V X X Pengaruh gaya resolusi konflik dan tipe kepribadian big five terhadap kepuasan

53

3. Gaya obligasi

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur gaya resolusi konflik obligasi. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi – Square = 136,47 , df = 14 , P-value = 0.00000 , RMSEA = 0.210. Oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi – Square = 15.78 , df = 9, P-value = 0.07155 , RMSEA = 0.062. Nilai Chi – Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu gaya resolusi konflik obligasi. Selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.7 berikut : Tabel 3,7 Muatan Faktor Gaya Resolusi Konflik Obligasi No Koefisien Standar error Nilai t Signifikan 1 0,91

0.37 2.50

V 2

0.38 0.17

2.18 V

3 0.08

0.06 1.39

X 4

0.13 0.08

1.61 X

54 NO Koefisien Standar error Nilai t Signifikan 5 0.10

0.07 1.47

X 6

0.10 0.07

1.49 X

7 1.51

0.64 2.37

V Keterangan : tanda V = signifikan t 1,96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, nilai t bagi koefisien muatan faktor dari item 3, 4, 5, 6 tidak signifikan. Dapat dilihat pula bahwa ternyata tidak terdapat item yang muatan faktor nya negative. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran item yang saling berkorelasi, artinya item-item tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing dan tidak hanya mengukur apa yang seharusnya diukur. Pada pengujian ini, didapatkan bahwa korelasi kesalahan item dari faktor gaya resolusi konflik dominasi tidaklah banyak, hanya terdapat empat korelasi. Dengan demikian secara keseluruhan, item yang akan di drop adalah item nomor 3, 4, 5, 6, yang artinya item-item tersebut tidak akan ikut dianalisis dalam perhitungan skor faktor.

4. Gaya integrasi

Peneliti menguji apakah tujuh item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur gaya resolusi konflik integrasi. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan Chi – Square = 130,79, df = 14 , P-value = 0.00000 , RMSEA = 0.205. Oleh sebab itu, peneliti melakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan dengan Chi – Square = 16,62, df = 10 , P-value = 0.08319 , 55 RMSEA = 0.058. Nilai Chi – Square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional bahwa seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu gaya resolusi konflik integrasi. Tahapan selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Dalam hal ini yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada table 3.8 berikut. Tabel 3.8 Muatan Faktor Gaya Resolusi Konflik Integrasi No Koefisien Standar error Nilai t Signifikan 1 0.45

0.07 6.15

V 2