Aspek-aspek kepuasan pernikahan Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan

20 dengan kepuasan pernikahan Rollins Feldman, 1970 dalam Seccombe Warner 2004.

2.1.3 Aspek-aspek kepuasan pernikahan

Dalam kepuasan pernikahan terdapat komponen-komponen atau aspek- aspek yang dapat mengidentifikasi adanya kepuasan dalam hubungan pernikahan. Spainer 1976 menyatakan bahwa kepuasan pernikahan memiliki empat aspek atau dimensi, yaitu: a Consensus kesepakatan, yaitu kesepakatan pada hal-hal penting bagi kelangsunganfungsi pernikahan b Cohesion kedekatan hubungan yang maksudnya seberapa sering pasangan melakukan sesuatu bersama-sama c Satisfaction yaitu perasaan bahagia akan pernikahannya d Affectional expression yang berfokus pada apakah pasangan pernah berselisih mengenai seks atau tentang bagaimana memperlihatkan kasih sayang

2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan

Menurut Duvall dan Miller 1985, terdapat dua faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan yaitu sebagai berikut: 1. Faktor-faktor sebelum menikah Faktor-faktor sebelum menikah yang mempengaruhi kepuasan pernikahan antara lain, kebahagiaan masa kanak-kanak, ketegasan dalam disiplin, pendidikan 21 seks, tingkat pendidikan, dan lamanya waktu berkenalan dengan pasangan sebelum menikah. 2. Faktor-faktor sesudah menikah Faktor-faktor yang muncul setelah menikah antara lain adanya saling keterbukaan dalam mengekspresikan perasaan cinta, rasa saling percaya, tidak saling mendominasi dalam mengambil keputusan, adanya keterbukaan dalam berkomunikasi, perasaan senang keduannya dalam hubungan seks, penghasilan yang cukup, serta saling berpartisipasai dalam kehidupan sosial pasangan. Selain itu Duvall dan Miller 1985 juga menambahkan faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan yaitu resolusi konflik yang merupakan cara pasangan dalam menyelesaikan konflik dalam kehidupan pernikahan. Hal yang kurang lebih sama diungkapkan oleh Marano dalam Atwater Duffy, 2005 mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan pernikahan, yaitu: 1. Pasangan mampu menyelesaikan konflik 2. Pasangan sering menghabiskan waktu bersama, baik dalam hal humor, kesenangan ataupun aktivitas bersama. 3. Pasangan mampu berkomunikasi dengan baik 4. Pasangan mampu menunjukan rasa cinta dan penerimaan tanpa syarat. Turner dan Helms 1995 mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan antara lain jumlah interaksi yang efektif 22 antara pasangan, kepribadian, pasangan saling mempercayai, berbagi minat yang sama, menerapkan hubungan timbal balik dan kesepakatan dalam menghadapi berbagai hal penting dalam pernikahannya. Penelitian oleh Kelly Conley 1987 menemukan bahwa karakteristik kepribadian pasangan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pernikahan. Tidak hanya itu, kenyaman seseorang terhadap karakteristik kepribadian pasangannya juga berperan penting dalam menciptakan pernikahan yang sehat, artinya semakin seseorang menyukai kepribadian pasangannya maka semakin puas pernikahannya olson Defrein, 2006. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi kepuasan pernikahan, maka dalam penelitian ini peneliti hanya membahas dua faktor saja yang diduga mempengaruhi kepuasan pernikahan. Faktor-faktor tersebut dibedakan menjadi faktor eksternal yaitu gaya resolusi konflik dan faktor internal yaitu kepribadian.

2.1.5 Pengukuran kepuasan pernikahan