Tindakan informan terhadap hambatan-hambatan yang dirasakan

Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 “Yah dikasih tau anak ini untuk apa ini, otaknya bagus ini, sayur dan buah vitamin untuk mata, minum-minuman itu gak boleh …” Peranan ibu terhadap lingkungan anak-anak ini tidak terhenti dimasa anak-anak saja tetapi masih berlangsung dan kadang-kadang sampai seumur hidupnya khususnya pengaruh yang berupa pengalaman yang menegangkan, menakutkan, menggoncangkan dan membahayakan. Secara khusus, ibu sebagai orang yang dekat dengan anak akan dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan anak seperti halnya obesitas. Ibu dapat memberikan pengertian, memperbaiki pola asuh makan, meningkatkan kegiatan aktivitas fisik, mengenalkan pendidikan gizi sedini mungkin, membatasi promosi makanan tidak sehat, dan deteksi dini obesitas pada anak seperti yang telah dilakukan oleh informan ketujuh di atas.

5.4.5. Tindakan informan terhadap hambatan-hambatan yang dirasakan

dalam upaya mengatasi obesitas pada anak Dari hasil wawancara diperoleh pendapat bahwa tindakan informan terhadap hambatan-hambatan yang dirasakan dalam upaya mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar. Sebagian besar informan menyatakan yang menjadi hambatan adalah dari anaknya sendiri yang susah dilarang seperti yang diungkapkan oleh informan keenam berikut ini : “Yah hambatannya di anak itu sendiri, kadang-kadang anak-anak susah dilarang..kalo anak gemuk gampang lapar jadi kita gak tega, itulah kalo disuruh bergerak aja lambat, payah bergeraknya.” Menurut Yatim 2005 Anak sekolah dasar mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik, seperti 1 Suka jajan di sekolah sedangkan di rumah tidak mau makan. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 Kebiasaan banyak jajan adalah tidak baik, karena selain diragukan kebersihannya, belum tentu makanan yang dibeli itu bergizi baik. Disamping kurang bergizi yang menyebabkan badan anak tidak sehat jajanan itu mungkin pula mengandung kuman penyakit, 2 Hanya menyukai makanan tertentu tanpa menghiraukan apakah makanan yang di senanginya itu bergizi atau tidak. Hal ini sangat merugikan, bila kebetulan makanan yang disenanginya itu kurang atau tidak bergizi, 3 Makan tidak teratur, misalnya karena asik atau sibuk bermain, sehingga waktu makan dilewatkan begitu saja, hal ini dapat menyebabkan penyakit pada alat-alat pencernaan terutama pada lambung, 4 Makan yang berlebihan, dan 5 Kebiasaan ini menyebabkan badan menjadi gemuk dan bila terlalu gemuk, kesehatan pun akan terganggu. Dari kebiasaan makan yang kurang baik ini maka anak sekolah cenderung mengikuti kemauannya sendiri sehingga sulit untuk dikontrol oleh orangtua apalagi orangtua yang bekerja dan seharian berada di luar rumah. Seorang informan mengatakan bahwa hambatannya bukan dari anak sendiri tetapi karena terlalu banyaknya pancingan yaitu jajan-jajan, terlalu banyak makanan. Ini terungkap pada hasil wawancara yang dengan informan kedelapan seperti berikut ini : “Hambatannya itu karna terlalu banyak pancingan , makanan dimana- mana, jajan-jajan terlalu banyak makanan…kalo jalan nampak ini, nampak itu, saya pun kepingin ya kan?” Dari hasil penelitian yang dikemukakan oleh informan di atas dapat dihubungkang dengan teori Susanto Djoko 1986 dimana kemampuan keluarga untuk membeli makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 keluarga, harga bahan makanan itu sendiri serta tingkat pengelolaan sumber daya lahan dan pekarangan. Susanto Djoko 1986 mengatakan kegemaran jajan pada anak sekolah tidak terlepas dari kehidupan ekonomi dan kebiasaan makan keluarga, karena pada hakekatnya kebiasaan makan juga tidak lepas kaitannya dengan kehidupan ekonomi keluarga pada umumnya. Walaupun tidak berlaku secara umum, kebiasaan jajan anak salah satunya dikarenakan anak mendapat uang saku dari orang tua. Dan ternyata ada juga satu orang informan yang menyatakan tidak ada hambatan-hambatan yang dirasakan dalam mengatasi masalah obesitas pada anak usia sekolah dasar seperti yang diungkapkan oleh informan pertama ini : “Yaa..kek mana ya? gak terlalu sih…” Dari hasil wawancara dengan seorang informan yang menyebutkan bahwa tidak ada hambatan yang dirasakannya dalam upaya mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar karena menurut informan tersebut, anaknya mau menuruti apa yang dilakukan oleh informan demi kebaikan dan kesehatan anaknya tersebut. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Sebagian informan sudah mengetahui pengertian obesitas. Sumber informasi informan mengenai obesitas umumnya dari majalah dan koran. Seluruh informan juga tidak mengetahui dengan pasti faktor-faktor apa saja yang menyebabkan obesitas. Secara umum informan hanya mengetahui dua jenis penyakit yang disebabkan oleh obesitas yaitu jantung dan diabetes mellitus. Dan dari 8 informan, hanya 4 orang dari informan yang mengetahui orangtua, sekolah dan petugas berperan dalam mengatasi masalah obesitas sementara 4 orang lagi mengatakan tidak mengetahui peran dari sekolah, hanya peranan orangtua dan petugas kesehatan. Namun demikian kedelapan informan, semua mengetahui upaya yang dilakukan dalam mengatasi masalah obesitas pada anak yaitu mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik anak. 2. Seluruh informan mengatakan setuju terhadap banyaknya masalah obesitas pada saat ini khususnya pada anak usia sekolah dasar. Tetapi dari 8 informan, ada 4 orang informan yang tidak setuju dengan peranan pihak sekolah dalam mengatasi masalah obesitas, mereka hanya setuju dengan peranan orangtua dan petugas kesehatan karena mereka beranggapan pihak sekolah hanya bertugas untuk masalah pedidikan anak. Rata-rata informan setuju dengan masalah obesitas yang mengganggu prestasi belajar anak di sekolah. Dan ternyata semua informan tidak setuju dengan pernyataan bahwa anak yang