Konsumsi Makanan Kebiasaan Makan Anak Sekolah Dasar

Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 dipengaruhi oleh keturunan gen, sistem hormon, zat gizi dan lingkungan Sediaoetama, 1991. Usia sekolah dasar 7-12 tahun merupakan puncak pertumbuhan tertinggi kedua setelah usia 0-3 tahun atau disebut dengan “adolescent growth spourt”. Hal ini merupakan hal terpenting dalam pembentukan kualitas fisik orang dewasa. Seiring dengan itu jika dilihat dari kebutuhan zat-zat gizi akan meningkat dengan pesat sehingga suatu kondisi devisiensi atau kekurangan gizi pada usia ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan anak tersebut. Pada dasarnya tidak ada suatu bahan makanan yang lengkap mengandung semua zat makanan dalam jumlah yang mencukupi dalam tubuh, oleh karena itu perlu berbagai bahan makanan untuk menjamin agar semua zat gizi yang diperlukan tubuh dapat dipenuhi dalam jumlah yang mencukupi Sayogo savitri, 1995.

2.3.4 Konsumsi Makanan

Kesehatan sekarang dapat di pengaruhi oleh zat gizi yang di konsumsi. Kualitas dan kuantitas makanan yang di konsumsi ditentukan oleh pola dan tingkat konsumsi seseorang kualitas bahan tersebut menunjukkan keberadaan komponen makanan dan vitamin yang diperlukan tubuh dalam perbandingan yang rasional. Sementara kuantitas bahan menunjukkan jumlah kebutuhan untuk bahan makanan yang diperlukan oleh setiap tubuh. Faktor utama penyebab obesitas sebetulnya hanya kelebihan kalori yang di terima oleh tubuh. Di dalam tubuh kelebihan kalori di simpan dalam bentuk lemak. Bila suatu waktu diperlukan cadangan lemak ini akan dipakai. Namun, kelebihan Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 kalori yang terjadi terus-menerus menyebabkan produksi lemak menumpuk sehingga tubuh menjadi gemuk. Kebiasaan makan yang berlebihan merupakan hal yang buruk karena dapat menyebabkan kelebihan kalori dalam tubuh. Kebiasaan seperti ini biasanya terkait dengan pola konsumsi yang telah tertanam sejak anak-anak, misalnya makan berlebihan, frekuensi makan yang sering, kelebihan snack dan makan di luar waktu makan. Anak yang menderita obesitas ternyata lebih sering mengkonsumsi makanan dibandingkan yang tidak obesitas. Konsumsi makanan yang berlebihan terutama yang mengandung karbohidrat dan lemak akan menyebabkan jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh tidak seimbang dengan kebutuhan energi. Kelebihan energi ini di dalam tubuh akan di simpan dalam bentuk jaringan lemak yang lama-kelamaan akan mengakibatkan obesitas. Ditambah kebiasaan yang tidak benar sehingga memacu seseorang dapat menjadi gemuk. Kebiasaan ini antara lain sering mengkonsumsi makanan kecil yang penuh kalori atau sering di beri istilah ngemil.

2.3.5 Kebiasaan Makan Anak Sekolah Dasar

Anak sekolah dasar mempunyai kebiasaan makan yang kurang baik, seperti : 1. Suka jajan di sekolah sedangakan di rumah tidak mau makan. Kebiasaan banyak jajan adalah tidak baik, karena selain diragukan kebersihannya, belum tentu makanan yang dibeli itu bergizi baik. Disamping kurang bergizi yang menyebabkan badan anak tidak sehat jajanan itu mungkin pula mengandung kuman penyakit. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 2. Hanya menyukai makanan tertentu tanpa menghiraukan apakah makanan yang di senanginya itu bergizi atau tidak. Hal ini sangat merugikan, bila kebetulan makanan yang disenanginya itu kurang atau tidak bergizi. 3. Makan tidak teratur, misalnya karena asik atau sibuk bermain, sehingga waktu makan dilewatkan begitu saja, hal ini dapat menyebabkan penyakit pada alat-alat pencernaan terutama pada lambung. 4. Makan yang berlebihan. Kebiasaan ini menyebabkan badan menjadi gemuk dan bila terlalu gemuk, kesehatan pun akan terganggu Yatim, 2005. 2.3.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intake Makan pada Anak Sekolah 2.3.6.1 Peran Keluarga