Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007
USU Repository©2009
jika dikaitkan dengan teori Notoatmodjo 2003 bahwa sebagai alat pengatur pengalaman manusia di dalam menerima pengalaman-pengalaman dari dunia luar
sikapnya tidak pasif tetapi diterima secara aktif artinya semua berasal dari dunia luar tidak semuanya dilayani oleh manusia tetapi manusia memilih mana-mana yang perlu
dan mana yang tidak perlu dilayani Menurut informan yang satu ini, walaaupun anaknya mengalami obesitas tetapi anaknya tidak memiliki masalah dengan prestasi
belajar di sekolah. Tetapi di satu pihak informan ini juga mengakui bahwa anak yang mengalami onbesitas memiliki sifat pemalas sehingga anaknya jarang belajar, tetapi
sejauh ini prestasi anaknya di sekolah tidak terganggu dan selalu mendapat raangking. Jadi dari sini dapat dilihat bahwa, semua pengalaman informan diberi
penilaian dan kemudian dipilih seperti yang dinyatakan oleh informan pertama berikut ini :
“Si Pariz ga ada…dia lancar-lancar aja blajar kalo ini masalah ininya, akiunya..yah tinggilah biar pun jarang belajar..iya memang agak malas
tapi nangkapnya bagus…”
5.3.6. Sikap informan terhadap pernyataan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat
Dari hasil wawancara yang mendalam, dapat kita lihat bahwa seluruh informan tidak setuju dengan pernyataan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang
sehat seperti yang dikemukakan oleh informan keenam berikut :
“Tidak… Anak sehat itu bukan harus gemuk ya kan?cuman janganlah kurus-kurus amat..anak sehat itu yah, berat badan ideal, tidak gampang
sakit, gitu aja lincah..”
Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007
USU Repository©2009
Dari hasil wawancara juga didapatkan bahwa seorang informan mengungkapkan kalau anak yang gemuk tampak sehat, cukup gizi, tetapi kalau
kegemukan malas bergerak seperti pernyataan dari informan kedelapan ini :
“Bagus sih, kalo gemuk itu nampaknya keliatan sehat, cukup gizi yah, tapi kalo kegemukan kan saya rasa jelek, diliat juga ga cantik kan anak-anak
itu keliatan malas bergerak tapi kalo dia gemuk masih bagus aktivitas, yah itu baguslah…”
Satu orang lagi informan mengatakan hal yang berbeda, bahwa melihat anak yang gemuk itu senang, belum tentu di luar, kadang di dalam ada penyakit, seperti
yang diungkapkan oleh informan keempat berikut :
“Emang ya, kalo kita liat anak yang gemuk itu senang yaah..tapi blum tentu di luarnya ya…kadang ada juga di dalam penyakit ada ya…Pokoknya
senanglah saya ngeliat anak yang obesitas ya..lucu ya..haha..haha..haha..”
Hasil penelitian ini apabila dikaitkan dengan teori kesehatan yang dikemukakan oleh Skinner dalam Notoatmodjo 2005 yang pertama mengenai
perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit, yaitu bagaimana informan merespon baik secara pasif mengetahui, bersikap, dan mempersepsi tentang penyakit dan rasa
sakit pada diri dan luar diri informan maupun aktif tindakan yang dilakukan sehubungan dengan rasa sakit dan penyakit. Dapat dilihat bahwa seluruh informan
sudah mengetahui bahwa anak yang sehat tidak harus memiliki badan yang gemuk, sehingga menurut pendapat mereka, walaupun anak tersebut berbadan kurus tetapi
jika anaknya lincah dan sehat, jarang mengalami sakit penyakit maka anak tersebut anak yang sehat. Dan sebaliknya, anak yang berbadan gemuk jika dilihat dari
fisiknya, luarnya maka banyak anggapan orang gemuk itu sehat dan makmur dan juga
Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007
USU Repository©2009
tidak dapat dipungkiri bahwa anak yang gemuk, montok dengan dagu berlipat menggemaskan dan lucu. Namun dari pendapat di atas smua informan menyatakan
tidak setuju dengan peryataan bahwa anak yang gemuk adalah anak yang sehat.
5.4. Aspek Tindakan