Tindakan informan bila anak tidak peduli terhadap masalah berat badannya

Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 Lingkungan terbatas, yaitu : tradisi, adat istiadat, dan kepercayaan masyarakat sehubungan dengan kesehatan, 4 Lingkungan umum, yaitu : kebijakan-kebijakan pemerintah di bidang kesehatan, undang-undang kesehatan, program-program kesehatan dan sebagainya.

5.4.2. Tindakan informan bila anak tidak peduli terhadap masalah berat badannya

Dari hasil wawancara mendalam, diketahui bahwa tindakan informan bila anak tidak peduli dengan masalah berat badannya, satu orang informan mengatakan mengupayakan anak ikut karate, taekondo dan futsal, seperti yang dikemukakan oleh informan pertama : “Kalo saya yaah..berupaya dia ikut itu..karate..taekondo apa itu? Sekarang’nak..kayak main bola itu..iya itu..futsal..sekarang dia uda ikut, hanya karate belum sekarang ini, tapi main bola terep dia ikut…” Sebanyak enam orang informan mengatakan membatasi makanan anak, bertindak keras apabila anak tidak mau peduli dengan berat badannya seperti pernyataan informan lima berikut ini : “ Nggaklah kalau dia gak peduli kita buat dia diet, kita atur makanan, keraslah..kan untuk kebaikan dia, kita paksa..gimana caranya biar dia gak terlalu kegemukanlah ya..” Sementara itu ada satu orang informan mengatakan menyediakan buah- buahan jika anak tidak bisa dikontrol, sehingga jika anak ingin ngemil maka yang diberikan oleh informan adalah buah-buahan seperti penuturan informan ketujuh berikut ini : Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 “Kadang-kadang begitu dia ya..”nggak siapa bilang sakit, ngga ada” dia ngomong gitu, jadi gak boleh yah kita sediain buah-buahan “ makan itu aja”, kita bilangin gitu..” Dari hasil penelitian yang dilakukan informan lebih banyak melakukan tindakan pembatasan makanan dan bertindak keras jika anak tidak peduli dengan berat badannya. Sementara itu ada juga informan yang memilih untuk menyediakan buah-buahan di rumah sebagai pengganti makanan camilan. Informan yang lain memiliki cara tersendiri dalam bertindak jika anak tidak peduli dengan berat badannya yaitu akan lebih memperbanyak kegiatan olahraga anak dengan kegiatan- kegiatan olahraga yang disesuaikan dengan keinginan anak. Tindakan yang dilakukan informan di atas sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ircham 2006, pembentukan perilaku dengan pengertian insight cara ini berdasarkan atas teori belajar kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian. Dimana, informan tersebut mempelajari terlebih dahulu apa kemauan anak, kemampuan anak dan kemudian akan diwujudkan dalam tindakan seperti halnya yang telah diungkapakan oleh informan. Penelitian ini juga dapat dikaitkan dengan teori yang dikemukakan Khomsan 2004 bahwa walaupun kegemukan yang cenderung mengarah pada obesitas dapat menimbulkan risiko psikososial namun ada juga anak yang dijumpai seolah tidak peduli dengan berat badannya. Yang penting dia terus berkarya dan mendatangkan manfaat bag orang di sekitarnya. Dan ini merupakan sikap yang positf yang seharusnya bisa ditiru oleh anak-anak yang mengalami berat badan berlebih. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 5.4.3. Tindakan informan dalam mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah obesitas anak Dari hasil wawancara mendalam dapat dilihat tindakan informan dalam mencari informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah obesitas anak tiga orang mengatakan dari teman-teman , dokter, seperti yang diungkapkan oleh informan ketiga berikut ini : “Iya..kadang dari temen, kadang dokter…bilangin..” Ternyata ada juga satu orang informan mendapatkan informasi mengenai masalah obesitas pada anak dari sales produk susu seperti yang diungkapkan oleh informan keempat berikut : “Ya, dari itu yah, penjual susu apa ya, sales gitu ya, dari bidan ya, kalo dari dokter ya, dari media massa gak dari itulah produk susu ya..karna gak pernah tau ya..ada di tivi ya.” Sementara itu ada informan yang mencari informasi mengenai masalah obesitas dari koran da majalah langganan, seperti yang diungkapkan oleh informan keenam berikut : “Iya slama ini saya membaca dari majalah langganan aja, kan banyak kan…” Dari hasil penelitian yang dilakukan, informan mencari informasi yang berkaitan dengan masalah obesitas anak khususnya anak usia sekolah dasar dari sumber yang bervariasi seperti dari teman, dokter, sales, majalah, tetangga, radio dan televisi. Informan menyadari karena pendidikan kesehatan sebagai bagian dari kesehatan masyarakat, berfungsi sebagai media atau sarana untuk menyediakan Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 kondisi sosio-psikologis sedemikian rupa sehingga individu atau masyarakat berperilaku sesuai dengan norma-norma hidup sehat. Dengan perkataan lain pendidikan kesehatan bertujuan untuk merubah perilaku individu atau masyarakat sehingga sesuai dengan norma-norma hidup sehat Notoatmodjo,2003 Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Judiono 2003 bahwa media massa lebih banyak berperan disini adalah media televisi, koran dan majalah. Di satu sisi banyak sekali iklan makan yang kurang memperhatikan perilaku yang baik terhadap pola makan. Oleh sebab itu informasi tersebut harus pula ditunjang dengan informasi ilmiah yang benar mengenai kesehatan dan gizi. 5.4.4. Tindakan informan mengenai usaha yang dilakukan dalam upaya mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar Dari matriks 4.20 memperlihatkan tindakan informan mengenai upaya yang dilakukan untuk mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar terutama dalam hal mengatur pola makan sudah dilakukan oleh seluruh informan seperti yang dikemukakan oleh informan dua berikut ini : “Ya kan dah saya bilang juga..atur pola makannya..jangan suka ngemil- ngemil…” Penelitian jangka panjang selama 5 – 10 tahun menunjukkan bahwa perilaku anak dapat dirubah secara konsisten untuk mengurangi obesitas. Teknik yang sering digunakan adalah : 1 Meminta anak untuk memantau masukan makanan dan beratnya, 2 Memberi contoh atau role-model di sini dapat dilihat peran orangtua Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 karena anak-anak tidak dapat mengubah sendiri pola makan dan pola aktivitas mereka, mereka membutuhkan dukungan dan dorongan dari orangtua dan pengasuhan mereka. Contohnya makan bersama dengan keluarga, orangtua dituntut sebagai contoh baik dalam mengkonsumsi makanan dan berolahraga , 3 Memberi pujian jika anak berhasil dalam usahanya, 3 Memberi tanggapan yang sesuai dengan perilaku baik atau buruk yang sudah dilakukan oleh anak, 4 Mengajar anak untuk menghindari situasi yang menyebabkan anak makan terlalu banyak. Perubahan perilaku lebih mudah dilakukan oleh seluruh keluarga dibanding hanya ditujukan kepada anak. Pemberian pujian lebih efektif dibandingkan dengan kritik atau pembatasan Majalah Anakku, 2005 . Dari hasil wawancara yang dilakukan bahwa informan sudah berupaya untuk mengatasi obesitas pada anak mereka seperti membatasi asupan makanan. Tetapi informan tidak menyadari bahwa faktor dukungan dari orangtua sendiri, keluarga cukup berperan dalam mengatasi masalah obesitas anak seperti yang dikemukakan dalam majalah Anakku 2005 di atas. Dimana orangtua juga diminta untuk memberi contoh atau role-model. Misalnya, berolahraga bersama dengan anak, meluangkan waktu liburan dengan mencuci mobil bersama dengan anak, bermain bersama dengan anak yang dapat membakar lemak anak sehingga dapat mengurangi obesitas anak. Sementara itu hanya enam informan yang mengajarkan informasi gizi dan melakukan peningkatan aktivitas dalam upaya yang dilakukan untuk mengatasi obesitas pada anak usia sekolah dasar seperti yang dinyatakan oleh informan ketujuh berikut ini : Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 “Yah dikasih tau anak ini untuk apa ini, otaknya bagus ini, sayur dan buah vitamin untuk mata, minum-minuman itu gak boleh …” Peranan ibu terhadap lingkungan anak-anak ini tidak terhenti dimasa anak-anak saja tetapi masih berlangsung dan kadang-kadang sampai seumur hidupnya khususnya pengaruh yang berupa pengalaman yang menegangkan, menakutkan, menggoncangkan dan membahayakan. Secara khusus, ibu sebagai orang yang dekat dengan anak akan dapat melakukan pencegahan masalah kesehatan anak seperti halnya obesitas. Ibu dapat memberikan pengertian, memperbaiki pola asuh makan, meningkatkan kegiatan aktivitas fisik, mengenalkan pendidikan gizi sedini mungkin, membatasi promosi makanan tidak sehat, dan deteksi dini obesitas pada anak seperti yang telah dilakukan oleh informan ketujuh di atas.

5.4.5. Tindakan informan terhadap hambatan-hambatan yang dirasakan