Pengertian Obesitas Faktor-faktor Penyebab Obesitas

Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 apakah akan menerima keadaan diri seperti adanya atau berusaha untuk mengubahnya.

2.2 Obesitas

2.2.1 Pengertian Obesitas

Kegemukan obesitas adalah refleksi ketidakseimbangan konsumsi dan pengeluaran energi. Penyebabnya ada yang bersifat eksogenous dan endogenous. Penyebab eksogenous misalnya kegemaran makan secara berlebihan terutama makanan tinggi kalori tanpa diimbangi oleh aktivitas fisik yang cukup sehingga surplus energinya kemudian disimpan sebagai lemak tubuh. Penyebab endogenous adalah adanya gangguan metabolik dalam tubuh, misalnya kejadian tumor pada hipotalamus dapat menyebabkan hiperfagia atau nafsu makan berlebihan. Khomsan , 2004 . Menurut Pudjiadi 2003 kegemukan adalah keadaan tubuh dengan terdapatnya penimbunan lemak yang berlebihan daripada yang diperlukan fungsi tubuh. Pada gizi lebih over weight terdapat berat badan yang melebihi berat badan rata-rata. Orang sering menyamakan pengertian kegemukan over weight dengan obesitas. Padahal keduanya adalah hal yang berbeda walaupun sama-sama menggambarkan kelebihan berat tubuh. Kegemukan adalah kondisi berat tubuh melebihi berat tubuh normal. Sementara obesitas adalah kondisi kelebihan berat tubuh akibat tertimbunnya lemak, untuk pria dan wanita masing-masing melebihi 20-25 dari berat tubuh Rimbawan, Siagian, 2004. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009

2.2.2 Faktor-faktor Penyebab Obesitas

Menurut Wirakkusumah 1994, sebenarnya ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kelebihan berat badan atau obesitas. Obesitas di sebabkan oleh dua faktor utama yaitu makan melebihi porsi yang di perlukan tubuh dan penggunaan energi yang rendah atau kombinasi keduanya. Beberapa faktor lain yang menyebabkan terjadinya obesitas adalah : konsumsi makanan, karakteristik individu, hereditas, psikologi, aktivitas fisik, gaya hidup, dan lain-lain. Secara umum, kegemukan disebabkan oleh tidak seimbangnya energi dari makanan dengan kalori yang dikeluarkan. Kondisi akibat beberapa faktor : 1. Keluarga Menurut Dietz 1983 , anak beresiko kegemukan bila kedua orangtua juga kegemukan. Hal ini berkaitan dengan kebiasaan makan dan kebiasaan latihan fisik kedua orangtua diikuti oleh anak. Selanjutnya hampir setengah orangtua dari anak usia sekolah tidak pernah olahraga santai bersama semua anggota keluarga. 2. Penggunaan energi yang rendah Sebagian besar anak usia sekolah menggunakan waktunya sehari - hari untuk menonton televisi. Kegemukan lebih banyak ditemui pada anak yang banyak menonton televisi disertai banyak makan makanan kecil yang manis - manis yang merupakan sumber tinggi kalori. Hanya sepertiga anak sekolah dasar yang mempunyai kurikulum pendidikan latihan fisik. Dan hanya seperlima sekolah dasar yang mempunyai ekstra kurikulum latihan fisik. 3. Keturunan Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 Anak dari ibu yang berat badan berlebihan over weight biasanya kurang aktivitas fisik, meniru kebiasaan ibunya. Anak yang salah satu orang tuanya gemuk, beresiko menderita kegemukan 50. Yatim, 2005 . Menurut Pudjiadi 2003 bahwa keadaan obesitas terjadi jika makanan sehari- harinya mengandung energi yang melebihi kebutuhan anak yang bersangkutan positive energy balance. Biasanya terdapat pada anak yang cepat merasa lapar dan tidak mau menahan rasa laparnya. Pada umumnya berbagai faktor menentukan keadaan obesitas seseorang seperti : 1. Faktor Genetik Faktor genetik yang dimaksud adalah faktor keturunan yang berasal dari orangtuanya. Pengaruh faktor keturunan tersebut sebenarnya belum terlalu jelas sebagai penyebab kegemukan. Meski demikian, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa faktor keturunan merupakan faktor penguat terjadinya kegemukan. Penelitian gizi di Amerika Serikat melaporkan bahwa anak dari orang tua dengan berat badan normal mempunyai peluang 10 menjadi gemuk. Bila salah satu orangtuanya menderita kegemukan, maka peluang itu akan meningkat menjadi 40- 50. Bila kedua orang tuanya menderita kegemukan, peluang faktor keturunan meningkat menjadi 70-80. Faktor ini akan semakin nampak jelas jika didukung faktor lainnya, seperti pola makan tidak seimbang Purwati, 2001. Dengan demikian, orang tua yang menderita kegemukan akan mempunyai kecenderungan untuk melahirkan anak yang gemuk. Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 Jika pada masa bayi atau masa anak-anak telah menderita kegemukan, maka setelah dewasa akan sulit menjadi kurus. Hal ini disebabkan karena kegemukan pada masa anak-anak akan membentuk sel tubuh yang jumlahnya melebihi jumlah normal. Sementara kegemukan pada orang dewasa tidak akan menyebabkan penambahan jumlah sel, tetapi hanya terjadi pembesaran ukuran sel. Dengan demikian, kegemukan pada saat dewasa mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk menjadi normal kembali jika mempunyai semangat yang tinggi untuk menurunkan berat badan Purwati,2001. 2. Gangguan Emosi Gangguan emosi merupakan salah satu penyebab kegemukan pada anak dan remaja. Menurut para ahli, faktor tersebut berhubungan erat dengan rasa lapar dan nafsu makan. Hal ini disebabkan karena sejumlah hormon akan disekresi sebagai tanggapan dari kedaan psikologis sehingga terjadi peningkatan metabolisme energi yang dipecah dan digunakan untuk melakukan aktivitas fisik. Namun, jika seseorang sedang stres tidak melakukan aktivitas fisik yang mampu membakar energi maka kelebihan energi tersebut akan disimpan sebagai lemak. Proses ini akan menyebabkan glukosa darah menurun sehingga menyebabkan rasa lapar pada orang yang sedang mengalami tekanan psikologik Purwati, 2001. Bagi orang yang ‘rajin makan’ pada saat dilanda stres, untuk sementara waktu dapat merasa tenang dan puas sehingga lupa akan tekanan psikologik yang sedang dialaminya. Namun, jika keadaan ini berlangsung lama dan tidak terkontrol maka Lidia marpaung. Perilaku ibu terhadap obesitas pada anak usia sekolah dasar sd pertiwi kecamatan Medan Barat tahun 2007 USU Repository©2009 akan menyebabkan dampak negatif misalnya kegemukan pada tubuh, terlebih jika makanannya mengandung kalori, karbohidrat, dan lemak yang tinggi Purwati,2001. 3. Gangguan Hormon Walaupun sangat jarang, adakalanya kegemukan disebabkan oleh tidak adanya keseimbangan antar hormon, seperti hormon insulin dapat menyebabkan kegemukan. Hormon insulin selain mengatur kadar gula darah dalam tubuh juga mempunyai peranan dalam menyalurkan energi ke dalam sel-sel tubuh. Seseorang yang mengalami peningkatan hormon insulin akan meningkat pula timbunan lemak di dalam tubuhnya Pujiadi,2003. 4. Penggunaan Energi yang Rendah Sebagian besar anak usia sekolah menggunakan waktunya sehari- hari untuk menonton televisi. Saat-saat dimana sangat mengurangi aktivitas fisik. Dari penelitian memang dijumpai anak yang gemuk sering terjadi pada anak yang banyak menonton televisi tidak hanya karena kurang aktivitas fisik, tetapi juga karena sambil menonton, banyak memakan makanan kecil manis yang tinggi kalori Yatim,2005.

2.2.3 Tipe - tipe Kegemukan