30 Energi 4
4 -
- -
31 Industri Berbasis
Teknologi 5
5 -
- -
32 Baja dan
Konstruksi Baja 3
3 -
- -
33 Telekomunikasi 5
3 -
- -
34 Industri Pertahanan 2
2 -
- -
35 Semen 3
3 -
- -
36 Industri Sandang 2
2 -
- -
37 Aneka Industri 3
3 -
- -
Jumlah 161
124 11
25 1
Sumber: Kementerian BUMN, Tahun 2007.
C. Peranan Negara dalam Sistem Perekonomian Nasional
Terjadinya krisis ekonomi dunia pada tahun 1929 menyebabkan negara tidak lagi bersifat pasif, di mana untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat, negara
dituntut ikut campur dalam segala aspek kehidupan sosial, dengan adigium, negara bertanggung jawab atas kesejahteraan setiap warga negaranya mulai dari buaian ibu
sampai masuk liang kubur from the craddie to the grave. Pada tahun-tahun berikutnya, boleh dikatakan tidak ada satupun aspek kehidupan yang lepas dan
campur tangan negara dan peran sentral negara tersebut, yang dapat bertahan sampai tahun 1960-an, karena keterlibatan negara terlalu jauh dalam kehidupan masyarakat.
Ironisnya bukannya masyarakat makin sejahtera, justru yang terjadi sebaliknya.
118
Melihat kondisi seperti itu, lebih dari 40 persen sektor negara di Inggris 1980-1988 diubah menjadi perusahaan swasta dan berhasil meningkatkan
kesejahteraan rakyat, sehingga keberhasilan itu merupakan model utama dalam
118
Ibrahim R., Op.Cit, hal. 8.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
perubahan global dari negara kesejahteraan welfare state menjadi privatisasi atau penswastaan BUMN. Ini kemudian menjadi tren dunia, sehingga tidak ada satu
negara pun yang tidak ikut, tak terkecuali Indonesia. Negara yang memiliki tradisi demokrasi dan negara maju yang mengikuti jejak Inggris berhasil, sedangkan negara
sedang berkembang kebanyakan salah urus dalam privatisasi, termasuk Indonesia.
119
Boleh dikatakan bahwa format keterlibatan negara dalam aktivitas ekonomi bersumber pada politik ekonomi suatu negara, sebagai konsekuensi dari
perkembangan ajaran welfare state. Kemudian muncul berbagai pertanyaan: Apakah politik ekonomi menghendaki atau mengharuskan keterlibatan negara dalam bentuk
perusahaan negara BUMN. Apabila jawabannya: ya, pertanyaan selanjutnya: apakah keterlibatan negara itu secara keseluruhan atau terbatas. Bila keterlibatan
negara terbatas, maka perlu dirumuskan di mana batas-batasnya, apa saja yang boleh dimasuki, apa saja yang tidak boleh dimasukinya. Dari latar belakang inilah yang
kemudian melahirkan bentuk atau jenis BUMN.
120
Persoalan peranan negara atau pemerintah di bidang perekonomian sudah sejak lama menimbulkan perdebatan ideologis antara empat aliran utama mazab
119
Ibid. Dapat ditambahkan bahwa konsep keterlibatan negara dalam bidang ekonomi secara riil, untuk pertama kali dikemukakan oleh Beveridge, seorang anggota Parlemen Inggris dalam
laporannya dan mengandung suatu program sosial, yaitu: pemerataan pendapatan masyarakat, kesejahteraan sosial sejak manusia lahir sampai meninggal dunia, penyediaan lapangan kerja,
pengawasan atas upah oleh pemerintah, dan usaha dalam bidang pendidikan. Jika dikaji laporan dari Beveridge terkandung konsep negara kesejahteraan, yang akhirnya meluas dan diterima oleh banyak
pihak. Tahap perkembangannya, sejak tahun 1883, Kanselir Jerman Otto Von Bismarck memperkenalkan Asuransi Sosial yang dibiayai oleh pemerintah dan tahun 1889 lahirlah UU Pensiun,
yang memberikan pensiun kepada pekerja usia 70 tahun. Kemudian, Presiden Amerika Serikat F.D. Roosevelt, 46 tahun kemudian mempertegas dan mempopulerkan kembali konsep negara kesejahteraan
tersebut dengan program New Deals Social Secyrity Acts 1935. Ibid, hal. 11.
120
Ibid, hal. 8.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ekonomi dunia yaitu laissez faire, sosialisme, liberalisme modern, dan konservatisme modern. Namun pertanyaan mendasar yang dipersoalkan adalah peranan seperti apa
yang dimainkan dalam hal kepemilikan dan pengelolaan pemerintah di bidang ekonomi.
121
Beberapa ahli ekonomi berpandangan bahwa laissez faire sama dengan kapitalisme. Padahal kapitalisme itu sendiri bukanlah ideologi politik, melainkan
suatu sistem ekonomi yang didominasi pihak swasta terutama dalam hal cara-cara berproduksi, pendistribusian hasil-hasil produksi, serta pertukaran barang dan jasa.
122
Di belahan dunia barat, laissez faire adalah ideologi politik yang sepenuhnya bersandar pada kapitalisme, yang dalam perkembangannya mereka selalu berusaha
agar kapitalisme itu sendiri menjadi sebuah sistem ekonomi. Paham laissez faire lahir di Perancis semasa pemerintahan Raja Louis XIV, dan istilah laissez faire pertama
kali muncul dalam pertemuan khusus dengan Menteri Keuangan Perancis Jean Baptiste 1619-1683 yang diprakarsai oleh pemerintah. Ketika Menteri Keuangan
menanyakan apa yang dapat dibantu oleh pemerintah untuk kepentingan para saudagar, salah seorang di antara mereka menjawab: laissez faire leave us alone:
biarkan kami berusaha sendiri. Sejak itu laissez faire diakui sebagai ideologi yang
121
Austin Ranney, Governing: An Introduction to Political Science 7th Edition, London: Prentice Hall International, Inc., 1996, hal. 79. Menurut teori kedaulatan negara oleh Jean Bodin dan
George Jelinek: “Kekuasaan tertinggi ada pada negara dan negara mengatur kehidupan anggota masyarakatnya. Negara yang berdaulat melindungi anggota masyarakatnya terutama anggota
masyarakat yang lemah”. Dalam hal ini, “teori kedaulatan negara akan berfungsi apabila didukung oleh teori pengayoman dan teori perlindungan”. Lihat Soehino, Ilmu Negara, Yogyakarta: Liberty,
1996.
122
Menurut Austin Ranney, kapitalisme adalah “an economic system in which the means of production, distribution dan exchange are privately owned and operated”. Lihat Austin Ranney,
Op.Cit., hal. 81.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
menghendaki campur tangan pemerintah sekecil mungkin di bidang ekonomi. Dengan demikian jelas bahwa kapitalisme adalah “tangan-tangan politik” yang
bekerja untuk kepentingan laissez faire dalam mengelola berbagai kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan bisnis.
123
Di antara sistem ekonomi yang ada, para penganut paham laissez faire meyakini bahwa kapitalisme adalah sistem ekonomi yang paling baik. Sistem
ekonomi kapitalis akan berjalan dengan sendirinya apabila pemerintah hanya mengurusi penyediaan kondisi pasar bagi persaingan ekonomi yang bebas; menjaga
hukum dan ketertiban; menjamin legalitas kontrak-kontrak bisnis; melindungi dan menjaga hak milik pribadi private property; dan mempertahankan negara dari
serangan musuh. Negara atau Pemerintah harus membiarkan berlangsungnya persaingan bebas antar sesama pengusaha di lingkungan swasta, sehingga berbagai
keputusan dengan sendirinya akan diciptakan oleh pasar dan diatur secara alamiah oleh hukum ekonomi, dan lebih jauh pemerintah tidak perlu membantu mereka yang
berhasil ataupun yang gagal dalam menjalankan usaha.
124
Menurut sebagian besar pendukung laissez faire, bahwa dalam pembangunan ekonomi suatu negara, kebijakan yang semestinya dipilih oleh pemerintahnya adalah
dengan membiarkan ekonomi sepenuhnya tidak diatur oleh siapapun, kecuali oleh pasar bebas market discipline. Hal ini berarti bahwa doktrin laissez faire dibawa
masuk ke dalam logika ekstrim yang anarkis karena bagi pendukung laissez faire
123
Ibid.
124
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 24-25.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
berlaku logika: jika pemerintah yang baik adalah yang sedikit memerintah atau mengatur, maka dapat dipastikan pemerintah yang paling baik adalah pemerintah
yang tidak memerintah atau mengatur sama sekali.
125
Dalam perkembangan selanjutnya laissez faire dipahami sebagai aplikasi dari semua urusan ekonomi yang bersandar kepada doktrin Presiden Amerika Thomas
Jefferson: “that government is best which governs least” pemerintah yang baik adalah yang memerintah atau mengatur sedikit.
126
Slogan laissez faire yang menandai campur tangan negara atau pemerintah di bidang ekonomi, pertama kali
dikumandangkan oleh John Locke dan sekelompok ekonom Perancis disebut kaum physiocrats pada abad ke-17 dan awal abad ke-18. Namun penjelasan yang paling
terkenal dan berpengaruh mengenai laissez faire adalah hasil pemikiran Adam Smith melalui bukunya The Wealth of Nation yang terbit pada tahun 1776. Ekonom
Skotlandia dan mahaguru kapitalisme ini seringkali dianggap sebagai tokoh utama yang menentang campur tangan pemerintah dalam segala urusan ekonomi. Padahal
sesungguhnya, menurut Nathan Rosenberg, bahwa pada dasarnya seluruh argumen Adam Smith dalam membangun tatanan kelembagaan ekonomi: para pengusaha yang
mengejar kepentingan pribadi akan dipaksa sedemikian rupa untuk ikut memajukan kepentingan bersama. Dengan kata lain Adam Smith menyumbangkan hasil
125
Ibid, hal. 26.
126
Lihat Robert L. Cord, et.al., Political Science: An Introduction, Second Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc., 1985, hal. 104.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
pemikirannya yaitu suatu kebijaksanaan ekonomi praktis: bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi seraya menjamin kebebasan setiap pelaku ekonomi.
127
Sedangkan sistem ekonomi “liberalisme modern” bertitik tolak dari kritik terhadap liberalisme klasik Adam Smith dan gagasan mereka mengenai ekonomi
pasar karena terbukti bahwa hingga menjelang akhir abad ke-19 ekonomi pasar tidak mampu mengatur pasar. Tesis Adam Smith yaitu invisible hand “tangan-tangan tak
kelihatan” ternyata tidak menunjukkan kinerja yang cemerlang dan persaingan bebas dalam pasar pun berlangsung secara tidak sempurna. Hal ini terjadi karena pelaku
ekonomi cenderung memanipulasi pasar, adalah masalah yang sejak dini diperingatkan oleh Adam Smith. Dalam praktiknya ada tendensi terciptanya pasar
yang semakin besar bagi kelompok tertentu, dan sebaliknya semakin kecil bagi kelompok lain, sehingga menimbulkan depresi ekonomi dan melahirkan kelompok
masyarakat kelas bawah yang miskin dan sengsara. Dengan kata lain, sistem ekonomi klasik laissez faire memiliki dampak negatif yang relatif lebih banyak.
128
Oleh sebab itu, sekelompok pemikir mulai mempertanyakan sistem ekonomi liberalisme klasik yang dipandang lebih cenderung menekankan pengertian “bebas
127
Lihat Nathan Rosenberg, “Adam Smith and Laissez Faiere Revisited”, dalam Gerald P. O’Driscoll, ed, Adam Smith and Modern Political Economy. Bicentennial Essayas on “The Wealth
Nations”, Iowa: Iowa State University Press, 1979, hal. 75. Bandingkan dengan Gregorio S. Miranda yang mengemukakan: “Laissez faire may be defined as the doctrine which demand the minimum
interference by the government in economic and political affairs. Under the doctrine of laissez faire, the ideal society is characterised by the competition of individuals armed with equal rights who freely
search fot their interest in the interaction of economic relataionships. From its beginnings, laisesz faire is marked by an optimistic faith in the power of uncontrolled action to produce social good. As a
theory of exchange, laissez faire leads to such a stabilization of prices as results, in a given market, in the maximum possible satisfaction to all those participating therein”. Gregorio S. Miranda,
International Trade, Manila: Business House, 1979, hal. 12.
128
Robert L. Cord, Op.Cit, hal. 105.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dari” freedom from campur tangan negara atau pemerintah dalam urusan ekonomi. Kecenderungan ini kemudian disebut sebagai “negative freedom” kebebasan yang
bersifat negatif karena penekanan terhadap “freedom from” tersebut justru “
memakan” kebebasan itu sendiri. Sebaliknya yang diperlukan adalah sistem ekonomi yang menekankan freedom to “bebas untuk” dalam konteks peran negara
atau pemerintah di seluruh bidang perekonomian. Dalam perkembangannya kemudian freedom to dikenal sebagai positive freedom “kebebasan yang bersifat
positif”, yang mendorong pemerintah untuk secara serius dan riil memberikan jaminan kebebasan hidup bagi semua lapisan masyarakat. Ideologi positive freedom
yang dicetuskan oleh Thomas Green pada tahun 1880-an ini selanjutnya dikenal sebagai “liberalisme modern”. Jadi jelas bahwa penganut “liberalisme klasik”
mendesak pemerintah keluar dari pasar, sebaliknya “liberalisme modern” memasukkan kembali pemerintah ke dalam pasar agar setiap orang mendapat
perlindungan dari sistem ekonomi liberalisme klasik yang adakalanya tidak adil itu. Untuk melindungi hak-hak setiap orang dalam sistem ekonomi, liberalisme modern
mempromosikan ketentuan tentang upah dan jam kerja, hak berserikat dan berorganisasi, asuransi pengangguran dan kesehatan, serta memberikan kesempatan
bagi semua orang untuk meningkatkan keterampilan bekerja melalui pendidikan. Liberalisme semacam ini dikembangkan oleh Woodrow dan Franklin D. Roosevelt
di Amerika Serikat pada abad ke-20, dengan tujuan pokok untuk mencapai a free society “masyarakat yang bebas”.
129
129
Ibid, hal. 106.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Franklin D. Roosevelt dan kolega-kolega New Deal-nya berpendapat bahwa liberalisme sejati haruslah menjadi “liberalisme yang positif”. Artinya, jaminan
kebebasan yang diberikan oleh negara kepada rakyat untuk berbicara dan memeluk agama masing-masing tidak akan memberikan arti yang positif apabila anggota
masyarakat itu sendiri tidak bisa: i menghidupi keluarganya; ii mendapatkan pendidikan yang baik; dan iii mendapatkan jaminan kesehatan yang cukup
memadai.
130
Mereka sependapat bahwa proteksi semacam itu harus diberikan dan dijamin oleh negara sepenuhnya sehingga mengarah kepada welfare state “negara
kesejahteraan”, sebagai suatu sistem di mana pemerintah menjamin prasyarat kehidupan minimum warganya secara layak mencakup keadilan mendasar seperti
pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan kesejahteraan sosial-ekonomi. Kendati standar persyaratan minimum bagi setiap individu pada dasarnya tidak sama, akan tetapi
penganut liberalisme modern pada umumnya menerima premis bahwa negara harus memiliki tanggung jawab sosial-ekonomi atas warga negaranya. Sebaliknya kaum
liberalis modern mengembangkan tradisi kebebasan individu dan pilihan bebas dalam hal urusan non-ekonomi. Dengan kata lain, para penganut paham ini menjaga
intervensi atau campur tangan negara atau pemerintah di bidang moral, agama dan intelektual harus seminimal mungkin. Untuk itu, pemerintah harus memisahkan
secara tegas fungsi gereja dan negara.
131
130
Austin Ranney, Op.Cit., hal. 88.
131
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 29-31.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Di Amerika Serikat, New Deal adalah program sosial-ekonomi yang diajukan oleh Presiden Franklin D. Roosevelt yang bertujuan untuk membantu mengatasi
masalah pengangguran, menghidupkan kembali kegiatan usaha dan pertanian, membantu mereka yang kehilangan ladang pertanian dan tempat tinggal, membenahi
perbankan nasional, serta memberi jaminan sosial dan menghapuskan praktik buruh anak. Adapun gagasan mendasar New Deal sebagai berikut:
132
a. pemerintah harus campur tangan lewat proses demokratik dalam
memecahkan masalah sosial-ekonomi; b.
pemerintah harus menopang dan memikul tanggung jawab dalam membantu korban-korban tidak berdosa akibat depresi ekonomi;
c. sektor pertanian berhak diperlakukan sama dengan sektor industri;
d. para pekerja harus memiliki posisi tawar bergaining position;
e. perekonomian harus membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan
menjamin setiap orang memiliki standar hidup minimal; f.
semangat kerja sosial antar kelompok dapat dan harus menggantikan falsafah kompetitif yang kejam;
g. kecenderungan sentrifugal individualisme yang berlebihan harus
diimbangi oleh pengertian yang lebih luas akan tanggung jawab individu dan kelompok dalam memajukan kesejahteraan umum;
h. semua masalah tidak diselesaikan secara revolusi, melainkan secara
demokratis;
132
Lihat Didi Krisna, Kamus Politik Internasional, Jakarta: Grasindo, 1993, hal. 110.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
i. lembaga dan kebijakan-kebijakan pemerintah dapat dan harus
diperbaharui dan dipermodern untuk mengatasi berbagai macam masalah yang mungkin muncul;
j. pelaksana pemerintahan harus memperhatikan penambahan kekuasaan
federal, penggunaan para tenaga ahli profesional secara lebih luas, dan penyerahan kekuasaan legislatif yang ridak benar serta pengadilan sesat
kepada agen-agen pemerintah. Aliran konservatisme pada dasarnya berurusan dengan upaya pelestarian nilai-nilai
dan institusi tradisional. Persoalan pelik yang mereka hadapi adalah berbagai perubahan radikal yang didorong oleh kaum libelaral klasik pada abad ke-19. Penganut aliran
konservatisme berkeyakinan bahwa masyarakat harus tetap berjalan sebagaimana adanya. Akan tetapi pemegang kekuasaan adalah kaum bangsawan, bukan kelompok-kelompok
bisnis yang baru muncul. Setiap majikan harus dapat menjamin kehidupan sosial para buruh pabrik dan petani, serta kehidupan moral yang dituntun oleh nilai-nilai tradisi dan
agama. Hal ini didasari pemikiran bahwa masyarakat yang baik adalah masyarakat yang hidup dengan tradisi kemasyarakatan dan keagamaan. Untuk itu setiap anggota masyarakat
harus dapat memahami posisi dan peran masing-masing dalam hierarki sosial, dengan asumsi bahwa setiap individu telah memahami hak dan kewajiban masing-masing, serta
berhak untuk turut serta menikmati keuntungan yang diperoleh masyarakat.
133
Di Amerika Serikat, gagasan yang dikemukakan Milton Friedman bahwa pasar bebas masih tetap merupakan jalan terbaik dan kebenaran akan doktrin Adam
133
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 31.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Smith “di manapun pemerintah melakukan campur tangan akan mengacaukan banyak hal sehingga menimbulkan masalah”, tidak sedikit kaum konservatisme yang
meyakini dan mengikutinya. Lebih lanjut Milton Friedman mengemukakan bahwa pilihan individual akan memberikan eksistensi moral yang lebih baik ketimbang
dipilihkan oleh pemerintah, dan bersama Friedrich von Hayek memiliki pandangan yang sama bahwa pemerintah seharusnya mengatur usaha swasta seminimal mungkin
atau tidak sama sekali. Di bidang kegiatan ekonomi, pemerintah harus menegaskan aturan-aturan dasar persaingan bebas dengan memperkuat kontrak dan melindungi
hak milik pribadi. Dalam hal ini, pemerintah tidak boleh membatasi keuntungan si pemenang dan tidak boleh pula mengatasi kerugian pihak yang kalah. Menurut
pandangan kaum konservatif modern, pengusaha yang kreatif akan berkembang seiring dengan tumbuhnya pasar serta munculnya produk-produk baru yang menarik
dan bisa mencetak uang. Harapan mereka adalah setiap pengusaha diperbolehkan berusaha secara bebas sehingga bisnis lama dapat berkembang dan sekaligus
membangun bisnis baru yang pada gilirannya akan membuka dan menciptakan lapangan kerja baru serta membawa kemakmuran bagi banyak orang. Sebaliknya jika
para pengusaha dihambat oleh berbagai ketentuan yang dibuat oleh pemerintah dan dibebani pula dengan pajak yang tinggi akan mengakibatkan penurunan investasi dan
produksi secara drastis dan lapangan kerja semakin terbatas. Dengan demikian jelas bahwa kaum konservatif modern tetap menghendaki agar pemerintah tidak
membebani pelaku usaha dengan berbagai macam peraturan yang memberatkan, dan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mereka mempertimbangkan intervensi pemerintah di bidang intelektual, moral dan agama.
134
Pandangan kaum sosialis tentang kebebasan dan persaingan berbeda dengan aliran lainnya. Karena kebebasan dan persaingan tersebut sangat erat kaitannya
dengan struktur sosial secara keseluruhan, maka kebebasan dan persaingan dalam suatu susunan masyarakat yang tidak adil akan mengukuhkan ketidakadilan itu
sendiri. Oleh sebab itu negara atau pemerintah tidak bisa tidak harus mengambil peran tertentu secara lebih aktif agar pihak-pihak yang lemah dapat dilindungi dari
pihak-pihak yang kuat karena mereka memiliki kekuasaan. Secara moral dan politik, campur tangan pemerintah di bidang ekonomi dapat dibenarkan dan bersifat mutlak
agar keadilan dan kesejahteraan bersama dapat diwujudkan bagi semua anggota masyarakat.
135
Aliran sosialis sosialisme adalah sistem ekonomi dan sekaligus sebagai ideologi politik. Sebagai sistem ekonomi, sosialisme merupakan lawan dari sistem
ekonomi kapitalis. Secara sederhana sosialisme dapat dipahami sebagai suatu sistem ekonomi dengan cara produksi, distribusi serta pertukaran barang dan jasa dimiliki
dan dioperasikan oleh publik. Menurut paham kaum sosialis, negara adalah suatu organisasi yang paling representatif, sehingga konsepsi “dimiliki dan dioperasikan
oleh publik” artinya kuasa kepemilikan dan operasionalisasi berada di tangan pemerintah atau negara. Sosialisme sebagai ideologi politik, dan dalam kaitannya
134
Ibid, hal. 32-33.
135
Ibid, hal. 27.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dengan kontrol di bidang ekonomi, penganut paham ini meyakini bahwa negara perlu mengembangkan perencanaan ekonomi dan pengendalian pasar. Hal itu perlu
dilakukan untuk mencegah terjadinya eksploitasi sekelompok orang atas kelompok lain, dan selain itu untuk menjamin berlangsungnya distribusi keadilan dan
kesejahteraan bagi setiap orang.
136
Varian dari paham kaum sosialis relatif cukup banyak. Meskipun demikian terdapat karakteristik khas yang mempertautkan masing-masing varian menjadi suatu
flatform dasar.
137
Salah satunya yang paling utama adalah penghisapan ekonomi dan ketidakadilan institusi dasar kapitalisme, yaitu hak milik pribadi private property.
Hak milik pribadi berarti kepemilikan yang sah atas aset yang nyata maupun yang tidak nyata oleh perorangan. Menurut pendukung sosialisme, satu-satunya cara untuk
melepaskan masyarakat dari penghisapan kapitalis adalah dengan merebut kembali seluruh cara produksi, distribusi dan pertukaran agar bisa dimiliki kembali oleh
masyarakat dan dioperasikan pemerintah. Mereka berpendapat bahwa pemerintah yang seharusnya mengambil-alih dengan cara membeli atau menyita. Pengendali
tertinggi ekonomi yaitu pemerintah yang seharusnya mendistribusikan barang-barang
136
Austin Ranney, Op.Cit., hal. 81.
137
Penjelasan tentang varian dari sosialisme sebagai ideologi politik antara lain dapat dilihat dalam buku Cariton Rodec, et.al., Pengantar Ilmu Politik, diindonesiakan oleh Zulkifly Hamid,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000, khususnya Bab 7. Bandingkan juga dengan Ebenstein, William dan Edwin Fogelman, Isme-isme Dewasa Ini, diindonesiakan oleh Alex Jemadu, cetakan
ketiga, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1994, khususnya Bagian Pertama. Selain itu lihat juga Robert L. Cord, Op.Cit., hal. 107-120.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
ekonomi kepada rakyat banyak sesuai dengan kebutuhan mereka sebagai manusia, bukan karena produktivitas ekonomi mereka sendiri.
138
Pengambilalihan alat-alat produksi oleh kaum sosialis dari tangan kapitalisme dilakukan melalui revolusi. Untuk itu kelas pekerja harus bahu-membahu
mengorganisasikan gerakan berskala massif, dengan atau tanpa kekerasan, untuk meruntuhkan kekuasaan politik rezim kaum kapitalis dan menguasai alat-alat
produksi yang ada seperti tanah, pabrik dan sebagainya. Namun dalam perkembangan selanjutnya, revolusi sebagai metode perubahan struktur masyarakat yang
dipraktekkan kaum sosialis sebelumnya tidak lagi menjadi satu-satunya cara. Seperti kaum revisionis berpandangan bahwa melalui perjuangan demokratis sebagai metode
perlawanan terhadap kaum kapitalis, maka kekuasaan dapat direbut melalui pemilihan umum. Varian yang lain seperti komunisme sosialisme ilmiah meyakini
bahwa untuk merebut alat-alat produksi serta menghancurkan kaum kapitalis hanya dengan revolusi kekerasan, dan pemerintahan diktator proletariat diperlukan untuk
mempertahankan kekuasaan. Sedangkan sosialisme demokratik melakukannya dengan cara-cara yang demokratis dan damai. Kekuasaan yang diperoleh melalui
Pemilu dipergunakan untuk mengontrol pemerintahan demokratis, melakukan adopsi secara damai dan penguatan kebijakan-kebijakan sosialis. Sosialisme ilmiah
scientific sosialism dikembangkan oleh Karl Marx-Friederich Engels dan Vladimir
138
A. Effendy Choirie, Op.Cit., hal. 27-28.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Illich Ulyanov Lenin, sedangkan sosialisme demokratis dikembangkan oleh Eduard Berstein, adalah seorang marxis revisionis dari Jerman.
139
Untuk membandingkan asumsi-asumsi dasar dari keempat ideologi tersebut dalam rangka pengaturan dan pengawasan negara di bidang ekonomi dan non-
ekonomi dapat lebih diperjelas dengan Tabel 4 berikut ini.
140
Tabel 4. Asumsi Dasar Ideologi Kontrol Ekonomi dan Non Ekonomi Kontrol Pemerintah
Ideologi Bidang Ekonomi
Bidang Non Ekonomi
Laissez Faire Pada dasarnya tidak
diperlukan; atau intervensi minimum
Pada dasarnya tidak diperlukan; atau intervensi
minimum
Liberalisme Modern
Pada dasarnya diperlukan menjamin kehidupan
dasar Pada dasarnya tidak
diperlukan; atau intervensi minimum
Konservatisme Modern
Pada dasarnya tidak diperlukan; atau intervensi
minimum Pada dasarnya diperlukan
Sosialisme Pada dasarnya diperlukan
sentralisasi Pada dasarnya diperlukan
Sumber: A. Effendy Choirie, Privatisasi Versus Neo-Sosialisme Indonesia, Jakarta: LP3ES, 2003, hal. 32.
Indonesia yang pada masa Orde Baru menerapkan Sistem Ekonomi Pancasila, pada dasarnya mirip dengan sistem kapitalis yang dipratikkan oleh negara-negara
Barat di masa awal-awalnya, yaitu “kapitalisme primitif”, yang sudah sejak lama ditinggalkan oleh negara-negara penganutnya sendiri. Dalam kapitalisme primitif
terjadi penghambatan mekanisme pasar yang disengaja sehingga berbagai dimensi
139
Ibid.
140
Lihat A. Effendy Choirie, Op.Cit, hal. 32.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
institusi non-pasar menjadi hilang karena dinafikan dan disubordinasikan ke dalam institusi pasar. Dengan kata lain, di dalam masyarakat Sistem Ekonomi Pancasila ini
tidak memberikan tempat yang cukup bagi kekayaan khasanah institusi non-pasar yang sesungguhnya memiliki arti dan andil penting dalam menghidupkan dan
membangun institusi pasar itu sendiri. Para teknokrat dan penguasa Orde Baru yang membidani lahirnya Sistem Ekonomi Pancasila ini memiliki kekuasaan yang begitu
besar dan kuat, sehingga rakyat dan lembaga perwakilannya sama sekali tidak berdaya untuk mengontrol berbagai kebijakan ekonomi-politik yang digulirkan
pemerintah pada masa itu. Meskipun terlihat adanya pertumbuhan dengan bekerjanya pasar secara efektif, namun “perburuan rente”, distorsi dan praktik monopoli begitu
marak terjadi untuk kepentingan segelintir orang. Praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN yang terjadi antara pelaku usaha swasta dan teknokrat berwajah
liberal serta penguasa otoriter yang melahirkan sistem kapitalisme primitif itu berdampak negatif, antara lain menimbulkan biaya sosial yang tinggi beban berat
bagi rakyat, dan dampak negatif tersebut secara inheren tidak dapat diperbaiki oleh sistem itu sendiri. Fakta memang menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi yang
cukup signifikan, namun karena menghilangnya institusi-institusi non-pasar itu membuat tingkat kesejahteraan dalam masyarakat menjadi tidak proporsional. Justru
sebaliknya yang terjadi adalah penindasan terhadap rakyat banyak oleh konglomerat dan penguasa.
141
Dengan kata lain, sistem ekonomi kapitalisme primitif yang
141
Didik J. Rachbini 1, Politik Ekonomi Baru, Menuju Demokrasi Ekonomi, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia Bank Naskah Gramedia, 2001, hal. 1-3.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
diterapkan semasa pemerintahan Orde Baru tersebut telah menciptakan suatu keadaan perekonomian mencemaskan banyak orang di Indonesia, yaitu yang kaya bertambah
kaya dan yang miskin hidupnya semakin sengsara. Dalam membangun dan mengembangkan suatu sistem ekonomi, setiap negara
dapat membangun dan mengembangkan sistem ekonominya sendiri berdasarkan ciri- ciri dan norma-norma serta kaidah-kaidah hukum sosial yang berlaku secara universal
tanpa harus mencemaskan bayang-bayang dari keempat sistem ekonomi tersebut di atas, dan sesungguhnya tidak ada satupun ketentuan yang mengharuskan setiap
negara menganut salah satu daripadanya. Dalam hal menentukan sistem ekonomi yang akan dipilih, bukanlah berarti
memilih salah satu sistem ekonomi dimaksud. Ciri-ciri dasar kapitalisme, seperti “
institusi pasar”, adalah ciri-ciri universal dan merupakan realitas sosial yang terdapat pada masyarakat manapun di berbagai belahan dunia, jauh sebelum kapitalisme itu
sendiri muncul dan didaulat sebagai sistem ekonomi yang paling baik menurut penganutnya di Eropa Barat dan Amerika Utara. Mikhail Gorbachev menyatakan
bahwa “pasar bukan merupakan produk kapitalisme, melainkan temuan dari sejarah peradaban umat manusia sejak lama”. Dengan demikian sistem ekonomi pasar yang
diterapkan di Indonesia tidak perlu dipersoalkan dan disamakan dengan sistem kapitalisme karena sudah sejak lama aktivitas ekonomi sehari-hari di Indonesia
didasarkan pada mekanisme pasar. Sistem ekonomi yang sedang berlangsung sekarang merupakan sistem yang relatif sesuai dengan perekonomian Indonesia,
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
namun unsur-unsur sosial yang lebih manusiawi dalam sistem ekonomi pasar tersebut perlu dan segera harus dikembangkan.
142
Dalam perekonomian modern yang sudah sedemikian kompleks sekarang ini, campur tangan pemerintah terhadap kegiatan ekonomi merupakan sesuatu hal yang
mutlak. Tugas pemerintah atau para birokrat tidak lagi hanya mengurusi bidang sosial dan politik, tetapi juga mengurusi masalah-masalah perekonomian. Sulit dibayangkan
bagaimana jadinya sistem dan mekanisme perekonomian modern tanpa adanya peranan pemerintah. Banyak ahli ekonomi berpandangan sama bahwa negara atau
birokrasi adalah entitas kelembagaan yang paling dominan dan sangat berpengaruh dalam kehidupan ekonomi suatu negara, karena ditangan negaralah tergenggam
kewenangan politik dan sumber-sumber daya ekonomi yang sangat besar. Campur
142
Didik J. Rachbini 2, Ekonomi Politik, Paradigma dan Teori Pilihan Publik, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002, hal. 26-31. Bandingkan. Menurut The Word Business Council for Sustainable
Development WBCSD in fox, et al 2002, definisi CSR atau tanggung jawab sosial perusahaan, adalah komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja
dengan para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, dan masyarakat setempat lokal dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Trinidad and Tobacco Bureau of Standard TTBS menyimpulkan
bahwa Corporate Social Responsibility CSR terkait dengan nilai dan standar yang dilakukan berkenan dengan beroperasinya sebuah corporate perusahaan, maka CSR diartikan sebagai
komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersama, dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya,
komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas Sankat, Clement K 2002. Dalam prinsip responsibility, penekanan yang signifikan diberikan kepada kepentingan stakeholder perusahaan.
Di sini perusahaan diharuskan memperhatikan kepentingan stakeholder perusahaan, menciptakan nilai tambah value added dari produk dan jasa bagi stakeholder perusahaan, dan memelihara
kesinambungan nilai tambah yang diciptakannya. Sedangkan stakeholder perusahaan dapat didefinisikan sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan, termasuk
di dalamnya adalah karyawan, konsumen, pemasok, masyarakat, Lingkungan sekitar, dan pemerintah sebagai regulator. CSR sebagai sebuah gagasan, perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung
jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai perusahaan corporate value yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya finansial saja. Tapi tanggung jawab perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines, di sini bottom lines lainnya selain finansial juga adalah sosial dan lingkungan. Karena kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh secara
berkelanjutan sustainable. Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. Lihat Abdul Rasyid Idris, “Corporate Social
Responsibility Sebagai Sebuah Gagasan”, Fajar Online, 26 April 2008.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
tangan negara atau pemerintah ini semakin dirasakan urgen bila sudah menyangkut keadilan. Untuk itu pemerintah diminta bertindak tegas dan bijaksana dalam membuat
peraturan yang pada akhirnya untuk melindungi masyarakat banyak. Dengan kata lain, dunia bisnis tidak pernah bebas dari rambu-rambu aturan hukum. Namun perlu
dicatat bahwa dunia bisnis tidak bisa diikat atau dibelenggu dengan peraturan perundang-undangan yang rumit karena pada gilirannya akan mematikan kegiatan
bisnis itu sendiri.
143
Ketika pemerintah menerapkan suatu kebijakan dan kebijakan tersebut tidak berjalan efektif di dalam masyarakat, seringkali pemerintah menuduh masyarakat
telah melakukan kesalahan karena masyarakat tidak dapat mengikuti dan tidak memberikan respon yang positif terhadap kebijakan tersebut. Tuduhan pemerintah
seperti ini bisa terjadi karena dua hal mendasar: i pemerintah melihat kebijakannya tersebut hanya dari sudut pandangnya sendiri; dan ii pemerintah belum sepenuhnya
mengakomodir keinginan dan kepentingan individu, berbagai kelompok dan organisasi sosial dalam masyarakat yang lebih luas.
144
143
Lihat Didik J. Rachbini 2, Op.Cit., hal. 113-127.
144
Ilmu ekonomi-politik dalam dua dekade terakhir ini menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan setelah lahirnya perspektif teori dengan aktor individual, yang rasional. Setiap
individu selalu berusaha untuk mencapai kepentingan Rational Choise atau Public Choise Pilihan Publik yang berupaya menjembatani ilmu ekonomi-kepentingannya fenomene-fenomena dan
kelembagaan non-pasar di luar bidang ekonomi seperti bidang sosial, politik dan budaya. Melalui teori ini berusaha dipahami realitas politik dan bentuk-bentuk sikap sosial lainnya dalam kerangka analisis,
yang dianalogikan pada interest, sehingga paradigma baru ini boleh dikatakan lebih bersifat “liberal- individual”, akan tetapi tidak dapat berkembang tanpa memperhatikan realitas sosial yang menjadi
basisnya. Dengan cara pandang seperti ini, institusi sosial dan politik dapat dijelaskan dengan paradigma yang relatif sama sehingga satu sama lain saling memperkuat, tidak saling bertentangan dan
juga tidak saling melemahkan. Dalam perspektif Public Choise, masyarakat adalah bagian interaktif dari kekuasaan, sebagai bagian dari keseimbangan sistem dan institusi politik. Dengan demikian teori
Public Choise ini dapat menjelaskan fenomena kekuasaan politik dalam konteks “pertukaran”, bukan
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Suatu hal yang ingin dicapai dalam pembangunan ekonomi adalah tersedianya lembaga ekonomi yang efisien, seperti perusahaan negara BUMN. Lembaga
ekonomi yang efisien dalam suatu sistem ekonomi biasanya direfleksikan dalam bentuk mekanisme pasar yang efisien pula. Mekanisme pasar yang efisien inilah yang
akan mewujudkan dirinya dalam bentuk sistem ekonomi yang efisien. Untuk mewujudkan pasar yang efisien diperlukan penataan atau pengaturan agar lembaga
ekonomi bisa menjadi lebih efisien, efektif dan transparan.
145
Kondisi perekonomian yang efisien akan tercapai apabila terciptanya situasi “no person can be made better-
off without making someone worse-off”.
146
Inilah yang disebut dengan adil justice, yang bukan saja merupakan sasaran utama dari bidang politik, tetapi juga merupakan
tujuan hukum, sebagaimana tertera dalam putusan hakim di Indonesia: “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.
147
Dengan pendekatan “justice centered” dalam ekonomi-politik, negara memainkan peranan penting untuk
menegakkan keadilan,
148
terlebih-lebih di bidang ekonomi.
pemaksaan atau pemanfaatan kekuasaan itu sendiri. Hubungan pemerintah dan rakyatnya bersifat rasional. Keduanya saling memerlukan dan bertukar satu sama lain yang diwujudkan dalam bentuk
konstitusi untuk menjaga keseimbangan dan keselarasan para pihak terkait. Ibid. hal. 12 dan 35.
145
Sjahrir, Formasi Makro-Mikro Ekonomi Indonesia, Jakarta: UI Press, 1995, hal. 207.
146
Didik J. Rachbini 3, Ekonomi di Era Transisi Demokrasi, Jakarta: Ghalia, 2002, hal. 4.
147
Lihat Undang-Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.
148
James A. Caporaso, Theorities of Political Economy, Cambridge: Cambridge University Press, 1992, hal. 221. Bandingkan dengan Adam Smith yang mengemukakan bahwa ekonomi-politik
memiliki dua tujuan yang berbeda: i menciptakan suatu sumber pendapatan atau swasembada bagi masyarakat atau membantu mereka dalam mencari pendapatan dan mengupayakan swasembada; dan
ii menyediakan sejumlah daya bagi negara atau pemerintah agar mampu menjalankan berbagai tugas atau fungsinya dengan baik. Ilmu ekonomi-politik berusaha untuk merumuskan bagaimana
memakmurkan rakyat dan pemerintah sekaligus. Lihat Jan-Erik Lane and Svante Ersson, Ekonomi Politik Koparatif Comparative Political Economy, diindonesiakan oleh Haris Munandar, Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 1990, hal. xi. Sedangkan segi hubungan kausal atau yang bersifat deterministik antara politik dan ekonomi terbagi dua: i kebijakan umum atau politisisme yang
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pada dasarnya kebijakan ekonomi merupakan keputusan politik karena kebijakan ekonomi mempengaruhi distribusi kekayaan dan pendapatan dalam
masyarakat. Golongan yang memerintah akan menentukan kebijakan ekonomi dan akan mengambil keputusan dari berbagai alternatif yang tersedia dalam pemecahan
masalah-masalah ekonomi. Oleh karena itu, siapa yang memerintah sangatlah menentukan pilahan kebijakan ekonomi, sedangkan penentuan siapa yang
memerintah merupakan produk politik.
149
Menurut Didik J. Rachbini, bahwa inti dari disain besar suatu kebijakan ekonomi bermuara kepada dua pilar yaitu bobot institusi negara dan bobot institusi
pasar. Kesalahan dalam meramu keduanya akan menimbulkan kerancuan atau bahkan kesalahan dalam disain besar sistem ekonomi-politik. Misalnya, jika sistem ekonomi
terlalu liberal dengan menyerahkan segalanya kepada mekanisme pasar dan hukum persaingan, maka tujuan untuk mensejahterakan rakyat banyak tidak akan pernah
terwujud selamanya.
150
Keberadaan perusahaan negara sebagai salah satu pelaku ekonomi di Indonesia sangat terkait erat dengan pergumulan kepentingan di bidang politik dan
ekonomi. Kepentingan partai-partai politik, pemerintah dan para pengusaha dalam perekonomian nasional mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap
melihat bahwa politik akan menentukan ekonomi; sebaliknya ii ekonomisme yang liberal maupun marxis melihat bahwa ekonomi akan menentukan politik. Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik,
Jakarta: Gramedia Widyasarana, 1991, 206. Dengan kata lain, faktor-faktor ekonomi dapat mempengaruhi atau membentuk politik dan demikian pula sebaliknya. Lihat “Harvard Center for Basic
Researh in the Social Science”, http:www.cbrs.hardvard.eduppe.htm.
149
Ramlan Surbakti, Memahami Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Widyasarana, 1991, hal. 205-210.
150
Lihat Forum Keadilan No. 24 Tahun VII, 8 Maret 1999, hal. 64.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kebijakan ekonomi yang akan diambil. Hal ini tercermin misalnya dalam hal penetapan kebijakan ekonomi makro yang di dalamnya termasuk kebijakan di bidang
pengelolaan dan pengembangan BUMN.
151
Hubungan antara penguasa dan pelaku ekonomi di Indonesia mengikuti pola patron-client, di mana pelaku ekonomi yang
dipandang berhasil adalah mereka yang memiliki hubungan yang bersifat pribadi dengan pembuat keputusan. Oleh sebab itulah kebijakan pemerintah yang muncul
biasanya adalah kebijakan yang memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak.
152
151
Hubungan yang tidak normal antara pelaku ekonomi dengan kalangan pimpinan politik dan birokrasi di negara-negara berkembang mempunyai efek yang lebih merusak terhadap masyarakat
jika dibandingkan dengan gejala yang sama di negara-negara Barat. Hal itu memungkinkan terjadi karena sebagian besar modal pembangunan di negara-negara berkembang disalurkan melalui pimpinan
dan birokrasi negara tersebut. Di negara-negara Barat praktik korupsi menimbulkan kemarahan yang meluas di dalam masyarakat, yang timbul dari waktu ke waktu, yang dipelopori oleh kelas menengah
yang cukup menonjol dan senantiasa muncul sebagai kekuatan reformis yang tegar, sedangkan fenomena seperti ini tidak tampak pada negara-negara berkembang. Meskipun praktik korupsi
dilakukan baik di negara-negara maju maupun negera-negara berkembang, namun konteks sosiologisnya berbeda. Khusus Indonesia, meskipun sudah memasuki era reformasi, akan tetapi praktik
korupsi dan kejahatan serius lainnya masih tampak begitu kental. Syed Husein Alatas, Intelektual Masyarakat Berkembang, Jakarta: LP3ES, 1995, hal. 7-9. Dalam hubungan ini lihat juga Robin
Hodes, et.al., Global Corruption Report 2003, London: Transparency International, 2003, hal. 254- 265, yang menempatkan Indonesia pada peringkat 96 dari 102 negara terkorup berdasarkan “2002
Corruption Perceptions Indeks”.
152
Pembahasan yang lebih mendalam mengenai pola hubungan patront-client atau sekarang lebih dikenal dengan istilah KKN Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dapat dibaca dalam buku yang
ditulis oleh Kimberly Ann Elliot ed, Korupsi dan Ekonomi Dunia, Pengantar dan Penerjemah A. Rahman Zaimuddin, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998, hal. ix. Dalam Kata Pengantar
dilukiskan bahwa selama lebih dari 30 tahun Soeharto berkuasa telah terjadi KKN. Pada mulanya hal itu tidak begitu meresahkan karena perekonomian Indonesia saat itu ditopang oleh hasil penjualan
minyak bumi yang cukup menguntungkan. Meskipun telah ada kasus-kasus korupsi yang melibatkan nama-nama orang terkenal seperti Ibnu Sutowo, Haji Taher dan lain-lain, akan tetapi semua itu hilang
ditelan sejarah terutama karena Orde Baru berhasil membuktikan keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi, sekalipun untuk itu perlu dikorbankan kehidupan politik, demokrasi dan hak
asasi manusia. Pendekatan stabilitas politik yang selalu dikedepankan dengan argumentasi bahwa pembangunan ekonomi yang berkesinambungan tidak akan tercapai tanpa stabilitas politik, pada
akhirnya diketahui sebagai selubung untuk menyembunyikan serangkaian tindakan yang tidak terpuji seperti kerakusan akan harta kekayaan, kelicikan dan manipulasi terhadap segala-galanya, bahkan
terhadap apa yang di dalam kehidupan manusia dianggap sangat suci dan sakral. Lihat juga Scott, “
Patron-Client Politics and Political Change in Southeast Asia”, American Political Service Review, vol. 58 1999, hal. 23.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Pola hubungan patront-client ini sekaligus menunjukkan bahwa dalam menentukan kebijakan ekonomi bukanlah kepentingan negara-bangsa yang paling
dominan. Dengan kata lain, keadaan ini menunjukkan bahwa hukum memang berusaha menjadikan kekuasaan itu menjadi “jinak”, namun dalam konteks tertentu
kekuasaan itu mampu menjadikan hukum itu justru sangat “liar”. Fenomena ini merupakan bagian dari proses dialektika kehidupan sosial-ekonomi yang sudah
berlangsung cukup lama, dan tampaknya sulit diprediksi kapan bisa berakhir.
153
Semasa pemerintahan demokrasi perlementer 1950-1957, pemerintahan demokrasi terpimpin 1959-1965 dan pemerintahan Orde Baru 1965-1998, para
pemburu rente rent-seekers telah muncul dan terus berkembang.
154
Adanya kecenderungan pemerintah untuk bersikap longgar dalam menangani aktor-aktor
ekonomi besar dan praktek oligopoli tampak jelas dalam berbagai kebijakannya
153
Yunus Husein, Rahasia Bank: Privasi Versus Kepentingan Umum, Jakarta: Program Pascasarjana Fakultas Hukum Uiniversitas Indonesia, 2003, hal. 72-73. Kelompok kepentingan lain
yang juga turut mempengaruhi kebijakan ekonomi suatu negara adalah pihak-pihak yang memiliki pengaruh dan penguasaan atas aset-aset spesifik. Apabila suatu kelompok perusahaan memiliki aset
khusus dan terkonsentrasi, maka kemungkinannya untuk mempengaruhi arah kebijakan semakin besar. Jeffrey Freiden, Debt, Development, Democracy-Modern Political Economy and Latin America, 1965-
1985, New Jersey: Princenton Unversity Press, 1991. Kelompok kepentingan seperti ini disebut juga rent seekers yang mendasari bisnisnya berdasarkan hubungan yang bersifat pribadi dengan penguasa
negara. Lihat juga Didik J. Rachbini 3, Op.Cit., hal. 118-120; dan lihat juga Rizal Mallaraneng, Mendobrak Sentralisme Ekonomi Indonesia, Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia, 2002, hal. 3.
154
Ibid, hal. xxii. Praktek yang terjadi di masa pemerintahan Orde Baru masih terus berlanjut. Pada pemerintahan BJ Habibie terlalu pendek untuk mendeskripsikan perjalanan ekonomi suatu
negara, namun ada upaya untuk mendesain ulang struktur ekonomi yang berbasis konglomerasi menjadi ekonomi kerakyatan dengan landasan peraturan perundang-undangan yang diterapkan secara
tergesa-gesa sehingga praktik dan implementasi kebijakannya tidak sempat dilaksanakan. Sedangkan pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, keberadaan pengusaha yang dekat dengan Presiden
terlihat pada Dewan Pengembangan Usaha Nasional DPUN yang dibentuk oleh Presiden. DPUN ini berpotensi menjadi kroni baru yang posisinya akan menjadi bias dan merusak tatanan fungsi
kepresidenan dan pemerintahan dalam mengeluarkan kebijakan ekonomi. Pola ini akan mengulangi sistem lama seperti “Pengusaha Banteng” di sekitar Presiden Soekarno dan “Pengusaha Kroni”
di sekitar Presiden Soeharto. Lihat Didik J. Rachbini 3, Op.Cit., hal. 26-27.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
seperti deregulasi moneter dan pemberian subsidi bagi eksportir. Arena ekonomi- politik masih tetap diwarnai oleh ideologi merkantilis dengan struktur primordial
yang memelihara para pemburu rente. Dalam pada itu, masih banyak aktor baik di dalam maupun di luar pemerintahan yang tetap bersikukuh pada konsep sentralistik
dan menolak pelanggaran kendali pemerintah pusat. Selain itu, banyak pula pihak yang karena kepentingannya mereka menginginkan tetap dipertahankannya sistem
patrimonial dalam pendistribusian kapital dan kemudahan lain dari pemerintah kepada pihak-pihak tertentu seperti mekanisme yang selama ini menunjang
kekuasaan pejabat negara dengan mengorbankan efisiensi proses produksi, sehingga menghasilkan sistem perekonomian yang tidak solid.
155
Dari hubungan penguasa dan pengusaha ini tampak jelas bahwa peranan negara atau penguasa diletakkan pada
pusat dinamika perekonomian nasional, sementara peranan rakyat berada di pinggir. Dinamika ekonomi dan mekanisme pasar menjadi tidak independen, tetapi melekat
pada dinding pemerintahan, bahkan terintegrasi ke dalam rumah-rumah kekuasaan. Hubungan patron-klien antara penguasa dan pengusaha akan menimbulkan
konsekuensi seperti korupsi, rasialisme dan ketimpangan sosial-budaya, yang pada saatnya akan menciptakan instabilitas politik
156
, seperti situasi politik sebelum mundurnya Presiden Soeharto tanggal 21 Mei 1998. Di Indonesia, praktik korupsi
sudah sangat membahayakan perekonomian nasional. Biaya yang paling mahal yang ditimbulkan praktik korupsi adalah distorsi yang diciptakan oleh pejabat untuk
155
Mochtar Mas`oed, Politik, Birokrasi dan Pembangunan, cetakan kesatu, Yogyakarta: Penerbit Pelajar, 1994, hal. 61-62.
156
Ibid, hal. 15-17.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
mendapatkan pembayaran. Akibatnya seringkali sistem yang adil dan objektif tidak berjalan dengan baik. Selain itu praktik korupsi juga menghambat investasi
157
dan pertumbuhan ekonomi.
158
D. Sistem Ekonomi yang Berkeadilan Demokrasi Ekonomi