dilindungi  sampai  produknya  menjadi  kompetitif  baik  di  pasar  domestik  maupun dunia.  Sedangkan  PAL  sendiri  memiliki  persoalan  yang  lebih  berat.  Sebab  pasar
sealines  dan  sea  carriers,  belum  sepenuhnya  terbentuk.  Oleh  sebab  itu  industri  jasa di  bidang  kelautan  harus  diciptakan  terlebih  duhulu  agar  mampu  menyerap  produk
PAL. Dengan kata lain, PAL masih memerlukan perlindungan sepanjang belum bisa mandiri. Untuk itu PAL perlu diberi subsidi harga, agar produknya bisa dibeli murah
oleh sealiners dan sea carriers, khususnya untuk kebutuhan dalam negeri. Kalau saja PAL misalnya bisa memperoleh order 10 kapal saja setahun dengan kapasitas 10 ribu
hingga  30  ribu  ton  selama  10  tahun.  Dengan  modal  usaha  beberapa  ratus  milyar rupiah, maka dalam rentang waktu itu niscaya pasar jasa kapal Indonesia akan hidup
dan berkembang seperti jasa pesawat udara sekarang.
112
4. Badan Hukum dan Sektor Usaha
Kepemilikan  negara  atas  BUMN  menurut  badan  hukumnya  terdiri  atas  4 empat  kelompok  yaitu:  Persero,  Perusahaan  Umum  Perum,  Perusahaan  Jawatan
Perjan, dan Patungan Minoritas.
113
112
Ibid, hal. 153-154.
113
Di  negara  lain,  BUMN  dibedakan  atas  dua  kategori  yaitu  public  utilities  seperti  pos, telekomunikasi,  listrik,  gas,  kereta  api,  dan  penerbangan,  dan  industri  vital  strategis  yaitu  minyak,
batu  bara,  besi  baja,  perkapalan,  dan  otomotif.  Perusahaan  public  utilities  harus  dikontrol  secara terbuka  oleh  wakil  rakyat,  pers,  pemerintah,  masyarakat  dan  tidak  boleh  dikelola  secara  rahasia
di  mana  hanya  ada  oknum  birokrat,  teknokrat,  dan  politisi  yang  mengatur  tarif  dan  hanya  secara subjektif tanpa konsultasi dan perhitungan cermat. Di negara kapitalis liberal, perhitungan tarif public
utilities  didiskusikan  lebih  dulu  secara  terbuka,  misalnya  berapa  margin  keuntungan  yang  layak diperoleh. Perusahaan public utilities tidak boleh merugi dan sebaliknya harus memperoleh laba guna
reinvestasi,  depresiasi,  dan  ekspansi  di  masa  depan.  Berkembangnya  BUMN  di  negara  lain,  seirama dengan perkembangan politik dan demokrasi, karena diletakkan pada prinsip kepastian hukum, ruang
gerak,  dan  bentuknya,  serta  ditempatkan  pada  porsi  yang  sesungguhnya,  kendati  tidak  steril  dari pengaruh  politik,  tetapi  kontrol  publik  sangat  ketat.  Perhitungan  tarif  public  utilities  di  negara  maju
didiskusikan dulu secara terbuka, misalnya bagaimana menghitung biaya produksi, batas mana margin
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Persero  adalah  BUMN  yang  dibentuk  berdasarkan  Undang-Undang  No.  9 Tahun  1969.  Undang-undang  mengenai
Perseroan  ini  terus  mengalami penyempurnaan seiring dengan perkembangan perekonomian nasional, salah satunya
adalah penerbitan Undang-Undang No. 1 Tahun 1995 tentang BUMN yang berbentuk Perseroan  Terbatas  PT.  Kemudian  Pemerintah  menerbitkan  pula  Peraturan
Pemerintah  No.  12  Tahun  1998  yang  antara  lain  menetapkan,  bahwa  BUMN  yang berbentuk PT, seluruh atau paling sedikit 51 sahamnya dimiliki oleh negara melalui
penyertaan modal secara langsung.
114
Dalam kelompok Persero ini, anak perusahaan juga termasuk
115
seperti milik Holding Company PT Pupuk Sriwijaya Pusri dan PT Bahana Pakarya Industri Strategis BPIS.
Perum sebagai BUMN diatur berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 yang  kemudian  disempurnakan  melalui  Peraturan  Pemerintah  No.  13  Tahun  1998
yang  antara  lain  menetapkan,  bahwa  Perum  adalah  BUMN  yang  seluruh  modalnya
keuntungan  yang  layak  atau  dibolehkan.  Memang  perusahaan  public  utilities  tidak  boleh  merugi  dan harus untung, guna reinvestasi, depresiasi, dan ekspansi di masa depan. Namun, perolehan laba dalam
hal  ini,  tidak  boleh  dipaksakan  karena  monopoli  dan  tidak  ada  alternatif  bagi  konsumen  yang  bisa ditentukan sekehendak pengelola perusahaan. Dengan kata lain, perusahaan public utilities boleh dan
berhak  mengambil  keuntungan,  tetapi  dalam  batas  yang  wajar,  layak,  patut,  dan  memenuhi  kriteria yang  dirumuskan  secara  kuantitatif  dengan  memperhatikan  prinsip  akuntansi  yang  sehat  untuk
menjamin  survival  dan  pertumbuhan  perusahaan.  Di  Inggris  misalnya,  sektor  public  utilities,  seperti air, listrik, gas, kereta api, dan Telkom, perhitungan  menggunakan Rate of Return ROR dan Return
Price  Index  Minus  X  RPI-X.  Dua  pola  ini  merupakan  perhitungan  teknis  ekonomis  yang  sudah mencakup  kebutuhan  deprisiasi,  investasi,  ekspansi,  penelitian  dan  pengembangan  masa  depan.
Dengan  menggunakan  ukuran  ROR  dan  RPI-X  untuk  utility  public  harus  mengumumkan  secara terbuka kalkulasi laba-rugi, cash flow, investasi, serta target pengembalian investasi dan margin yang
ingin  diperoleh  dalam  waktu  tertentu.  Semua  harus  menjadi  milik  publik,  paling  sedikit  harus didiskusikan di DPR, pers, dan cendikiawan sebelum keputusan diambil oleh komisi tarif independen.
Di Indonesia sampai saat ini masih dikelola oleh birokrat dan teknokrat secara mutlak dan untuk publik bersifat kacau atau sporadik. Ibrahim R., Op.Cit, hal. 13.
114
Pasal 1 ayat 2 PP No. 12 Tahun 1998 tentang Persero.
115
Pasal 5 ayat 2 PP No. 12 Tahun 1998 tentang Persero.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
dimiliki  oleh  negara,  yaitu  kekayaan  negara  yang  dipisahkan  dan  tidak  terbagi  atas saham.
116
Perjan sebagai BUMN diatur dalam Undang-Undang No. 9 Tahun 1969 yang selanjutnya  disempurnakan  melalui  Peraturan  Pemerintah  No.  6  Tahun  2000  yang
antara  lain  menyebutkan,  bahwa  Perjan  adalah  BUMN  yang  seluruh  modalnya dimiliki  oleh  Pemerintah  dan  merupakan  kekayaan  negara,  yang  tidak  dapat
dipisahkan serta tidak terbagi atas saham-saham.
117
Sedangkan  kepemilikan  negara  pada  Perusahaan  Patungan  Minoritas  adalah berbentuk  saham  atas  perusahaan  bersangkutan  melalui  penyertaan  modal  langsung
dengan jumlah saham kurang dari 51. Berdasarkan  sektor  usahanya,  BUMN  dapat  dibagi  ke  dalam  6  enam
kelompok  besar.  Dari  ke-6  kelompok  sektor  usaha  BUMN  tersebut,  yang  paling banyak  adalah  BUMN  yang  bergerak  di  sektor  usaha  industri  dan  perdagangan.  Hal
ini  mungkin  terkait  erat  dengan  strategi  pemerintah  untuk  mengimbangi  peranan perusahaan  swasta  nasional  dan  asing  di  sektor  usaha  yang  sama.  Apabila  dirinci
lebih jauh menurut sektor usahanya, perusahaan-perusahaan  BUMN tersebut hampir merambah ke semua sektor bisnis yang ada di Indonesia. Misalnya kelompok BUMN
yang  bergerak  di  sektor  industri  dan  perdagangan,  bidang  usaha  yang  dimasuki perusahaan-perusahaan  BUMN  tersebut  antara  lain  industri  pupuk,  semen,  farmasi,
tekstil,  kertas  penerbitan,  percetakan,  sampai  ke  industri  yang  sifatnya  strategis
116
Pasal 1 ayat 1 PP No. 13 Tahun 1998 tentang Perum.
117
Pasal 1 ayat 1 PP No. 6 Tahun 2000 tentang Perjan.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
seperti  industri  pesawat  terbang,  bahan  peledak  dan  sebagainya.  Selain  itu, perusahaan-perusahaan  BUMN  juga  memasuki  industri  manufaktur  seperti
telekomunikasi, pelabuhan laut, bandar udara, kelistrikan, dan sebagainya. Tabel 2 berikut ini memberikan gambaran  yang lebih lengkap mengenai peta
posisi karakteristik industri BUMN berdasarkan kelompok usaha.
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
Tabel  3.  Peta  Posisi  Karakteristik  Industri  BUMN  Berdasarkan  Kelompok Usaha
Kelompok Jumlah
BUMN Kompet
itif Monopo
li Kompetiti
f dan PSO
Monopoli dan
Kompetiti f
1  Perbankan 5
5 -
- -
2  Asuransi 9
4 3
1 1
3  Jasa Pembiayaan 6
4 2
- -
4  Jasa Kontruksi 9
8 -
1 -
5  Konsultan Kontruksi
5 5
- -
- 6  Penunjang
Kontruksi 2
2 2
- -
7  Jasa Penilai 4
4 -
- -
8  Jasa Lainnya 2
- 2
- -
9  Rumah Sakit 13
- -
13 -
10  Pelabuhan 4
- -
4 -
11  Pelayaran 4
2 -
2 -
12  Kebandaraudaraan 2
- 2
- -
13  Angkutan Darat 3
- -
3 -
14  Logistik 3
2 -
1 -
15  Perdagangan 5
4 -
- -
16  Pengerukan 1
1 -
- -
17  Industri Farmasi 3
3 -
- -
18  Pariwisata 3
3 -
- -
19  Kawasan Industri 7
7 -
- -
20  Usaha Penerbangan 2
2 -
- -
21  Dok dan
Perkapalan 4
4 -
- -
22  Perkebunan 15
15 -
- -
23  Pertanian 2
2 -
- -
24  Perikanan 4
4 -
- -
25  Pupuk 2
2 -
- -
26  Kehutanan 6
6 -
- -
27  Kertas 2
2 -
- -
28  Percetakan dan
Penerbitan 4
4 -
- -
29  Pertambangan 3
3 -
- -
p d f Machine
I s a  pdf w r it e r  t ha t  pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from  a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
30  Energi 4
4 -
- -
31  Industri Berbasis
Teknologi 5
5 -
- -
32  Baja dan
Konstruksi Baja 3
3 -
- -
33  Telekomunikasi 5
3 -
- -
34  Industri Pertahanan 2
2 -
- -
35  Semen 3
3 -
- -
36  Industri Sandang 2
2 -
- -
37  Aneka Industri 3
3 -
- -
Jumlah 161
124 11
25 1
Sumber: Kementerian BUMN, Tahun 2007.
C. Peranan Negara dalam Sistem Perekonomian Nasional