melalui proses pengadilan law as it is decided by the judge through judicial process atau yang lebih sering disebut dengan penelitian doktrinal.
57
2. Metode Pendekatan
Mengingat objek penelitian ini adalah penyebaran kepemilikan saham pemerintah pada BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak, maka metode
pendekatan yang diperkirakan tepat untuk maksud tersebut adalah yuridis normatif dan historis komperatif serta menemukan hukum in-concreto.
58
Dengan metode yuridis dimaksud untuk mengungkapkan berbagai perangkat hukum yang dapat digunakan dalam pengaturan BUMN di Indonesia. Demikian juga
tujuan lainnya yaitu untuk menemukan asas-asas hukum yang dapat dijadikan patokan dalam menetapkan aturan dan hukum untuk pengaturan struktur kepemilikan
saham dan sistem pengelolaan BUMN yang baik dan tepat. Cara ini dilakukan dengan harapan diperolehnya suatu hasil berupa “kerangka pemikiran” atau “paradigma
baru” yang bermanfaat untuk perkembangan hukum yang akan datang futurologi. Metode penemuan hukum in-concreto digunakan karena penelitian ini
berupaya mengetahui aturan dan hukum yang bagaimanakah yang sebaiknya diberlakukan dan tepat untuk diterapkan, berkenaan dengan penyebaran kepemilikan
terkonsentrasi seperti kedudukan pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas pada BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak.
57
Ronald Dworkin, Legal Research, Daedalus: Spring, 1973, hal. 250
58
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982, hal. 9-10. Bandingkan dengan Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif: Suatu
Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajawali Press, 1985, hal. 1-30.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
3. Bahan Penelitian
Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari telaah pustaka. Data sekunder di bidang hukum dipandang dari sudut kekuatan
mengikatnya dapat dibedakan menjadi bahan baku primer dan bahan baku sekunder
59
dengan uraian sebagai berikut: a.
Bahan hukum primer, merupakan bahan pustaka yang berisikan peraturan perundang-undangan, pengetahuan ilmiah yang baru dan mutakhir, ataupun
pengertian baru tentang fakta yang diketahui mengenai suatu gagasan.
60
Dalam penelitian ini yaitu Pasal 33 UUD 1945, Tap MPR No. IV1999, Tap MPR No. VIII2000, Tap MPR No. X2001, Tap MPR No. VI2002, UU
No. 252000 tentang Program Pembangunan Nasional Propenas, UU APBN 2002, UU No. 402007 tentang Perseroan Terbatas, UU No. 81995
tentang Pasar Modal, UU No. 192003 tentang BUMN, dan UU No. 361999 tentang sektor telekomunikasi menjadi sektor usaha yang
kompetitif, sejalan dengan PP No. 522000 dan PP No. 532000. b.
Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil seminar atau
pertemuan ilmiah lainnya, bahkan dokumen pribadi atau pendapat dari
59
Ibid, hal. 24.
60
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Op.Cit, hal. 34.
p d f Machine
I s a pdf w r it e r t ha t pr oduce s qua lit y PD F file s w it h e a se
Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application you can use pdfMachine.
Get yours now
Universitas Sumatera Utara
kalangan pakar hukum sepanjang relevan dengan objek telaahan penelitian ini.
61
c. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi
petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, kamus hukum, majalah dan jurnal
ilmiah.
62
Surat kabar dan majalah mingguan juga menjadi tambahan bahan bagi penulisan disertasi ini sepanjang memuat informasi yang
relevan dengan penelitian ini.
4. Pengumpulan Data