Teknik Pengolahan Data METODOLOGI PENELITIAN

∑y 2 = Jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y. 3 Untuk menguji signifikan tidaknya koefisien korelasi validitas digunakan distribusi kurva normal dengan menggunakan uji skor-t t hitung = √ √ keterangan: t hitung = Nilai hitung koefisien validitas r xy = Koefisien korelasi tiap butir soal N = Jumlah siswa uji coba Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan t dari tabel pada signifikan 5 ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 kaidah keputusannya jika t hitung t tabel berarti valid. Sebaliknya jika t hitung t tabel berarti tidak Valid. Jika instrument itu valid, maka dapat dilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi r sebagai berikut: Tabel 3.3 Kriteria Indeks Korelasi Rentang Keterangan 0.80 r 1.00 0.60 r 0.80 0.40 r 0.60 0.20 r 0.40 0.00 r 0.20 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 2. Uji Reabilitas 3 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil Tes Implementasi Kurikulum 2004, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2006, h.58. Reabilitas artinya memiliki sifat dapat dipercaya. Suatu alat ukur dikatakan memiliki reliabilitas apabila dipergunakan berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti yang lain tetapi akan memberikan hasil yang sama. Jadi, reliabilitas adalah seberapa jauh konsistensi alat ukur untuk dapat memberikan hasil yang sama dalam mengukur hal dan subjek yang sama. 4 Untuk mengukur reabilitas soal rumus yang digunakan adalah Kuder Richardson-20 KR-20 dengan bantuan software anates: r 11 = [ ] [ ] keterangan: r 11 = Koefisien reliabilitas instrument p = Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = Proporsi subjek yang menjawab item dengan salah ∑pq = Jumlah hasil perkalian antara p dan q n = Banyakanya item s = Standar deviasi dari tes Untuk mengetahui keberartian koefisien reabilitas dilakukan uji-t dengan rumus: t hitung = √ √ keterangan: t hitung = Nilai hitung koefisien validitas r xy = Koefisien korelasi tiap butir soal N = Jumlah siswa uji coba Kemudian hasil diatas dibandingkan dengan t dari tabel pada signifikan 5 ɑ = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2 kaidah keputusannya jika t hitung t tabel maka instrument dikatakan baik dan dapat dipercaya. Jika instrument itu reliabel, maka dilihat kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya sebagai berikut: 4 Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik , …, h. 15. Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Rentang Keterangan 0.80 r 11 1.00 0.60 r 11 0.80 0.40 r 11 0.60 0.20 r 11 0.40 0.00 r 11 0.20 Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah 3. Taraf Kesukaran Anas Sudijono mengatakan, butir-butir item hasil belajar dapat dinyatakan baik apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak pula terlalu mudah. 5 Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan rumus dengan bantuan software anates: P = Keterangan: P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab benar N = Jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, maka soal tersebut tergolong sukar. Sebaliknya semakin besar indeks yang diperoleh, maka soal tergolong mudah. Adapun Kriteria indeks taraf kesukaran soal tersebut adalah: Tabel 3.5 Indeks Kesukaran 5 Anas Sudijono, pengantar evaluasi pendidikan, …, h.370. Indeks Keterangan 0,00 – 0,30 0,31 – 0,70 0,71 - 1,00 Soal kategori Sukar Soal kategori Sedang Soal kategori Mudah 4. Daya Pembeda Pengujian daya pembeda soal digunakan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Indeks daya pembeda dihitung atas dasar pembagian kelompok menjadi dua bagian, yaitu kelompok atas yang merupakan kelompok peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan kelompok bawah yaitu kelompok peserta tes yang berkemampuan rendah. 6 Rumus yang digunakan dengan bantuan software anates: D = - Keterangan: D = Daya pembeda soal J A = Banyaknya peserta kelompok atas J B = Banyaknya peserta kelompok bawah B A = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar B B = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar. Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda 6 Sumarna Surapranata, Analisis, Validitas, Reabilitas dan Interpretasi Hasil Tes implementasi kurikulum 2004 ,…h.23. Rentang Keterangan 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,71 0,71 – 1,00 Buruk Cukup Baik Baik Sekali

H. Teknik Analisis Data Hasil Belajar

Analisis Data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam suatu pola kategori dan satuan uraian dasar. Dalam teknik analisis data dilakukan beberapa pengujian dengan urutan sebagai berikut: 1. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdidtribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji liliefors. 7 Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah: 1. Urutkan data sampel dari yang terkecil hingga terbesar 2. Menentukan nilai Z dari tiap-tiap data dengan rumus Z = 3. Menentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Z berdasarkan tabel Z dan sebut dengan F Z = 0,5± Z 4. Menghitung frekuensi kumulatif dari masing-masing nilai Z dan disebut dengan S Z 5. Tentukan nilai L o dengan rumus L o = F Z – SZ 6. Ambil nilai terbesar dari selisih tersebut sehingga diperoleh nilai L o 7. Memberikan interpretasi L o dengan membandingkan dengan L t nilai yang diambil dari tabel harga kritis uji liliefors dengan aturan: 7 Nana Sudjana, Metode Statistik, Cet. Ke-3 Bandung: Tarsito, Mei 2005, hal.466. a. Hipotesis H o = sampel berdistribusi normal H I = sampel berdistribusi tidak norml b. Jika L o L t maka sampel berdistribusi normal Jika L o L t maka sampel berdistribusi tidak normal 2. Uji Homogenitas Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah data sampel tersebut homogeny sama atau tidak. Pengujian homogenitas dalam penelitian ini adalah pengujian mengenai sama tidaknya variasi-variasi dari dua buah distribusi. 8 Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher. rumus: F = = Keterangan: S 1 2 x = Nilai standar deviasi pretest yang nilainya paling besar S 2 2 x = Nilai standar deviasi posttest yang nilainya paling besar Tentukan Kriteria pengujian: a. Jika F hitung F tabel , maka H o diterima, kedua kelompok berasal dari populasi yang homogen. b. Jika F hitung F tabel , maka H i diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal dari populasi yang tidak homogen. 8 Ruseffendi, Statistik Dasar: untuk penelitian pendidikan Cet.1 Bandung: IKIP Bandung Press, Mei 1998 h. 294.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh kedisplinan guru terhadap prestasi belajar siswa pada pendidikan agama islam di SMP PGRI I Ciputat

4 16 103

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Efektifitas penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMK al-Hidayah Lebak Bulus

1 37 93

Pengaruh pemanfaatan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa(kelas II SMP YAPIA Ciputat

0 4 127

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem centered learning terhadap hasil belajar matematika siswa : quasi eksperimen di SMP Pgri 1 ciputat

1 8 160

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMP AL HIKMAH SURABAYA.

0 0 161