Uji Analisis Data Hasil Belajar

Tabel 4.2 Uji Normalitas Deskripsi Lo Lt Eksperimen Kontrol Pre-test Post-test Pre-test Post-test ɑ = 0,05 0,01 -0,19 -0,15 0,05 0,190 Kesimpulan Normal Normal Normal Normal Karena Lo pada kedua hasil pengujian diatas lebih kecil dari L tabel, maka dapat disimpulkan bahwa data kelompok kontrol dan eksperimen berjalan normal. 2. Uji Homogenitas Uji Homogenitas kedua kelompok dilakukan dengan uji fisher. Dari hasil perhitungan ternyata menunjukkan bahwa kedua kelompok mempunyai kemampuan awal yang sama dan bersifat homogeny. Hal ini dapat dilihat dari tabel 4.3 berikut ini: Tabel 4.3 Uji Homogenitas Deskrpsi F hitung Ft Pre-test Post-test ɑ = 0,05 1,15 0,95 2,05 Kesimpulan Homogen Homogen Dari hasil pengujian untuk hasil belajar pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol dperoleh harga F hitung = 1,15 dari tabel harga distribusi F dengan Taraf signifikan ɑ = 0,05 maka di dapat harga F tabel = 2,05 karena harga F hitung F tabel maka dapat disimpulkan bahwa data populasi bersifat homogen. Sedangkan pada hasil belajar post-test diperoleh F hitung = 0,95 dengan taraf signifikasi yang sama dan harga F tabel yang sama pula yaitu 2,05 maka dapat disimpulkan bahwa data populasi bersifat homogen. 3. Uji Hipotesis Dari hasil pengujian persyaratan analisis yang meliputi uji homogenitas dan uji normalitas diketahui kedua kelompok berada pada distribusi normal dan homogen, sehingga dapat diuji hipotesis penelitian dengan menggunakan uji-t berikut tabel hasil uji-t: Tabel 4.4 Hasil Uji-t Kelompok N T hitung T tabel Kesimpulan Eksperimen 22 2,95 2.08 Ho ditolak Kontrol 21 Hasil perhitungan perbedaan rata-rata kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh harga t-hitung sebesar 2,95 dan harga t-tabel sebesar 2,08. Karena t- hitung t-tabel makan Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya, terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan pembelajaran PAI berbentuk media Grafis terhadap hasil belajar siswa pada materi menghindari perilaku tercela. 4. Uji Normal Gain Data penelitian diperoleh dengan menggunakan alat pengukur data berupa tes objektif pilihan ganda. Untuk mengetahui hasil penelitian yang dilakukan, maka perlu diadakan perbandingan hasil pre-test dengan pos-test dari kedua kelompok. Serta membandingkan normal gain dari kedua kelompok tersebut. Dari hasil perhitungan untuk normal gain, diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Normal Gain Keterangan Keleompok eksperimen Kelompok kontrol Jumlah sampel 22 21 Rata-rata N-gain 0,67 0,54 Kesimpulan Pemahaman tinggi Pemahaman sedang Peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep Perilaku Tercela siswa diperoleh dari nilai normal gain. Adapun nilai rata-rata normal gain dari pemahaman konsep menghindari perilaku tercela kelompok ekseperimen sebesar 0,67 dan kelompok kontrol sebesar 0,54. Dari nilai tersebut dapat dikatakan bahwa rata-rata normal gain pada kelompok eksperimen lebih besar jika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Kategori peningkatan pemahaman konsep PAI siswa pada kelompok eksperimen secara umum termasuk kategori tinggi 0,67, sedangkan pada kelompok kontrol peningkatan pemahaman konsep PAI siswa termasuk kategori sedang 0,54. Tabel 4.6 Data Rata-rata N-Gain Tes Hasil Belajar Siswa Kelompok Sampel Rata-rata normal gain Kategori peningkatan pemahaman Gain terendah Gain Tertinggi Eksperimen 0,67 Tinggi 0,30 0,86 Kontrol 0,54 Sedang 0,21 0,72 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara normal gain kelompok eksperimen dengan normal gain kelompok kontrol.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, nilai rata-rata pre-test yang diperoleh kelas eksperimen 32 dan kelas kontrol 32 Hal tersebut menunjukkan pemahaman siswa akan konsep Perilaku Tercela masih sangat minim namun masih bisa difahami karena konsep Perilaku Tercela tersebut belum diajarkan oleh guru dan pre-test yang dilakukan hanya mengandalkan ingatan dan pemahaman siswa secara umum berdasarkan sedikit pengetahuan yang diperolehnya. Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol perolehan nilai rata-rata pre-testnya tidak memiliki perbedaan. Untuk itu, tingkat kognitif atau pemahaman siswa dianggap sama dan tepat untuk dijadkan sampel penelitian. Untuk nilai rata-rata pos-test, kelas eksperimen memperoleh nilai lebih tinggi dari nilai rata-rata kelas kontrol, yakni 78.2 dan 69. Setelah dikurang dengan nilai pre-test masing-masing kelas diperoleh selisih nilai atau disebut peningkatan nilai rata-rata sebesar 46.2 Untuk kelas eksperimen dan 37 Untuk kelas kontrol. Hal tersebut menunjukan adanya pengaruh dari penerapan pembelajaran PAI berbentuk media grafis. Peningkatan hasil belajar PAI siswa yang di uji dengan uji gain diperoleh nilai rata-rata N-gain untuk kelas eksperimen sebesar 0,67 Yang termasuk pada kategori pemahaman tinggi, artinya siswa di kelas eksperimen yang diberiak perlakuan pembelajaran PAI berbentuk media grafis cukup memahami materi yang di tampilkan oleh guru melalui proses pemebelajaran tersebut. Sedangakan kelas kontrol memperoleh nilai N-gain sebesar 0,54 yang termasuk pada kategori pemahaman sedang, artinya siswa di kelas kontrol yang diberikan perlakuan pembelajaran PAI tanpa menggunakan media belum cukup memahami materi yang diajarkan oleh guru, hal tersebut dimungkinkan karena proses pembelajaran PAI tanpa media cenderung monoton, kurang menarik, dan mendorong siswa pasif dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran PAI berbentuk media grafis siswa ditekankan mampu belajar kreatif, aktif,dinamis, dan eksploratif. Siswa mempelajari materi PAI khususnya konsep Perilaku Tercela dengan bentuk pembelajaran yang baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi lebih baik. Terbukti siswa yang belajar dengan pembelajaran berbentuk media grafis lebih aktif dalam proses belajar. Dalam pelaksanaannya pembelajaran berbentuk media grafis sangat ditentukan oleh partisipasi siswa. Hal tersebut sangat bergantung pada peran guru dalam memotivasi siswa untuk ikut berpartisipasi dalam melakukan proses pembelajaran. Jika proses ini gagal maka keseluruhan dalam proses pembelajaran akan gagal dilakukan.

Dokumen yang terkait

"PENGARUH LINGKUNGAN SEKITAR SEOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR PESETA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS X-l SMA 2 MEI TANGERANG SELATAN",

6 103 116

Pengaruh kedisplinan guru terhadap prestasi belajar siswa pada pendidikan agama islam di SMP PGRI I Ciputat

4 16 103

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) melalui metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa : quasi eksperimen di SMP Negeri 6 kota Tangerang Selatan

0 4 182

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Efektifitas penggunaan media audio visual terhadap keberhasilan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam di SMK al-Hidayah Lebak Bulus

1 37 93

Pengaruh pemanfaatan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa(kelas II SMP YAPIA Ciputat

0 4 127

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Geografi (Penelitian Quasi Eksperimen Pada Kelas X di SMAN 8 Kota Tangerang Selatan)

2 28 299

Pengaruh pembelajaran matematika dengan pendekatan problem centered learning terhadap hasil belajar matematika siswa : quasi eksperimen di SMP Pgri 1 ciputat

1 8 160

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap tingkat pemahaman siswa tentang materi zakat pada mata pelajaran pendidikan agama islam (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Sulthan Bogor Tahun Ajaran 2015/2016)

1 10 154

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VII DI SMP AL HIKMAH SURABAYA.

0 0 161