5.3.2. Menentukan Tingkat Kepentingan Variabel
Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel diperoleh berdasarkan
nilai modus pada kuesioner tertutup berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak terhadap setiap variabel. Tingkat kepentingan variabel dapat
dilihat pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Tingkat Kepentingan Variabel
N o
Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner
Tingkat Kepentin
gan Skala Pengukuran
1 2
3 4
5
1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang
mempengaruhi kualitas produk kloset 7
8 10
16 14
4 2
Keelastisan tanah
menjadi faktor
yang mempermudah proses pencetakan
3 4
12 15
21 5
3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk kloset 3
4 10
17 21
5 4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
1 7
18 16
13 3
5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang
mempengaruhi warna produk kloset 4
9 19
7 16
3 6
Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
2 7
13 19
14 4
7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama
yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset 1
6 12
19 17
4 8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
3 6
12 18
16 5
Sumber : Pengolahan Data
5.3.3. Menyusun Matriks Perencanaan
Penyusunan matriks perencanaan ini dilakukan untuk mendapatkan urutan atau prioritas variabel kebutuhan konsumen. Matriks perencanaan ini
merupakan hasil kalkulasi dari beberapa jenis data dan oleh karena itu dalam menyusun matriks ini diperlukan beberapa tahapan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1.
Menetapkan Tingkat Kepentingan Konsumen Importance to Customer
Penentuan tingkat kepentingan konsumen digunakan untuk mengetahui sejauh mana konsumen memberikan penilaian atau harapan dari kebutuhan
konsumen yang ada. Penilaian tingkat kepentingan terhadap variabel
kebutuhan konsumen diperoleh berdasarkan nilai modus pada kuesioner tertutup berdasarkan frekuensi jawaban responden yang paling banyak
terhadap setiap variabel. Tingkat kepentingan variabel kebutuhan konsumen dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Tabel 5.12. Tingkat Kepentingan Variabel Kebutuhan Konsumen
N o
Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner
Tingkat Kepenti
ngan Skala Pengukuran
1 2
3 4
5
1 Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang
mempengaruhi kualitas produk kloset 7
8 10
16 14
4 2
Keelastisan tanah
menjadi faktor
yang mempermudah proses pencetakan
3 4
12 15
21 5
3 Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk kloset 3
4 10
17 21
5 4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
1 7
18 16
13 3
5 Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang
mempengaruhi warna produk kloset 4
9 19
7 16
3 6
Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
2 7
13 19
14 4
7 Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama
yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset 1
6 12
19 17
4 8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
3 6
12 18
16 5
Sumber : Pengolahan Data
2. Pengukuran Tingkat Kepuasan Konsumen terhadap Produk kloset PT. Prima
Indah Saniton
Universitas Sumatera Utara
Pengukuran tingkat
kepuasan konsumen
menggunakan rumus:
] [
e Performanc
Average Weighted
s respondent
of number
Total i
i value
e performanc
at s
respondent of
Number
Cohen,1995:102
Misalkan untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen terhadap bobot variabel
1 :
55 ]
397 ,
4 14
318 ,
3 16
413 ,
2 10
825 ,
1 8
1 7
[
x
x x
x x
= 2,815 Hasil perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13. Tingkat Kepuasan Variabel Kebutuhan Konsumen
N o
Kebutuhan Konsumen Hasil Kuesioner
Total Skor
Tingkat Kepuas
an
Skala Pengukuran 1
2 3
4 5
1 Jenis tanah menjadi pertimbangan
utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
7 8
10 16 14
154,8 3,018
2 Keelastisan tanah menjadi faktor yang
mempermudah proses pencetakan 3
4 12 15
21 174,7
3,176 3
Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas
produk kloset 3
4 10 17
21 176,1
3,201
4 Kepadatan
adonan menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
1 7
18 16 13
162,5 2,955
5 Pengeringan
menjadi pertimbangan
utama yang mempengaruhi warna produk kloset
4 9
19 7
16 155,7
2,830
6 Pembakaran
menjadi pertimbangan
utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
2 7
13 19 14
164,9 2,998
7 Lama
pengeringan menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kekuatan dari produk
kloset 1
6 12 19
17 172,2
3,130
8 Lama
pembakaran menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk
3 6
12 18 16
166,8 3,033
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
3. Menghitung Nilai Rasio Perbaikan Improvement Ratio untuk Setiap
Variabel Tingkat Kepentingan Harapan Cara yang dapat digunakan dalam menghitung nilai rasio perbaikan ini
adalah dengan membandingkan nilai target rancangan produk kloset yang akan dicapai pada masa mendatang dengan tingkat penilaian konsumen kepuasan
terhadap produk kloset. Nilai target diperoleh dari tingkat kepentingan harapan konsumen terhadap setiap variabel kebutuhan.
erformance isfactionP
CurrentSat Goal
ratio
t Improvemen
=
815 .
2 4
= 1,421 Hasil perhitungan nilai rasio perbaikan untuk setiap variabel kebutuhan dapat
dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14. Nilai Rasio Perbaikan untuk Setiap Variabel Kebutuhan No
Variabel Rasio Perbaikan
1
Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1,421
2
Keelastisan tanah
menjadi faktor
yang mempermudah proses pencetakan
1,574
3
Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1,562
4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
1,015
5
Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk kloset
1,060
6
Pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1,334
7
Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset
1,278
8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
1,648
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
4. Menetapkan ”sales point” untuk setiap variabel kebutuhan
Tahap ini akan didapatkan sales point nilai jual dari variabel produk kloset PT. Prima Indah Saniton untuk masa mendatang yang diharapkan akan
meningkatkan keuntungan dari perusahaan. Skala prioritas yang biasanya digunakan, yakni :
1,0 : diberikan pada suatu variabel kebutuhan jika variabel tersebut
dianggap tidak terlalu berpengaruh bagi peningkatan keuntungan. 1,2
: diberikan pada variabel yang dianggap dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
1,5 : diberikan pada variabel yang dapat sangat mempengaruhi
keuntungan perusahaan Besar nilai sales point untuk setiap variabel kebutuhan dapat dilihat pada
Tabel 5.15.
Tabel 5.15. Nilai Sales Point Variabel Kebutuhan Konsumen
No Variabel
Sales Point 1
Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1.2
2
Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan
1
3
Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1.5
4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
1.2
5
Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk kloset
1.5
6
Pembakaran menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk kloset
1.2
7
Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset
1.2
8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
1.2
Sumber: Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.
Menghitung Bobot Perencanaan Absolut untuk Setiap Variabel
Besarnya nilai bobot absolut dihitung dengan rumus : Bobot absolut = tingkat kepentingan pelanggan x rasio perbaikan x sales point
Untuk variabel kebutuhan 1, nilai bobot absolut adalah : Bobot Absolut = 4 x 1,421 x 1,2
= 6,82 Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan absolut untuk setiap variabel dapat
dilihat pada Tabel 5.16.
Tabel 5.16. Hasil Perhitungan Bobot Absolut untuk Setiap Variabel No
Variabel Bobot
Absolut 1
Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
6,82
2
Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan
7,87
3
Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
11,71
4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
3,65
5
Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk kloset
4,77
6
Pembakaran menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk kloset
6,40
7
Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset
6,13
8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
9,89
Sumber: Pengolahan Data
6.
Menghitung Bobot Perencanaan Relatif untuk Setiap Variabel
Besarnya nilai bobot perencanaan relatif dihitung dengan rumus : Bobot relatif
100 kebutuhan
absolut bobot
total kebutuhan
riabel absolut va
bobot x
Universitas Sumatera Utara
Untuk menghitung nilai bobot relatif variabel kebutuhan-1 Bobot relatif kebutuhan-1
100 57,26
6,82 x
Bobot relatif kebutuhan-1 = 11,91 Hasil perhitungan nilai bobot perencanaan relatif untuk setiap variabel dapat
dilihat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17. Hasil Perhitungan Bobot Relatif untuk Setiap Variabel No
Variabel Bobot
Relatif 1
Jenis tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
11,91
2
Keelastisan tanah menjadi faktor yang mempermudah proses pencetakan
13,75
3
Komposisi tanah menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk kloset
20,46
4
Kepadatan adonan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan produk kloset
6,38
5
Pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi warna produk kloset
8,33
6
Pembakaran menjadi
pertimbangan utama
yang mempengaruhi kualitas produk kloset
11,18
7
Lama pengeringan menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kekuatan dari produk kloset
10,71
8
Lama pembakaran menjadi pertimbangan utama yang mempengaruhi kualitas produk
17,27
Sumber: Pengolahan Data
5.3.4. Menetapkan Karakteristik Teknik terhadap Kebutuhan Konsumen