Persalinan dan Permasalahannya Pandangan Umum tentang Keluarga 1.

a. Untuk surat keterangan lahirnya hanya dapat dibuat oleh bidan yang memberikan pertolongan persalinan tersebut dengan menyebutkan : a Identitas bidan penolong persalinan. b Identitas suami dan ibu yang melahirkan. c Jenis kelamin, berat badan dan panjang badan anak yang dilahirkan. d Waktu kelahiran tempat, tahun, bulan, tanggal dan jam. b. Untuk surat keterangan kematian hanya dapat diberikan terhadap ibu dan atau bayi yang meninggal pada waktu pertolongan persalinan, dilakukan dengan menyebutkan : a Identitas bidan. b Identitas ibubayi yang meninggal. d identitas ayah dan ibu dari bayi yang meninggal. e Jenis kelamin. f Waktu kematian tempat, tahun, bulan, tanggal dan jam. g Dugaan penyebab kematian. c. Setiap pemberian surat keterangan kelahiran atau surat kematian harus dilakukan pencatatan.

2.2.3. Persalinan dan Permasalahannya

Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu. a. Persalinan spontan Universitas Sumatera Utara Persalinan yang berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir atau tanpa usaha dari luar. b. Persalinan buatan Persalinan yang dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi dengan forceps atau malakukan operasi sectio caesarea. c. Persalinan anjuran Persalinan setelah pemecahan ketuban, pemberian oksitosin atau prostaglandin. Penyebab utama kematian ibu terdiri atas beberapa faktor seperti trias klasik yaitu perdarahan, infeksi jalan lahir dan eklamsia, faktor-faktor lainnya seperti pelayanan kesehatan ibu hamil, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, kondisi sosio ekonomi serta ketrampilan petugas kesehatan terutama bidan desa Santi Martini, 1999 Penyulit dalam persalinan yang menyebabkan kematian ibu melahirkan adalah: a. Perdarahan Perdarahan yang sering terjadi tidak dapat diramalkan sebelumnya. Kematian ibu di Indonesia 28 diakibatkan oleh perdarahan. Perdarahan pasca persalinan adalah perlukaan jalan lahir akibat persalinan sulit, tindakan vakum forsep dan bayi besar. Perdarahan pasca persalinan dapat juga disebabkan karena retensio plasenta yaitu tertinggalnya plasenta sebagianseluruhnya setelah bayi lahir, dengan gejalanya rahim berkontraksi baik namun terjadi peradarahan pervaginam, tak lengkapnya plasenta mungkin teraba jaringan plasenta sisaselaput ketuban. Universitas Sumatera Utara b. Eklampsia Eklampsia adalah kejang pada kehamilanpersalinannifas disebabkan oleh perubahan sistem vaskuler peredaran darah akibat dari proses kehamilan. Ditandai dengan peningkatan tekanan darah, edema, proteinuria. Gejala eklampsia adalah hipertensi dimana tekanan darah lebih dari 14090 mmHg, sistolik naik lebih dari 30 mmHg, diastolik naik lebih dari 15 mmHg dan edema bengkak. Eklampsia merupakan 13 penyebab kematian ibu di Indonesia, sedangkan angka rata-rata dunia adalah 12. c. Komplikasi aborsi Abortusaborsi adalah perdarahan pervaginam akibat pengeluaran hasil konsepsi sebelum usia normal kehamilan 20 minggu. Gejalanya hamil muda dan perdarahan banyak. Angka kematian ibu akibat aborsi yang tidak aman ada 11. d. Sepsis Sepsis suatu keadaan infeksi lanjut sehingga dapat mengganggu sistem sirkulasi, mengganggu fungsi organ tubuh, persalinan yang sulit dan lama, ketuban pecah dini lanjut, penanganan persalinan yang tidak aseptik. Gejalanya adalah suhu badan sangat tinggi, bisa disertai penurunan kesadaran, tensi menurun, nadi cepat, leukositosis . Sepsis sering terjadi karena kebersihan higiene yang buruk pada saat persalinan atau karena penyakit infeksi menular seksual. Sepsis terjadi sebanyak 10. Universitas Sumatera Utara e. Proses persalinan yang lama Disproposi cephalopelvic, kelainan letak dan gangguan kontraksi uterus berkontribusi bagi 9 kematian ibu rata-rata dunia 8. Pola penyebab kematian di atas menunjukkan bahwa pelayanan obstetrik dan neonatal darurat serta pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu. Walaupun sebagian besar perempuan bersalin di rumah, tenaga terlatih dapat membantu mengenali kegawatan medis dan membantu keluarga untuk mencari perawatan darurat SDKI, 2003. Dari data yang ada pada latar belakang menunjukkan bahwa, ada fenomena menarik dimasyarakat, mereka mengetahui dan mampu mengakses pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan namun pada saat persalinan mereka pindah ke layanan dukun. Melihat fenomena ini, tampaknya faktor ekonomi menjadi hambatan utama. Apalagi fenomena ini hanya terjadi pada bidan yang banyak digunakan oleh masyarakat di pedesaan atau masyarakat dengan kemampuan ekonomi rendah. Para ibu hamil tampaknya harus menyiasati keterbatasan ekonomi yang ada dengan memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan tetapi melahirkan pada dukun adalah pilihan yang diambil. Selain itu tidak boleh mengabaikan bahwa ternyata dukun masih dipercaya oleh masyarakat dalam membantu persalinan. Keterbatasan ekonomi juga terlihat dari pilihan tempat persalinan, hampir 60 ibu melahirkan di rumah. Artinya tidak cukup banyak ibu hamil yang ditolong petugas kesehatan yang melahirkan disarana kesehatan, tetapi memilih melahirkan di Universitas Sumatera Utara rumah. Selain keterbatasan ekonomi, hal-hal lain seperti Puskesmas ataupun klinik bersalin yang jauh, kondisi ibu yang tidak memungkinkan untuk dibawa ketempat pelayanan kesehatan atau alasan lain yang perlu dipertimbangkan untuk melihat permasalahan yang ada di masyarakat. Persalinan juga mempunyai resiko komplikasi. Berdasarkan hasil survei SDKI, 2003 sekitar 30 ibu melahirkan mengalami komplikasi persalinan yang lama. Di sisi lain 13 ibu yang bayinya meninggal dalam masa 1 bulan setelah kelahiran mengalami komplikasi pesalinan yang lama Buku Referensi Siap antar Jaga, 2006. Universitas Sumatera Utara BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian