Peran Keluarga dalam Persalinan

2.1.2. Peran Keluarga dalam Persalinan

Keluarga merupakan unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat. Keluarga sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya. Masalah-masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu angota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu pasien, keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan para anggotanya. Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Peran keluarga sangat berpengaruh dalam kesehatan ibu terkait dengan persalinan. Keluarga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan ibu saat dalam proses kehamilan hingga proses persalinan. Peran keluarga dalam persiapan persalinan aman Admin, 2008: A. Membuat rencana persalinan a. Menentukan tempat persalinan Keluarga sangat berpengaruh dalam menentukan tempat bersalin seperti di rumah ibu hamil, di rumah orang tua atau di tempat pelayanan kesehatan. b. Memilih tenaga penolong persalinan Universitas Sumatera Utara Keluarga merupakan faktor penentu utama dalam menentukan siapa yang akan menolong persalinan. Apakah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan seperti yang kita harapkan atau oleh tenaga non kesehatan. Macam-macam tenaga kesehatan untuk menolong persalinan yang terlatih adalah bidan desa, bidan prakter swasta, dokter umum dan dokter ahli kebidanan. c. Memilih transportasi ke tempat persalinan Apabila persalinan dilakukan di sarana kesehatan maka keluarga ikut berperan dalam pemilihan transportasi dan mempertimbangkan jarak yang akan ditempuh ke tempat bersalin dengan meminjam kendaraan atau menggunakan ambulance. d. Menentukan pendamping ibu bersalin Keluarga sangat dominan dalam penentuan siapa yang sebaiknya mendampingi ibu disaat melahirkan. e. Biaya persalinan Biaya persalinan perlu untuk diketahui sebelum proses persalinan berlangsung. Berapa banyak dana yang dibutuhkan dan bagaimana cara mengumpulkan biaya tersebut. Mungkin ibu mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, asuransi kesehatan , jaminan kesehatan sosial tenaga kerja Jamsostek, dana sehat dan tabungan ibu bersalin tabulin. f. Menentukan penjaga anak-anak Keluarga sangat dibutuhkan oleh ibu pada saat akan menjalani proses melahirkan. Keluarga turut menentukan siapa yang akan menjaga anak-anak jika ibu bersalin dan masih dalam proses pemulihan pasca persalinan. Universitas Sumatera Utara B. Membuat rencana jika terjadi kegawatdaruratan a. Setiap keluarga harus mempunyai suatu rencana jika terjadi kegawatdaruratan, perlu ditentukan siapa pembuat keputusan utama dalam keluarga dan siapa yang akan menggantikan membuat keputusan apabila pembuat keputusan utama tidak ada saat terjadi kegawatdaruratan. b. Menentukan sarana kesehatan tempat ibu dirujuk Peran keluarga sangatlah penting bagi ibu bila terjadi kegawatdaruratan. Jika terjadi komplikasi, dibuat keputusan kemana ibu akan dirujuk, apakah ke rumah sakit umum pemerintah atau rumah sakit swasta. c. Memilih transportasi ke tempat rujukan kegawat daruratan Keluarga juga berperan dalam merencanakan transportasi yang dapat membawa ibu ke tempat sarana kesehatan rujukan yang memberi pelayanan yang kompeten untuk menolong persalinan ibu. d. Biaya persalinan Cara mendapatkan dana jika terjadi kegawatdaruratan, bisa saja dengan meminjam uang dari keluarga atau lainnya, keluarga sudah mempersiapkan dana untuk kegawatdaruratan atau desa tempat ibu bersalin tinggal mempunyai dana mayarakat yang telah disiapkan bersama. e. Donor darah yang potensial Keluarga sangat berperan dalam mencari calon pendonor darah yang potensial, yang mempunyai golongan darah yang sama dengan ibu. Banyak kasus keterlambatan yang terjadi di tingkat keluarga dalam mengenali tanda bahaya dan Universitas Sumatera Utara membuat keputusan untuk segera mendapatkan pertolongan persalinan sehingga dapat menyebabkan kematian dan kesakitan ibu. Umumnya terutama di daerah pedesaan, keputusan terhadap perawatan medis apa yang akan dipilih harus dengan persetujuan atau keputusan kerabat yang lebih tua atau keputusan berada ditangan suami yang sering menjadi panik melihat keadaan krisis yang terjadi Kandra, 2008. 2.2. Pemilihan Pertolongan Persalinan 2.2.1. Pengaruh Keluarga dalam Keputusan Memilih Pertolongan Persalinan Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah-masalah kesehatan dalam kelompoknya, perlu melakukan suatu persiapan persalinan yang aman yaitu mengambil keputusan dalam memilih tenaga penolong persalinan. Bagi ibu lingkungan sosial adalah relasi ibu hamil dengan orang-orang sekitarnya yang mempengaruhi pengambilan keputusan dalam hal-hal yang terkait dengan persalinan Buku Referensi Siap antar Jaga, 2006. Morgan dan Cerullo 1984 mendefenisikan keputusan sebagai sebuah kesimpulan yang dicapai sesudah dilakukan pertimbangan, yang terjadi setelah satu kemungkinan dipilih, sementara yang lain dikesampingkan. Pengambilan keputusan adalah proses memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien sesuai dengan situasi Salusu, J., 1996. Universitas Sumatera Utara Pengambilan keputusan meliputi segala bidang kehidupan manusia, laki – laki dan perempuan serta keseluruhan bidang pembangunan, politik, ekonomi, kesehatan, sosial dan budaya. Menurut Brinckloe 1977 ada empat tingkat keputusan yaitu : a. Keputusan otomatis automatic decisions adalah keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana. Meski sederhana, informasi tetap diperlukan. Hanya informasi yang ada itu sekaligus melahirkan satu keputusan. b. Keputusan berdasar informasi yang diharapkan expected information decision adalah informasi yang ada sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Setelah informasi dipelajari langsung dibuat keputusan, sama seperti putusan otomatis. c. Keputusan berdasarkan pertimbangan Factor weighting decision adalah keputusan yang lebih kompleks. Informasi yang diperlukan lebih banyak. Informasi-informasi ini dikumpulkan dan dianalisis. Faktor-faktor yang berperan dalam informasi dipertimbangkan dan diperhitungkan. d. Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda Dual-uncertainty decision merupakan keputusan yang paling kompleks. Jumlah informasi yang diperlukan semakin bertambah banyak. Selain itu, dalam setiap informasi yang sudah ada atau informasi yang masih akan diharapkan, terdapat ketidak pastian atau ketidakpastian ganda Salusu, J., 1996. Universitas Sumatera Utara Menurut Friedman 1988 struktur keluarga terdiri atas : 1. Pola proses komunikasi 2. Struktur peran 3. Struktur kekuatan 4. Nilai-nilai keluarga Struktur kekuatan adalah : 1. Legilimate powerauthority hak untuk mengontrol seperti orang tua terhadap anak 2. Referent power Seseorang yang ditiru 3. Resource or expert power Pendapat, ahli, dll 4. Coercive power Pengaruh yang dipaksakan sesuai keingginannya 5. Informational power Pengaruh yang dilalui melalui persuasi 6. Affective power Pengaruh yang diberikan melalui manipulasi dengan cinta kasih misalnya hubungan sexual Hasil dari kekuatan tersebut yang akan mendasari suatu proses dalam pengambilan keputusan dalam keluarga seperti : • Konsesus. • Tawar menawar atau akomodasi. • Kompromi atau defacto. • Paksa. Universitas Sumatera Utara

2.2.2. Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Bidan Desa