Informan IV Kecamatan Samudera 1. Kondisi Geografis Kecamatan Samudera

orang tuanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan bidan N sudah sdh sesuai dengan kebudayaan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini yang membuat bidan N mudah diterima masyarakat. Mertua R tidak berperan dalam persalinannya karena sibuk bekerja. Mertua laki-laki sudah meniggal, sehingga mertua perempuannya sibuk mencari nafkah. Datang mengunjunginya sewaktu masa nifas. Datang melihat cucu baru di sela-sela kesibukannya.

4.3.5. Informan IV

Ra lahir di Krueng Baroe pada tahun 1971, pendidikan SD, tani, status menikah. Ia tinggal di desa Krueng Baroe Kecamatan Samudera dan suaminya sudah 3 tahun ini tidak tinggal dirumahnya. Ra tinggal dirumah orang tuanya bersama orang tua dan ke 6 anak-anaknya. Sewaktu menikah mertua sudah meninggal, hubungan dengan orang tua harmonis. Menurut Ra suaminya orang yang keras, kasar dan pemarah. Sewaktu remaja Ra dijodohkan dengan suaminya. Ra menikah pada tahun 1993. Keseharian Ra mengurus rumah tangganya dan mengurus orang tuanya. Kehidupannya sanat sulit dirasakannya sejak suami meninggalkannya. Untuk kebutuhan 6 orang anak-anaknya Ra bergantung kepada orang tuanya. Anak pertamanya lahir pada tahun 1995, anak keduanya lahir tahun 1998 dan anak ketiganya lahir pada tahun 2000. Ke 3 anaknya ini lahir dengan dukun kampung. Anak keempat lahir tahun 2003, anak kelima lahir tahun 2006 dan anak keenamnya lahir tahun 2008. Anak ke 4 sampai anak ke 6 lahir pada bidan desa A. Ra Universitas Sumatera Utara memeriksakan kehamilan 1 kali dengan bidan A. Ra dan keluarganya beranggapan bidan A adalah tenaga kesehatan yang baik serta Ra dan keluarga sudah kenal baik dengan bidan A jauh sebelum kehamilan keenamnya ini Ra dan keluarga mengetahui bahwa bidan desa A bekerja di Puskesmas Samudera dan tinggal didesa Ujung yang merupakan wilayah kerjanya. Ra menganggap baik dan ramah, sering memberinys nasehat. Kehidupan keseharian keluarga bidan A penuh dengan kesederhanaan.. Masyarakat menggangap bidan A baik dan ramah. Masyarakat sudah percaya kepada bidan A. Bidan A selain dapat menolong persalinan, dapat juga mengobati penyakit. Menurut Ra pelayanan bidan A baik dan sudah sesuai dengan harapannya. Dengan pertimbangan ini Ra mau melahirkan dengan bidan A. Semasa kehamilannya orang tua menganjurkan untuk melahirkan dibidan A. Menurut orang tuanya kalau melahirkan dengan bidan A, orang tuanya mudah untuk mendampinginya melahirkan. Orang tuanya dan kakaknya tidak susah menjaga anak- anaknya sewaktu masa nifas karena melahirkannya dirumah, jadi anak-anak tidak terpisah dari dirinya. Pelayanan yang diberikan bidan A sewaktu orang tuanya sakit sudah sesuai dengan harapannya. Orang tuanya beranggapan bidan desa adalah tenaga kesehatan yang baik. Ra dan keluarga mengetahui bahwa bidan desa A bekerja di Puskesmas Samudera dan tinggal didesa Ujung yang merupakan wilayah kerjanya. Keluarga sudah mengetahui tentang persalinan aman yaitu orang tuanya merundingkan dan mempertimbangkan sebelum melahirkan dengan bidan desa. Ra dan orang tuanya sudah memprediksi jarak bidan desa dengan rumahnya. Keluarganya yaitu orang tua yang mendampinginya bersalin. Suaminya masih Universitas Sumatera Utara menanggung biaya persalinannya. Melahirkan dengan bidan Ra sebesar Rp 300.000 sehingga suami merasa mampu. Keluarga juga sudah menentukan yang mendampingi Ra melahirkan yaitu orang tuanya. Proses pengambilan keputusan pada keluarga Ra sudah dimulai sejak lama dari keinginan Ra sendiri. Keluarga Ra mempunyai hubungan kedekatan yang erat antara anggota keluarganya sehingga sebelum memilih siapa yang akan menolong persalinannya Ra. merundingkannya terlebih dahulu dengan orang tuanyanya dengan pertimbangan- pertimbangan berikut ini. Orang tua menyarankan Ra melahirkan dengan bidan desa A karena bidan A mau melahirkan dirumah sehingga orang tuanya lebih mudah menjaga anak-anak waktu Ra mengalami masa nifas. Anak-anak menjadi lebih nyaman bila ibunya berada di rumah. Orang tuanya juga mudah mendampingi ketika Ra melahirkan. Orang tua juga senang Ra melahirkan dengan bidan A karena ketika kehamilan sudah mencapai usia sembilan bulan orang tuanya selalu memberikan 1 sendok minyak kelapa setiap harinya yang merupakan tradisi keluarga mertuanya. Bidan A juga menyarankan hal yang sama, hal ini dipercaya untuk melancarkan persalinan. Ketika saat sakit bersalin bidan A menyediakan minuman rumput Fatimah yang sudah direndam dengan air hangat. Neneknya juga mempunyai tradisi yang sama, mereka percaya bahwa dengan meminum air rumput Fatimah sebelum melakukan proses persalinan bisa memperlancar jalannya persalinan. Orang tua mersa senang bila melahirkan dengan bidan A karena pengalamannya mendampingi Ra pada kelahiran Universitas Sumatera Utara anak ke duanya bidan A melakukan ritual doa-doa yang sesuai ajaran agama Islam yang dipercayainya untuk memperlancar kelahiran. Ritual doa dilakukan bidan A sebelum melakukan proses kelahiran. Setelah anak lahir bidan A meminta orang tua laki-laki R untuk mengazankan anak mereka tujuannya mengenalkan ajaran Islam pertama kepada bayi agar dikemudian hari ia menjadi anak yang taat beragama. Orang tua juga sudah kenal baik dan sudah pernah mendapat pelayanan kesehatan oleh bidan yang sesuai dengan harapannya. Hal ini terjadi sebelum Ra melahirkan degan bidan A. Kemudian Ra bersama orang tuanya mempertimbangkan bahwa melahirkan dengan bidan A. Orang tuanya merasa mudah karena bidan A dekat dengan rumahnya, tidak perlu waktu lama untuk memanggilnya datang ke rumah. Bidan A mau dipanggil ke rumah apabila ada yang sakit berat dan mau melahirkan. Kebanyakan bidan swasta yang ada di kecamatan Samudera apabila berobat dan melahirkan pasien yang datang ke prakteknya. Biaya juga menjadi pertimbangannya, melahirkan dengan bidan A memerlukan biaya Rp 300.000, sedangkan di bidan swasta memerlukan biaya Rp 500.000. Hal ini sangat penting bagi suaminya karena suaminya yang menanggung biaya persalinannya. Atas kemauan Ra dan pertimbangan-pertimbangan diatas Ra dan orang tuanya memutuskan untuk melahirkan di bidan A. Pada tanggal 4 Agustus 2008 anak ke 6 Ra lahir dengan pertolongan bidan A. Setelah anak ke 6 lahir Ra dan orang rtuanya masih beranggapan bahwa pelayanan persalinan dengan bidan A sudah sesuai dengan harapan Ra dan orang tuanya. Universitas Sumatera Utara Pelayanan kesehatan yang diberikan bidan A sudah sdh sesuai dengan kebudayaan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini yang membuat bidan A mudah diterima masyarakat.

4.3.6. Informan V