Informan IX Kecamatan Samudera 1. Kondisi Geografis Kecamatan Samudera

4.3.10. Informan IX

J lahir di Ujong pada tanggal 7 Agustus 1982, pendidikan MAN, pekerjaan ibu rumah tangga, status menikah. Ia tinggal di desa Ujong Kecamatan Samudera dan tinggal bersama suami dan 2 anaknya. Mereka menikah pada tahun 2001. Hubungannya dengan suami harmonis, hubungan dengan mertua harmonis, hubungan dengan orang tua harmonis. Keluarga bagi J adalah untuk mendapatkan keturunan. Sepengetahuannya suaminya semasa kecil termasuk anak yang baik, semasa sekolah tidak suka bolos. Menurutnya suaminya adalah orang yang pendiam, begitu juga dengan mertuanya, orang tuanya adalah orang yang ramah. J memeriksakan kehamilan 2 kali dengan bidan Nu. J dan keluarganya beranggapan bidan Nu adalah tenaga kesehatan yang baik serta J dan keluarga sudah kenal baik dengan bidan Nu jauh sebelum kehamilan keduanya ini. Sepupu J ada juga yang melahirkan dengan bidan Nu. J dan keluarga mengetahui bahwa bidan desa Nu bekerja di Puskesmas Samudera dan tinggal didesa Blang Kabu yang merupakan wilayah kerjanya. J menganggap bidan Nu baik padanya. Kehidupan keseharian keluarga bidan Nu menurutnya sederhana Di desanya bidan Nu sering ikut pengajian di Meunasah.. Masyarakat sudah percaya kepada bidan Nu. Bidan Nu selain dapat menolong persalinan dan mengobati semua penyakit. Menurut J pelayanan bidan Nu baik dan sudah sesuai dengan harapannya. Dengan pertimbangan ini J mau melahirkan dengan bidan Nu. Semasa kehamilannya orang tua menganjurkan untuk melahirkan dibidan Nu. Menurut orang tuanya kalau melahirkan dengan bidan Nu, orang tuanya mudah Universitas Sumatera Utara untuk mendampinginya melahirkan dan tidak susah menjaga anak-anaknya sewaktu masa nifas karena melahirkannya dirumah, jadi anak-anak tidak terpisah dari dirinya. Pelayanan yang diberikan bidan Nu sewaktu orang tuanya sakit sudah sesuai dengan harapannya. Orang tuanya beranggapan bidan desa adalah tenaga kesehatan yang baik. Keluarga sudah mengetahui tentang persalinan aman yaitu suaminya merundingkan dan mempertimbangkan sebelum melahirkan dengan bidan desa. J, suami sudah memprediksi jarak bidan desa dengan rumahnya. Suami sudah menghitung biaya melahirkan dengan bidan Nu sebesar Rp 300.000 sehingga suami dan orang tuanya merasa mampu. Keluarga juga sudah menentukan yang mendampingi J melahirkan adalah suami dan orang tuanya. Proses pengambilan keputusan pada keluarga J sudah dimulai sejak lama dari keinginan J sendiri, apalagi sebelumnyasepupunya juga melahirkan dengan bidan desa Nu dan menyarankan J agar melahirkan pada bidan desa Nu dengan pertimbangan yang hampir sama. Keluarga J mempunyai hubungan kedekatan yang erat antara anggota keluarganya sehingga sebelum memilih siapa yang akan menolong persalinannya J merundingkannya terlebih dahulu dengan suaminya dengan pertimbangan- pertimbangan berikut ini. Saran dari orang tua yang menjadi pertimbangan oleh J dan suaminya. Orang tua menyarankan J melahirkan dengan bidan desa Nu karena bidan Nu mau melahirkan dirumah sehingga orang tuanya lebih mudah menjaga anak-anak waktu S mengalami masa nifas. Anak-anak menjadi lebih nyaman bila ibunya berada di Universitas Sumatera Utara rumah. Orang tuanya juga mudah mendampingi ketika J melahirkan. Orang tua juga senang J melahirkan dengan bidan Nu karena ketika kehamilan sudah mencapai usia sembilan bulan orang tuanya selalu memberikan 1 sendok minyak kelapa setiap harinya yang merupakan tradisi keluarga besarnya. Bidan Nu juga menyarankan hal yang sama, hal ini dipercaya untuk melancarkan persalinan. Ketika saat sakit bersalin bidan Nu menyediakan minuman rumput Fatimah yang sudah direndam dengan air hangat. Neneknya juga mempunyai tradisi yang sama, mereka percaya bahwa dengan meminum air rumput Fatimah sebelum melakukan proses persalinan bisa memperlancar jalannya persalinan. Orang tua mersa senang bila melahirkan dengan bidan Nu karena pengalamannya mendampingi J bidan Nu melakukan ritual doa-doa yang sesuai ajaran agama Islam yang dipercayainya untuk memperlancar kelahiran. Ritual doa dilakukan bidan Nu sebelum melakukan proses kelahiran. Setelah anak lahir bidan Nu meminta H suami J untuk mengazankan anak mereka tujuannya mengenalkan ajaran Islam pertama kepada bayi agar dikemudian hari ia menjadi anak yang taat beragama. Orang tua juga sudah kenal baik dan sudah pernah mendapat pelayanan kesehatan oleh bidan Nu yang sesuai dengan harapannya. Hal ini terjadi sebelum S melahirkan degan bidan Nu. Kemudian J bersama suaminya mempertimbangkan bahwa melahirkan dengan bidan Nu suaminya merasa mudah karena bidan Nu dekat dengan rumahnya, tidak perlu waktu lama untuk memanggilnya datang ke rumah. Bidan Nu mau dipanggil ke rumah apabila ada yang sakit berat dan mau melahirkan. Kebanyakan bidan swasta yang ada di kecamatan Samudera apabila berobat dan melahirkan pasien yang datang Universitas Sumatera Utara ke prakteknya. Biaya juga menjadi pertimbangannya, melahirkan dengan bidan Nu memerlukan biaya Rp 300.000, sedangkan di bidan swasta memerlukan biaya Rp 500.000. Hal ini sangat penting bagi suaminya karena suami yang menanggung biaya persalinannya. Sewaktu suami dan anaknya sakit kemudian berobat kepada bidan Nu, pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan suaminya. Suaminya beranggapan bahwa bidan desa adalah tenaga kesehatan yang baik. Pengalaman kakak sepupu J yang pernah melahirkan dengan bidan Nu juga menjadi bahan pertimbangannya. Atas kemauan J dan pertimbangan-pertimbangan diatas. J dan suaminya memutuskan untuk melahirkan di bidan Nu. Pada tanggal 1 Desember 2008 anak ke 2 J lahir dengan pertolongan bidan NU. Jadi kedua anaknya lahir degan bidan Nu. Setelah anak ke 2 lahir J, suami orang tuanya masih beranggapan bahwa pelayanan persalinan dengan bidan Nu sudah sesuai dengan harapan S, suami dan orang tuanya. Pelayanan kesehatan yang diberikan bidan Nu sudah sudah sesuai dengan kebudayaan yang berlaku dimasyarakat. Hal ini yang membuat bidan Nu mudah diterima masyarakat. Mertua J tidak berperan dalam persalinannya karena tinggal di Panton Labu jauh dari rumahnya. Mertuanya tinggal di Kecamatan yang berbeda dari tempat tinggalnya. Perjalanan ke rumah mertuanya memerlukan waktu sekitar 1jam 30 menit dari rumahnya. Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN 5.1. Pengaruh Keluarga dalam Pengambilan Keputusan terhadap Ibu yang Memilih Bidan Desa sebagai Penolong Persalinan

5.1.1. Pengaruh Kedekatan Keluarga