Tabel 4.1. Lanjutan
8. Geureudong Pase
271,45 8,23
9. Meurah Mulia
202,57 6,14
10. Matangkuli
78,65 2,39
11. Paya Bakong
418,32 12,69
12. Pirak Timu
45,99 1,39
13. Cot Girek
189,00 5,73
14. Tanah Jambo Aye
162,98 4,94
15. Langkahan
150,52 4,57
16. Seunuddon
100,63 3,05
17. Baktiya
158,67 4,81
18. Baktiya Barat
83,08 2,52
19. Lhoksukon
243,00 7,37
20. Tanah Luas
30,64 0,93
21. Nibong
44,91 1,36
22. Samudera
43,28 1,31
23. Syamtalira Aron
28,13 0,85
24. Tanah Pasir
20,29 0,62
25. Lapang
19,36 0,59
26. Muara Batu
33,34 1,01
27. Dewantara
39,47 1,20
Total 3.296,86
100,00
Sumber : BPS, Aceh Utara Dalam Angka, 2007 Kabupaten Aceh Utara memiliki curah hujan rata-rata 86,9 mm per tahun
dengan hari hujan rata-rata sebanyak 14 hari per bulan. Curah hujan tertinggi rata-rata terjadi setiap tahunnya pada bulan Mei. Kecepatan angin rata-rata 5 knots, dan
maksimum 14,66 knots dengan arah angin terbanyak dari Timur Laut dengan temperatur maksimum 34,0
o
C dan minimum 19,6
o
4.1.3. Kondisi Sosial Budaya Kabupaten Aceh Utara
C.
Kondisi sosial budaya daerah yang meliputi penduduk dan tenaga kerja, pendidikan, kesehatan, dan keluarga berencana, merupakan faktor penunjang bagi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten Aceh Utara.
Universitas Sumatera Utara
Pada tahun 2007, penduduk Kabupaten Aceh Utara berjumlah 515.974 jiwa. Mereka terdiri atas 252.889 jiwa laki-laki dan 263.085 jiwa perempuan, serta tersebar
di 27 kecamatan. Jumlah ini meningkat 1,75 dibanding tahun 2005 masih berjumlah 493.670 jiwa. Penduduk terbanyak dijumpai di Kecamatan Lhoksukon,
Dewantara, Tanah Jambo Aye, Nisam, Sawang, dan Baktiya, sedangkan kecamatan yang berpenduduk relatif kecil adalah Kecamatan Simpang Keramat dan Nibong.
Jumlah penduduk miskin menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Aceh Utara mencapai angka 49,28 , dengan mayoritas bermata pencaharian pada bidang
pertanian. Penanggulangan kemiskinan masih belum menunjukkan perubahan yang tercermin dengan 1. Belum optimalnya pelayanan kesehatan yang bermutu dan
terjangkau; 2. Masih adanya anak miskin yang putus sekolah; 3. Belum terciptanya kesempatan berusaha dan bekerja yang merata; 4. Belum
tertanggulanginya rumah layak huni bagi kaum dhuafa; 5. Jangkauan penyediaan air bersih belum merata; 6. Masih rendahnya partisipasi masyarakat miskin dalam
proses pembangunan. Data yang ada memperlihatkan bahwa jumlah penduduk yang belum
mendapatkan pekerjaan yang layak masih relatif tinggi, yaitu sebanyak 154.726 jiwa atau sebesar 42,21 dari jumlah penduduk usia kerja pada tahun 2006. Sedangkan
penduduk yang bekerja pada 1.130 lapangan usaha dan tertampung pada 9 sektor usaha hanya 23.112 jiwa. Di antaranya sebanyak 8.626 jiwa bekerja di sektor
bangunan, 5.371 jiwa di sektor industri pengolahan, 3.218 jiwa di sektor pertambangan, 1.283 jiwa di sektor perdagangan, restoran dan hotel, 1.252 jiwa di
Universitas Sumatera Utara
sektor pertanian, 1.187 jiwa di sektor keuangan dan sewa bangunan, 958 jiwa di sektor listrik, gas dan air minum, 722 jiwa di sektor jasa kemasyarakatan dan 495
jiwa bekerja di sektor pengangkutan dan komunikasi. Selebihnya merupakan para penganggur dan bekerja sebagai buruh dan lain dengan upah yang pas-pasan.
Secara resmi, jumlah pengangguran di Kabupaten Aceh Utara saat ini mencapai 78.893 orang yang tersebar di Kecamatan Matangkuli sebanyak 17.306
jiwa, Kecamatan Kuta Makmur sebanyak 11.490 jiwa, Tanah Luas 11.362 jiwa, Samudera 10.967 jiwa, Dewantara 10.422 jiwa, Muara Batu 8.954 jiwa, dan
Kecamatan Sawang sebanyak 8.392 jiwa. Kondisi pendidikan di Kabupaten Aceh Utara relatif memadai untuk semua
jenjang pendidikan. Jumlah prasarana dan sarana pendidikan yang tersedia telah mengalami penambahan yang signifikan. Pendidikan TK telah tersedia dihampir
semua kecamatan, kecuali Kecamatan Simpang Keuramat, Paya Bakong, Nibong, dan Kecamatan Tanah Pasir belum memiliki sekolah Taman Kanak-kanak. Pendidikan
dasar dan menengah, baik pendidikan umum maupun agama, juga telah relatif memadai. Meskipun demikian, penambahan prasaranasarana pendidikan dan upaya
peningkatan kualitas pendidikan harus dijadikan prioritas oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Utara pada masa depan.
Capaian bidang pendidikan hingga semester pertama tahun 2008 diperoleh dengan rumusan yang meningkat secara bertahap hingga akhir tahun adalah sebagai
berikut : 1. Peningkatan Angka Partisipasi Kasar APK murid dengan tingkat pencapaian masing-masing : SD dari 110 menjadi tetap 110 ; SLTP dari 87,22
Universitas Sumatera Utara
menjadi 90 ; dan SLTA dari 57,9 menjadi 60 ; 2. Peningkatan Angka Partisipasi M APM murid dengan tingkat pencapaian masing-masing : SD dari
89,84 menjadi 95 SLTP dari 64,96 menjadi 70 dan SLTA dari 38,96 menjadi 45 .
Derajat kesehatan masyarakat yang tinggi merupakan salah satu tujuan yang ingin diwujudkan. Untuk itu pemerintah Kabupaten Aceh Utara telah menyediakan
berbagai prasarana dan sarana kesehatan. Prasarana kesehatan yang tersedia saat ini adalah 1 unit Rumah Sakit Umum Cut Meutia, 25 unit puskesmas, 900 unit posyandu,
431 polindes, 87 unit puskesmas pembantu, dan 23 unit puskesmas keliling. Untuk menghindari terjadinya jangkitan penyakit pada masa mendatang, Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara telah mengambil langkah dan kebijakan seperti mempersiapkan sarana kesehatan dan tenaga medis yang memadai.
Pencapaian hingga semester pertama dengan rumusan hingga akhir tahun 2008 sedang dilaksanakan peningkatan bertahap sebagai berikut : 1. Pelayanan
kesehatan ibu dan bayi 83,3 ; 2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah 43,3 ; 3. DesaKelurahan Universal Child Immunization UCI 83,1 ;
4. Pelayanan hygiene sanitasi di tempat umum 49 ; 5. Pelayanan kesehatan lingkungan 90 .
4.1.4. Kondisi Ekonomi Kabupaten Aceh Utara