4.3.8. Informan VII
M dilahir pada tanggal 8 Oktober 1982 di desa Tengoh Kecamatan Samudera. Ia anak pertama dari 3 bersaudara dua perempuan dan satu laki-laki. Semasa M
kecil orang tuanya mengalami kesulitan ekonomi, dan mencapai puncaknya saat ayahnya meninggal dunia sehingga ibunya sendiri yang menangung biaya hidup
sehari-hari. M kecil tumbuh menjadi anak yang pendiam, sepulang sekolah ia membantu ibunya, sebagai anak paling besar tugas-tugas rumah tangga yang menjadi
tugas ibunya kini dikerjakan oleh M karena ibunya bekerja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena himpitan ekonomi ini M hanya dapat menamatkan
pendidikan SMP. Pada tahun 2000, M menikah. Sebelumnya M sudah menjalin hubungan dengan seorang pria tetapi dijodohkan dengan pria lain.
Diawal perkawinan mereka semua terasa baik-baik saja. M merasa kehidupan rumah tangganya harmonis. Setelah menikah M dan suaminya tinggal di rumah ibu
M.Mereka mempunya tiga orang anak satu orang laki-laki dan dua orang perempuan. Semua persalinan anaknya ditolong oleh Bidan Desa A yang tinggal
didesa Ujong merupakan desa yang berdekatan dengan tempat tinggal M. Anak
ketiganya lahir pada tgl 1 Juli 2008.
Semua tiba-tiba berubah semenjak suami M mengeluh sakit kepala. Sejak itu apabila suami dirumah selalu marah-marah yang M sendiri tidak tahu sebabnya. M
merasa rumah tangganya mulai hancur karena suami mulai jarang pulang dan selalu marah-marah. Menurutnya suaminya orang yang pemarah dan sering memukulnya.
Penderitaan M semakin berat ketika suami tidak lagi peduli kepada M dan anak-
Universitas Sumatera Utara
anaknya, biaya rumah tanggapun tidak diberikan lagi kepada M. Puncak ketidak harmonisan rumah tangganya terjadi ketika suami M memutuskan meninggalkan M
dan anak-anaknya untuk tinggal dirumah mertua. Suaminya tidak pernah memberikan atau mengirim biaya rumah tangga. Kebutuhan sehari-hari M dan kedua anaknya
dipenuhi oleh orang tuanya.
Hubungan dengan mertuanya juga kurang harmonis, menurutnya kedua mertuanya tidak baik kepadanya. Demikian juga hubungan suaminya dengan orang
tua M kurang harmonis, suaminya sering memaki-maki ibunya. Hubungan M dengan
ibunya harmonis. Sewaktu bersalin M mendapat perlakuan baik dari Bidan Desa A
dan tidak ada kejadian yang mengkhawatirkan selama masa persalinannya. Ia merasa Bidan Desa A baik kepadanya dan memberi makanan dan minuman sebelum
melahirkan.
Dalam persalinan M, suaminya tidak berperan dalam pemilihan penolong persalinan, menentukan penolong persalinan dan menanggung biaya persalinan. Ibu
M berperan dalam pemilihan penolong persalinan, menentukan penolong persalinan, mendampingi M bersalin serta menjaga anak-anak saat M melahirkan dan pada masa
nifas.Sedangkan mertua tidak berperan dalam persalinannya. Ibu M yang memutuskan pemilihan pertolongan persalinan karena suaminya tidak peduli
sehingga ibunya yang membiayai semua persalinan M. Dalam pemilihan dan penentuan penolong persalinan ibu M memilih bidan desa sebagai penolong
persalinan.Karena keluarga beranggapan bidan desa adalah tenaga kesehatan yang baik dan keluarga sudah kenal baik dengan bidan desa penolong persalinan, dan
Universitas Sumatera Utara
tinggal di desa tempatnya bertugas. Keluarga juga mengetahui bahwa bidan desa memberikan pelayanan kesehatan untuk pasien dewasa, pelayanan kesehatan ibu dan
anak dan pelayanan keluarga berencana.
Pendapat masyarakat desa terhadap Bidan Desa A menurutnya ada yang bilang baik, ada yang bilang tidak baik.Kehidupan Bidan Desa bersama keluarga
harmonis dan hidup berkecukupan. Kegiatan Bidan Desa selain memberi pelayanan kesehatan juga mengikuti pengajian yang diadakan di Meunasah desa Ujong.
Pelayanan pertolongan persalinan yang dilakukan oleh bidan desa sudah sesuai dengan harapan M dan keluarga. Pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh bidan
desa selama ini sudah sesuai dengan harapan M dan keluarga. Keluarga sudah mengetahui tentang persalinan yang aman dengan keluarga ikut menentukan tempat
persalinan, keluarga ikut menentukan penolong persalinan, keluarga ikut menentukan transportasi ketempat persalinan, keluarga ikut menentukan pendamping persalinan,
keluarga ikut mentukan siapa yang menanggung biaya persalinan dan keluarga ikut
menentukan siapa penjaga anak-anak. Proses pengambilan keputusan dalam dalam
keluarga M dalam pemilihan bidan desa sebagai penolong persalinan dilakukan secara musyawarah keluarga yang terdiri dari M dan orang tuanya.
4.3.9. Informan VIII