Hipotesis yang hendak di uji adalah : Ho : Jawaban “Ya” relatif sama untuk semua atribut
H1 : Jawaban “Ya” berbeda antara atribut yang satu dengan atribut yang lain. Langkah uji Cochran :
1. Hitung nilai Q dengan rumus :
C C-1
C
j 2
– C-1N
2
………………………………11
CN-
R
i 2
2. Tolak Ho bila Q X
2
,v, V= C-1 3. Terima Ho bila Q X
2
,v, V= C-1
3.4.5. Pengukuran Perceived Quality Persepsi Kualitas
Skala semantic differensial digunakan untuk menganalisis persepsi atau kesan kualitas. Metode ini digunakan untuk mengukur arti psikologis dari suatu
objek di benak responden. Kesan kualitas yang diukur mengacu pada dimensi kesan kualitas Durianto, dkk, 2004 dan penelitian terdahulu. Dimensi kesan kulitas terdiri
dari dimensi kinerja, pelayanan atribut layanan konsumen, ketahanan atribut ketahanan wangi, keandalan Atribut manfaat, karakteristik produk atribut wangi
dan kemasan, kesesuaian dengan spesifikasi atribut keawetan sabun. Metode ini dibuat dengan menempatkan dua skala penilaian dalam titik-titik
ekstrim yang berlawanan, yang disebut bipolar. Biasanya diantara titik ekstrim terdapat 5 atau 7 butir skala dimana responden menilai suatu konsep atau lebih.
Contoh butir-butir skala semantic differensial Baik
:___:___:___:___:___: Buruk Cepat
:___:___:___:___:___: Lambat Kuat
:___:___:___:___:___: Lemah Menarik :___:___:___:___:___: Tidak menarik
3.4.6. Pengukuran Brand Loyalty Loyalitas Merek
Skala Likert digunakan untuk menganlisis loyalitas merek, skala Likert
merupakan skala yang dapat memperlihatkan tanggapan konsumen terhadap karakteristik suatu produk sangat setuju, setuju, bimbang, tidak setuju, sangat tidak
setuju. Informasi yang diperoleh dari skala Likert berupa skala pengukuran ordinal,
oleh karena itu hasilnya hanya dapat dibuat rangking tanpa dapat diketahui berapa Q
=
besar selisih antara satu tanggapan ke tanggapan lainnya. Skala Likert memiliki rentang skala dari 1 sampai 5, pemetaan bobot penilaian adalah sebagi berikut:
Skala 1 = bobot 1 sangat tidak setuju Skala 2 = bobot 2 tidak setuju
Skala 3 = bobot 3 biasa saja Skala 4 = bobot 4 setuju
Skala 5 = bobot 5 sangat setuju
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.
Gambaran Umum Perusahaan
Tonggak sejarah grup Wings dimulai pada tahun 1948, ketika Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan Fa Wings dan memproduksi sabun colek
skala home industri. Pada saat itu penjualan dilakukan dengan sistem door to door. Pada tahun 1950 sabun mandi Wings pun mulai dipasarkan.
Sejak tahun 1971, perusahaan ini mulai mengembangkan diri dengan membangun beberapa perusahaan sabun dan detergen. Salah satunya adalah
detergen krim dengan merek Ekonomi. Pada tahun 1980, detergen krim dengan merek Wings Biru dan Dangdut dilepas ke pasaran.
Strategi yang diterapkan Grup Wings untuk corporate nya adalah unrelated diversification
, walaupun industri utamanya adalah bisnis toiletries dan personal care
, namun Wings juga merambah ke bidang Agrobisnis, yaitu membuka perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Selatan yang menyediakan bahan baku bagi
sebagian besar industri kimia dasarnya. Walaupun sering dianggap sebagai follewer yang sukses, bahkan dikenal
sebagai perusahaan mee too, sukses Wings tentu saja didukung oleh core competency
yang membedakannya dari perusahaan lain. Jaringan distribusi yang solid, penguasaan terhadap bahan baku dan bahan setengah jadi untuk bahan dasar
sabun dan detergen, serta teknologi parfum yang disertakan dalam sabun ataupun detergen adalah core competency sekaligus kekuatan yang dimiliki oleh Wings.
Kesempatan yang dimiliki Wings untuk merebut pasar sangat besar, karena demand untuk produk kebutuhan sehari-hari fast moving consumer goods tidak akan surut,
bahkan akan terus bertambah seiring pertumbuhan penduduk. Di samping kekuatan dalam teknologi dan jaringan distribusi, sistem
organisasi yang fleksibel juga menjadi kekuatan tersendiri yang sulit dicari di perusahaan lain. Sistem organisasi ini menentang arah sistem organisasi vertikal
yang memuat birokrasi yang cenderung berbelit-belit. Sistem organisasi yang fleksibel memungkinkan pembuatan keputusan menjadi lebih cepat, pada Wings,
setiap posisi direktur memiliki kewenangan yang sama untuk membuat keputusan penting menyangkut operasional perusahaan sehari-hari. Sementara Board of
Director yang jumlahnya 12 orang lebih berurusan dengan keputusan strategis