Pajak Bumi dan Bangunan PBB

53 karena kondisi perekonomiannya yang rendah. Oleh sebab itu, pada tahun 2012 realisasi PBB Kelurahan Mulyaharja tidak mencapai 100. Jumlah objek pajak pada perumahan real estate di Kelurahan Mulyaharja merupakan yang terbesar di antara kelurahan-kelurahan lain yang ada di Kecamatan Bogor Selatan. Besarnya jumlah objek pajak pada perumahan real estate, menyebabkan perolehan PBB yang diterima Kelurahan Mulyaharja juga cukup besar. Dengan demikian, konversi lahan pertanian menjadi perumahan real estate yang terjadi di Kelurahan Mulyaharja telah memberikan peran positif dalam meningkatkan pendapatan daerah yang berasal dari PBB.

7.3 Potensi Kerugian terhadap Peluang Kerja Petani

Lahan pertanian khususnya lahan sawah dan lahan kering merupakan aset usaha penting yang dimanfaatkan oleh petani. Sebagian besar, usaha tani ini melekat kuat di daerah pedesaan yang pada umumnya menyerap tenaga kerja lebih besar dibandingkan di daerah perkotaan. Dilatarbelakangi oleh minimnya tingkat pendidikan di daerah pedesaan, keahlian yang hanya dimiliki dalam berusaha tani menjadikan lahan pertanian sebagai lahan kerja tetap untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Terutama jika pertanian tersebut tidak hanya bergerak pada kegiatan on-farm saja tetapi juga pasca panen off-farm, maka tenaga kerja yang mungkin saja dibutuhkan akan semakin besar lagi. Mengingat bahwa sebagian besar tenaga kerja tersebut adalah masyarakat lokal, sehingga penyerapan tenaga kerja yang diberikan oleh lahan pertanian dapat membantu dalam meningkatkan nilai ekonomi rumah tangga petani. Pada lahan sawah, kebutuhan tenaga kerja untuk usaha tani on-farm adalah lebih besar karena dibutuhkannya curahan tenaga yang lebih lama untuk setiap kali masa tanam per hektar. Sesuai kondisi di lokasi penelitian, lahan sawah yang dimanfaatkan membutuhkan tenaga kerja seperti untuk perbaikan pematang, pengolahan tanah, tanam, penyiangan, pemupukan, panen, dan pasca panen penjemuran dan pengangkutan. Kebutuhan tenaga kerja akan semakin besar ataupun lebih lama jika lahan yang dibudidayakan semakin luas. Dari hasil wawancara dengan pengurus kelompok tani dan Penyuluh Pertanian Lapangan PPL, kegiatan penanaman padi yang dilakukan selama setahun hanya dilakukan 54 selama dua setengah kali masa tanam MT, yaitu MT1: Januari-awal April, MT2: Juni-awal Agustus, dan MT3: Oktober-awal Januari. Penanaman padi selama tiga kali dalam setahun jarang dilakukan, karena petani mempertimbangkan kondisi tanah yang memperlukan waktu recovery. Jika dipaksakan untuk dilakukan tiga kali penanaman selama setahun, maka dikhawatirkan produksi padi pada akhir tahun akan semakin turun sehingga petani yang akan mengalami kerugian. Tenaga kerja yang dibutuhkan pada lahan sawah tersebut terdiri dari dua yaitu tenaga kerja keluarga dan tenaga kerja upah. Perbandingan kedua sumber tenaga kerja ini lebih besar digunakan pada tenaga kerja upah dengan mengalokasikan curahan tenaga pada kondisi yang berbeda. Pada tenaga kerja laki-laki dibutuhkan untuk kegiatan pengolahan tanah, pemupukan, dan pengangkutan pada pasca panen. Sementara itu, untuk tenaga kerja wanita biasa digunakan hanya untuk kegiatan tanam, penyiangan, dan panen. Kegiatan budidaya pada lahan sawah di lokasi penelitian masih konvensional, yaitu tanpa menggunakan tenaga mesin seperti traktor. Oleh karena itu, kegiatan pada pengolahan tanah dilakukan secara tradisional menggunakan hewan kerbau dengan bantuan tenaga kerja pria. Dengan menggunakan persamaan 1 maka keperluan tenaga kerja pada usaha tani padi sawah menyerap 362.5 hari kerja pria HKPhatahun dan 254.3 hari untuk kerja wanita HKWhatahun. Jika dipersentasikan, dengan menggunakan persamaan 3 dan 4 maka berdasarkan sumber tenaga kerjanya, lahan sawah menyerap tenaga kerja keluarga sebesar 17 dan tenaga kerja upahan sebesar 83. Sebaliknya, dengan menggunnakan persamaan 5 dan 6 berdasarkan jenis tenaga kerjanya yaitu tenaga pria 33 dan tenaga wanita 67. Adapun curahan tenaga yang dibutuhkan pada lahan sawah dijabarkan seperti pada Tabel 21. Tabel 21 Kebutuhan tenaga kerja pada lahan sawah di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor tahun 2013 No. Jenis dan sumber tenaga kerja Satuan Jumlah 1 Tenaga kerja TK pria HKPhathn 362.5 2 Tenaga kerja TK wanita HKWhathn 254.3 3 Proporsi TK pria keluarga 27 4 Proporsi TK pria upahan 73 5 Proporsi TK wanita keluarga 13 6 Proporsi TK wanita upahan 87 Sumber: Hasil analisis data 2013