22 acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Simple random
sampling termasuk ke dalam teknik pengambilan probability sampling yang memiliki bias paling sedikit dan memberikan generalisasi paling luas Sekaran
2006. Teknik wawancara mendalam dengan kuesioner juga ditujukan kepada beberapa tokoh instansi pemerintah yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian.
4.4 Metode dan Prosedur Analisis Data
Konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang terjadi di Kelurahan Mulyaharja ini dilakukan dengan beberapa analisis data. Metode-metode yang
digunakan antara lain deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, nilai fungsi tenaga kerja, analisis pendekatan produktivitas, dan perubahan pendapatan petani.
Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan alat bantu berupa kalkulator dan Microsoft Excel 2007.
Tabel 5 Matriks metode analisis
No Tujuan
Jenis data Sumber data
Metode analisis 1
Mengidentifikasi faktor kebijakan penyebab
konversi lahan pertanian di Kelurahan
Mulyaharja, Kota Bogor.
Data Primer dan data
sekunder 1.
Wawancara dan kuesioner
kepada stakeholder
2. Literatur
Content Analysis
2 Mengkaji potensi
manfaat dan kerugian dari konversi lahan
pertanian ke non- pertanian di Kelurahan
Mulyaharja, Kota Bogor.
Data Primer dan data
sekunder
1.
Dinas Pemerintah
Kota Bogor terkait
2.
Kantor Kelurahan
Mulyaharja
3.
Wawancara dan kuesioner
untuk petani 1.
Deskriptif Kuantitatif
2. Dampak
terhadap Peluang Kerja
Petani
3 Menganalisis dampak
konversi lahan pertanian ke non-pertanian
terhadap pendapatan petani.
Data Primer dan data
sekunder
1.
Wawancara dan kuesioner
pada petani yang
melakukan usaha tani
2.
Kantor Kelurahan
Mulyaharja Pendekatan
Produktivitas dan Perubahan
Pendapatan
Sumber: Penulis 2013
23
4.4.1 Content Analysis
Pada penelitian ini, content analysis atau analisis isi adalah salah satu metode kualitatif yang digunakan untuk membahas secara mendalam mengenai
Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW Kota Bogor dan peraturan daerah yang berkaitan dengan faktor kebijakan konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian
di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor. Dengan diketahuinya hasil dari content analysis, maka dapat mengidentifikasi faktor kebijakan konversi lahan pertanian
yang selanjutnya berguna untuk mengetahui dampaknya di lokasi penelitian.
4.4.2 Deskriptif Kuantitatif
Data kuantifikasi manfaat dari konversi lahan pertanian ini sangat diperlukan karena untuk mengetahui dan menganalisis besaran manfaat ekonomi,
sehingga dapat memperkuat faktor ekonomi terjadinya konversi lahan pertanian. Manfaat dari adanya konversi lahan pertanian menjadi perumahan di Kelurahan
Mulyaharja, Kota Bogor ini ditinjau dari dua indikator ekonomi, yaitu PBB dan PDRB. PDRB adalah salah satu indikator ekonomi yang digunakan untuk melihat
pertumbuhan dan perkembangan struktur perekonomian, baik secara makro maupun secara sektoral menurut lapangan usaha yang terdapat pada wilayah
tersebut. Sebaliknya, PBB adalah suatu jenis pajak yang dipungut kepada orang pribadi ataupun badan yang memiliki hak, menguasai, dan memperoleh manfaat
atas tanah atau bangunan. Jika kedua hal tersebut memiliki nilai positif atau meningkat, maka dengan adanya alih fungsi lahan pertanian menjadi perumahan
dapat memberikan kontribusi ekonomi untuk wilayah Kota Bogor maupun Kelurahan Mulyaharja.
4.4.3 Dampak terhadap Peluang Kerja Petani
Sektor pertanian memiliki fungsi sebagai penyedia lapangan kerja, baik yang berkaitan dalam produksi usaha tani on-farm maupun yang berkaitan di
luar aktivitas usaha tani off-farm. Kondisi di lokasi penelitian menunjukkan bahwa adanya konversi lahan pertanian menyebabkan kehilangan kesempatan
kerja petani pada lahan pertanian. Oleh karena itu, penulis mengkaji potensi kerugian pada lahan pertanian sebagai fungsi sosial. Pada awalnya, untuk