Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Dampak Konversi Lahan Pertanian ke Non-Pertanian terhadap Pendapatan Petani di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.

18 Lahan yang berada pada wilayah yang memiliki tingkat penduduk tinggi dan perekonomian pesat secara tidak langsung membuat nilai lahan baik di wilayah tersebut maupun di sekitarnya juga semakin tinggi karena keberadaannya dianggap menjadi lebih penting. Seperti halnya di Pulau Jawa, banyak para pemilik lahan pertanian yang telah tertarik menjual lahan mereka kepada perusahaanpemilik usaha dibandingkan dipertahankan untuk kegiatan pertanian. Bahkan di wilayah pedesaan yang telah terkena dampak dari pertumbuhan perekonomian perkotaan, tidak sedikit lahan pertanian yang kalah berkompetisi dengan peruntukan perumahan mewah ataupun kegiatan komersil lainnya. Pengalih fungsian lahan sebenarnya merupakan hal yang wajar terjadi terutama pada kondisi wilayah yang menuju pengkotaan. Akan tetapi, dapat menjadi suatu masalah jika lahan yang dikonversi tersebut adalah lahan yang produktif untuk kegiatan pertanian. Terlebih lagi bahwa lahan merupakan faktor produksi utama untuk sektor pertanian. Jika semakin banyak lahan yang dikonversi untuk kegiatan non-pertanian, maka lahan yang digunakan untuk lahan pertanian juga akan semakin terbatas keberadaannya. Dalam jangka pendek hal ini mungkin tidak berdampak serius, namun dalam jangka panjang pembangunan yang berlebihan dapat mengakibatkan kondisi over-exploited terhadap daya dukung lahan itu sendiri. Selain itu, hal serupa juga akan menjadi suatu dilema bagi pengguna lahan pertanian khususnya petani dalam menghadapi tantangan tersebut. Lahan sebagai salah satu faktor produksi tetap dalam menghasilkan produk pertanian memiliki arti penting bagi petani karena berkorelasi positif dengan tingkat pendapatannya. Dalam hal ini, jumlah luas lahan pertanian yang tersedia untuk kegiatan usaha tani menjadi salah satu ukuran seberapa besar pendapatan yang dapat diperoleh oleh petani. Oleh karena itu, lahan yang terbatas dapat menimbulkan pergeseran pada struktur ekonomi petani. Selanjutnya, lahan yang merupakan bagian dari sumber daya dan lingkungan sangat bergantung pada kualitas dan kesehatan tanah, yang pada akhirnya dapat menentukan hasil produksi pada sektor pertanian. Semakin rendah kualitas tanah yang digunakan untuk sektor pertanian, misalnya akibat erosi dari pengaruh alih fungsi lahan maka 19 hal tersebut berdampak pada lemahnya ketahanan pangan dan produksi pertanian bagi petani. Dari penjelasan di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis dampak konversi lahan pertanian yang terjadi di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor sebagai akibat dari adanya pertumbuhan penduduk di Kota Bogor yang menyebabkan tingginya permintaan kebutuhan perumahan. Langkah awal dalam pelaksanaan penelitian yaitu menganalisis faktor-faktor kebijakan yang menyebabkan konversi lahan pertanian dengan menggunakan content analysis. Konversi lahan pertanian juga baik secara langsung maupun tidak langsung dapat memberikan potensi manfaat dan kerugian. Manfaat konversi lahan ini dapat berupa manfaat ekonomi, seperti PBB dan PDRB. Untuk mengkaji manfaat ekonomi tersebut menggunakan teknik deskriptif kuantitatif yang berguna dalam menganalisis data-data kuantitatif. Berikutnya, potensi kerugian menggunakan analisis dampak peluang kerja yang hilang akibat adanya perubahan penggunaan lahan pertanian ke non-pertanian. Konversi lahan pertanian di Kelurahan Mulyaharja juga menyebabkan perubahan pada produktivitas pertanian dan pendapatan petani. Hal ini disebabkan karena penggunaan lahan pertanian yang semakin sempit. Oleh karena itu, untuk menganalisis perubahan tersebut menggunakan pendekatan produktivitas dan perubahan pendapatan berdasarkan dari hasil usaha tani pertanian. Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, alur kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4. 20 20 Gambar 4 Alur kerangka pemikiran Keterangan: Batasan penelitian Pertumbuhan Penduduk Peningkatan Kebutuhan Lahan Konversi Lahan Pertanian Menjadi Non-Pertanian Faktor Kebijakan Penyebab Konversi Potensi Manfaat dan Kerugian Konversi Dampak terhadap Hasil Usaha Tani Content Analysis Deskriptif Kuantitatif dan Dampak Peluang Kerja Petani Pendekatan Produktivitas dan Perubahan Pendapatan Rekomendasi Kebijakan 21 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor. Pemilihan Kelurahan Mulyaharja sebagai lokasi penelitian dilakukan secara sengaja purposive berdasarkan pengetahuan penulis bahwa sebagian besar lahan pertanian sudah maupun sedang dikonversikan menjadi peruntukan lain, khususnya menjadi perumahan. Waktu penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu April hingga Juni 2013. Peta wilayah Kelurahan Mulyaharja dan waktu pelaksanaan penelitian disajikan pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan kuesioner pada petani yang melakukan usaha tani dan kepada beberapa instansi pemerintah Kota Bogor yang memiliki hubungan langsung dengan konversi lahan di lokasi penelitian. Sebaliknya, data sekunder digunakan untuk melengkapi data yang tidak dapat dijelaskan oleh data primer yang dapat diperoleh dari berbagai instansi pemerintah, seperti Dinas Pertanian Kota Bogor, Badan Pertanahan Nasional Kota Bogor, Dinas Pendapatan Daerah Kota Bogor, Badan Pusat Statistik Kota Bogor, Kantor Kelurahan Mulyaharja, instansi-instansi pemerintahan terkait, serta beberapa studi literatur.

4.3 Metode Pengambilan Contoh

Penelitian ini dilaksanakan dengan mengambil 60 responden petani yang melakukan usaha tani pada lahan pertanian di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor dari total populasi ± 188 petani. Jumlah 60 responden tersebut terdiri dari 30 responden untuk lahan sawah dan 30 responden untuk lahan kering. Penulis mengacu pada Roscoe 1975 dalam Sekaran 2006 bahwa minimal 30 untuk setiap sub-sampel adalah tepat. Teknik pengambilan sample yang dilakukan dengan menggunakan simple random sampling yaitu sample yang diambil secara 22 acak tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi. Simple random sampling termasuk ke dalam teknik pengambilan probability sampling yang memiliki bias paling sedikit dan memberikan generalisasi paling luas Sekaran 2006. Teknik wawancara mendalam dengan kuesioner juga ditujukan kepada beberapa tokoh instansi pemerintah yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

4.4 Metode dan Prosedur Analisis Data

Konversi lahan pertanian ke non-pertanian yang terjadi di Kelurahan Mulyaharja ini dilakukan dengan beberapa analisis data. Metode-metode yang digunakan antara lain deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, nilai fungsi tenaga kerja, analisis pendekatan produktivitas, dan perubahan pendapatan petani. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini dibantu dengan menggunakan alat bantu berupa kalkulator dan Microsoft Excel 2007. Tabel 5 Matriks metode analisis No Tujuan Jenis data Sumber data Metode analisis 1 Mengidentifikasi faktor kebijakan penyebab konversi lahan pertanian di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor. Data Primer dan data sekunder 1. Wawancara dan kuesioner kepada stakeholder 2. Literatur Content Analysis 2 Mengkaji potensi manfaat dan kerugian dari konversi lahan pertanian ke non- pertanian di Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor. Data Primer dan data sekunder 1. Dinas Pemerintah Kota Bogor terkait 2. Kantor Kelurahan Mulyaharja 3. Wawancara dan kuesioner untuk petani 1. Deskriptif Kuantitatif 2. Dampak terhadap Peluang Kerja Petani 3 Menganalisis dampak konversi lahan pertanian ke non-pertanian terhadap pendapatan petani. Data Primer dan data sekunder 1. Wawancara dan kuesioner pada petani yang melakukan usaha tani 2. Kantor Kelurahan Mulyaharja Pendekatan Produktivitas dan Perubahan Pendapatan Sumber: Penulis 2013