H = tidak ada perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan literasi sains antara
kelas yang diberi IRWT dan kelas yang tidak diberi IRWT pada pembelajaran berbasis masalah pada konsep keanekaragaman hayati
H
1
= ada perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan literasi sains antara kelas yang diberi IRWT dan kelas yang tidak diberi IRWT pada pembelajaran berbasis
masalah pada konsep keanekaragaman hayati.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini diperoleh data untuk menjawab permasalahan dalam penelitian. Hasil data yang diperoleh berupa data hasil tes
pretest
dan
posttest
dan data hasil
Integrated Reading and Writing Task
IRWT. Data hasil observasi keterlaksanaan model pembelajaran
Problem Based Learning
PBL. Data hasil evaluasi menggunakan tes uraian yang diberikan kepada 79 siswa, yang terdiri
dari 40 siswa kelompok eksperimen yang diberikan perlakuan, yaitu menggunakan IRWT berbasis PBL dan 39 siswa kelompok kontrol tidak
menggunakan IRWT berbasis PBL tetapi pembelajaran menggunakan model
Problem Based Learning
. Data lain diperoleh dari hasil observasi aktivitas pembelajaran siswa.
1. Hasil Pretest Literasi Sains
Pretest
dilakukan terhadap kelas eksperimen X.2 dan kelas kontrol X.7. Dimana data hasil
pretest
adalah mengukur literasi sains siswa untuk mengetahui pengetahuan awal siswa tentang konsep Keanekaragaman Hayati.
Berdasarkan perhitungan statistik, maka didapat data nilai
pretest
dari kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditunjukan pada tabel 4.1 dibawah ini.
Tabel 4.1 Data Statistik
Pretest
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Max
52.27 54.55
Min
15.91 13.64
Modus 29.55
40.91
Mean 31.4
35.26
Median
30.68 36.36
SD 8.91
9.67
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kedua data tersebut memiliki nilai standar deviasi yang tidak jauh berbeda. Pada kelas eksperimen standar
deviasinya sebesar 8.91 sedangkan kelas kontrol sebesar 9.67. Standar deviasi ini menunjukan pesebaran nilai mendekati nilai rata-rata atau menjauhi nilai
rata-rata. Makin besar nilai standar deviasinya menandakan titik data individu jauh dari nilai rata-rata.
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa kedua data tersebut memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. Selisih rata-rata untuk kelas eksperimen
sebesar 31.4 dan rata-rata untuk kelas kontrol sebesar 35.20, sedangkan beda rata-rata kedua kelas tersbut sebesar 3.86. Hal ini menunjukan bahwa
kemampuan awal siswa sama sebelum diberikan perlakuan.
2. Hasil Posttest Literasi Sains
Data
posttest
merupakan data yang diambil setelah diberikan
treatment
perlakuan. Kelas
eksperimen dilakukan
pembelajaran menggunakan
Integrated Reading and Writing Task
berbasis
Problem Based Learning
, sedangkan kelas kontrol dilakukan pembelajaran menggunakan metode
Problem Based Learning
. Berdasarkan perhitungan statistika, maka didapat data nilai hasil
posttest
yang ditunjukan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Statistik Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Data Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Max
95.45 88.64
Min
56.82 50
Modus 72.73
61.63
Mean 73.75
64.28
Median
72.73 63.64
SD 6.92
7.97 Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa nilai standar deviasi kedua kelas
semakin menurun dibandingkan dengan nilai pretest ini menandakan bahwa sebaran data mendekati nilai rata-rata. Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa
rata-rata untuk kelas eksperimen sebesar 73.75 dan rata-rata untuk kelas
kontrol sebesar 64.28. Berdasarkan data hasil
posttest
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol terdapat peningkatan, dimana peningkatan nilai kelas
eksperimen lebih tinggi dari peningkatan nilai kelas kontrol. Hal tersebut menunjukan bahwa terdapat pengaruh pemberian
Integrated Reading and Writing Task
berbasis
Problem Based Learning
terhadap literasi sains siswa.
3. Hasil N-Gain Literasi Sains
Uji N-Gain bertujuan untuk melihat peningkatan yang terjadi pada siswa sebelum di berikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan.
Berdasarkan perhitungan statistika, maka didapatkan data N-Gain yang ditunjukan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Data Statistik N-Gain Kriteria
Kelas Eksperimen
Kategori Kelas
Kontrol Kategori
Terendah 0.40
Sedang 0.05
Rendah
Tertinggi 0.94
Tinggi 0.79
Tinggi
Rata- Rata
0.62 Sedang
0.45 Sedang
Berdasarkan tabel 4.3 terlihat perbedaan peningkatan nilai rata-rata
pretest
dan
posttest
. Hal ini terlihat dari nilai N-Gain terendah kelas eksperimen sebesar 0.40 dalam kategori sedang , N-Gain tertinggi kelas
eksperimen sebesar 0.94 dalam kategori tinggi dengan rata-rata N-gain kelas eksperimen 0.62 dalam kategori sedang. Sedangkan nilai N-gain terendah
kelas kontrol sebesar 0.05 dalam kategori rendah, N-gain tertinggi kelas kontrol sebesar 0.79 dalam kategori tinggi dengan rata-rata N-gain kelas
kontrol sebesar 0.45 dalam kategori sedang. Berdasarkan tabel 4.3 dapat terlihat nilai rata-rata N-Gain antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol memiliki kategori yang sama, akan tetapi peningkatan nilai berbeda, ini dapat dilihat dari frekuensi peningkatan siswa.
N-Gain siswa di kategorikan dalam 3 kategori sesuai dengan rumus N-Gain sebagai berikut: g 0.3 kategori rendah,
0.3 ≤ g 0.7 kategori sedang, dan g ≥ 0.7 kategori tinggi. Dari rumus tersebut didapatkan kategori N-