Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

rendahnya literasi sains adalah model pembelajaran yang digunakan guru dalam pembelajaran masih kurang variatif dan terkadang tidak sesuai dengan materi pembelajaran, sehingga siswa kurang memahami materi pembelajaran. Pemberian model problem based learning pun dianggap masih kurang dalam meningkatkan literasi sains siswa. Penggunaan integrated reading and writing task berbasis problem based learning dipandang dapat mengatasi permasalahan rendahnya literasi sains. Pengeajaran dengan menggunakan integrated reading and writing task berbasis problem based learning memungkinkan siswa untuk memperkuat pemahaman terhadap sains pada materi keankearagaman hayati. Pembelajaran menggunakan integrated reading and writing task membuat siswa memperoleh pengetahuan literasi sains yang di bagi menjadi beberapa dimensi. Selain itu, kemampuan siswa dalam pemecahan masalah dapat meningkat dengan pemberian integrated reading and writing task berbasis problem based learning ini. Pemahaman konsep sains didukung dengan masalah yang diberikan diharapkan dapat membantu siswa dalam menerapkan ilmu sains pada kehidupan sehari –hari sehingga literasi sains siswa meningkat.

D. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir yang telah dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis terhadap masalah kajian. Adapun yang menjadi hipotesis penelitian ini yaitu, pemberian Integrated Reading and Writing Task berbasis Problem Based Learning mempengaruhi Literasi sains siwa pada konsep keanekaragaman hayati. 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMAN 10 Tangerang Selatan yang beralamat di Jalan Raya Tegalrotan, Bintaro Sektor 9. Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada semester ganjil tahun ajaran 20152016.

B. Metode dan Desain Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Quasi Experimental Design . Metode ini memiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel- variabel luar yang mempengaruhi eksperimen. Dengan bentuk desain Pretest-Posttest Control Group Design . Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random, kemudian diberi pretest untuk menegetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 1 Kemudian tiap kelas diberikan pembelajaran, pada kelas eksperimen diberikan treatment dan kelas kontrol diberikan pembelajaran menggunakan Problem Based Learning. Berikut ini desain penelitian Pretest-Posttest Control Group Design: Tabel 3.1 Desain Penelitian Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test Eksperimen O1 X1 O2 Kontrol O1 - O2 Keterangan: O1 : Pretest yang diberikan sebulum pelaksanaan pembelajaran 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2013, h. 112 X1 : Pembelajaran menggunakan Integrated Reading and Writing Task berbasis Problem Based Learning O2 : Posttest yang diberikan setelah pembelajaran berlangsung

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMAN 10 Tangerang Selatan tahun pelajaran 20152016. Pengambilan sampelnya menggunakan teknik random sampling , karena pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. 3 Langkah-langkah penentuan sampelnya adalah sebagai berikut: pertama dari 7 kelas X yang ada di SMAN 10 Tangerang Selatan, dipilih dua kelas secara random sebagai kelompok eksperimen dan kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi: 1. Tes Tes yang digunakan adalah pretest dan posttest dimana siswa diberikan soal sebanyak 11 dengan bentuk soal berupa essay. Tes ini menggunakan jenis tes uraian bebas, dimana siswa tidak dibatasi dan bergantung pada pandangan siswa itu sendiri. 4 2. Task Task disini adalah tugas yang diberikan kepada siswa mengeani materi yang akan dipelajari. Task terdiri dari tugas membaca dan menulis yang di bagi dalam beberapa part. 2 Ibid h. 117. 3 Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2010, h. 125. 4 Nana Sujana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, h. 37

Dokumen yang terkait

Perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) pada konsep bakteri

13 145 275

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA SMP

3 24 50

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS CIRC Meningkatkan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Pbl (Problem Based Learning) Berbasis Circ (Cooperative Integrated Reading And Compos

0 2 17

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X.

1 12 41

PENGARUH PEMBERIAN INTEGRATED READING AND WRITING TASK DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN TEMA MESIN UAP TERHADAP PENINGKATAN LITERASI FISIKA SISWA SMP.

2 4 44

EMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SD.

11 39 51

Developing teaching strategies based on reflective pedagogy for integrated reading and writing.

0 0 223

Pengembangan Bahan Ajar Keanekaragaman Hayati berbasis Problem Based Learning untuk Membangun Kesadaran Lingkungan Hidup Siswa di SMA Negeri 1 Menyuke.

0 2 20

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA Arina Khusnayain

0 0 8