Uji Homogenitas Uji Prasyarat Analisis Data

Tabel 4.15 Data Statistik Uji Hipotesis Posttest Statistik Posttest t hitung 5.62 t tabel 1.99 Kesimpulan H ditolak Dari tabel 4.15 diatas menunjukan bahwa H ditolak, hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan literasi sains siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol setelah diberi perlakuan.

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil pretest yang diperoleh rata-rata kelas eksperimen sebesar 31.4, sedangkan hasil pretest diperoleh kelas kontrol rata-rata 35.20. Setelah data dinyatakan normal dan homogen, dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t. Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa kedua kelas memiliki pengetahuan awal yang tidak berbeda. Hal ini dibuktikan dengan uji hipotesis melalui uji t dengan menggunakan taraf signifikansi sebesar 5 α = 0.05. Dari uji t data pretest tersebut diperoleh t hitung sebesar -1.862 dan t tabel sebesar 1.99, dapat disimpulkan bahwa H diterima Tabel 4.12. Kesimpulan ini diambil berdasarkan ketentuan uji hipotesis dimana t hitung t tabel maka H diterima H 1 ditolak. Ini berarti bahwa benar kedua kelas tersebut memiliki pengetahuan awal yang tidak berbeda berdasarkan hasil uji t. Berdasarkan hasil posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, rata- rata nilai kelas eksperimen sebesar 73.75, sedangkan rata-rata kelas kontrol sebesar 64.28. Dari rata-rata nilai posttest kedua kelas tersebut terlihat peningkatan yang cukup signifikan dari rata-rata nilai pretest . Dari kedua uji prasyarat tersebut dinyatakan bahwa data berdistribus normal dan homogen. Selanjutnya dilakukan uji hipotesis menggunakan uji t untuk mengetahui peningkatan literasi sains. Dari uji t diperoleh t hitung sebesar 5.62 dengan t tabel sebesar 1.99, dari ketentuan uji t bahwa t hitung t tabel maka H ditolak dan H 1 diterima. Pada data posttest ini dapat disimpulkan H 1 diterima. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan terhadap literasi sains siswa. Perbedaan peningkatan literasi sains disebabkan karena adanya treatment perlakuan yang berbeda. Perbedaan yang signifikan ini dipengaruhi oleh perlakuan yang diberbeda kepada kedua kelas tersebut. Kelas eksperimen diberikan perlakuan menggunakan Integrated Reading and Writing Task berbasis Problem Based Learning sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan pembelajaran Problem Based Learning . Hasil posttest menunjukan perbedaan yang signifikan, kelas eksperimen memiliki rata-rata lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Maka pemberian IRWT berbasis PBL berpengaruh terhadap literasi sains siswa. Berdasarkan hasil N-Gain didapat nilai rata-rata kelas ekperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata N-Gain kelas eksperimen sebesar 0.62 dengan kategori sedang dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 0.45 dengan kategori sedang Tabel 4.3. Dari nilai rata-rata N-Gain kedua kelas tersebut terlihat peningkatan yang signifikan pada kelas eksperimen. Hal ini menunjukan peningkatan literasi sains siswa pada aspek kompetensi, konteks dan pengetahuan. Hasil rata-rata N-Gain ini membuktikan bahwa pemberian IRWT berbasis PBL pada kelas eksperimen mempengaruhi literasi sains siswa. Pencapaian ini karena dalam pemberian IRWT berbasis PBL kepada siswa dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk membangun pengetahuannya sendiri melalui tahapan-tahapan pada IRWT tersebut. Hal ini sesuai dengan Ermawati Dewi, Selli Feranie, dan Saeful Karim dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa pemberian tugas awal ini tidak hanya membantu siswamemahami konsep, dengan pembelajaran menggunakan PBM, dapat meningkatkan scientific literacy . 1 Aspek pengetahuan pada literasi sains dibagi menjadi 6 sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing level. Berdasarkan uji t yang telah dilakukan, menyatakan bahwa kedua kelas memiliki kemampuan awal pada pretest. Hal ini juga terlihat pada analisis data level literasi sains pretest, dimana kedua kelas memiliki rata-rata yang tidak jauh berbeda. Makin tinggi level maka 1 Ermawati Dewi, Selli. F, dan Saeful. K. 2013, Penerapan Pemberian Tugas Awal Integrated Reading and Writing dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Literasi Fisika SMP , dalam Prosiding Simposium Nasional Inovasi dan Pembelajaran Sains 2013, Bandung, 3-4 Juli 2013, h. 84-83

Dokumen yang terkait

Perbedaan keterampilan generik sains siswa yang diajar dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PJBL) pada konsep bakteri

13 145 275

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA SMP

3 24 50

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Problem Based Learning (PBL) Terhadap Keterampilan Memecahkan Masalah Pada Konsep Keanekaragaman Hayati

1 13 250

MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PBL (PROBLEM BASED LEARNING) BERBASIS CIRC Meningkatkan Komunikasi Matematika Melalui Model Pembelajaran Pbl (Problem Based Learning) Berbasis Circ (Cooperative Integrated Reading And Compos

0 2 17

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X.

1 12 41

PENGARUH PEMBERIAN INTEGRATED READING AND WRITING TASK DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN TEMA MESIN UAP TERHADAP PENINGKATAN LITERASI FISIKA SISWA SMP.

2 4 44

EMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SAINS DAN SIKAP ILMIAH SISWA SD.

11 39 51

Developing teaching strategies based on reflective pedagogy for integrated reading and writing.

0 0 223

Pengembangan Bahan Ajar Keanekaragaman Hayati berbasis Problem Based Learning untuk Membangun Kesadaran Lingkungan Hidup Siswa di SMA Negeri 1 Menyuke.

0 2 20

PENGARUH SKILL ARGUMENTASI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP LITERASI SAINS SISWA Arina Khusnayain

0 0 8