Dampak Pengembangan Sarana dan Prasarana terhadap Mutu

bersaing dalam mengikuti lomba-lomba yang membutuhkan pelatihan intensif sehingga nilai raport dikelasnya menjadi menurun. Banyak faktor yang dapat menjadi alasan atau penyebab dari fenomena hasil raport siswa ini dan untuk menemukan penyebab yang sesuai dibutuhkan waktu dan penelitian yang mendalam agar hasil yang diperoleh dapat dikatakan valid. Namun, dalam hal ini penulis melakukan analisis jika dilihat dari aspek sarana dan prasarana. peningkatan nilai rata-rata siswai pada semester 1 atau awal tahun ajaran baru dapat terjadi karena pada awal tahun ajaran baru selalu diadakan pengembangan sarana dan prasarana berdasarkan hasil evaluasi madrasah selama satu tahun sebelumnya. Pengembangan sarana dan prasarana ini dilakukan dengan mempertimbangkan pendapat guru-guru dan karyawan sebagai pengguna sarana dan prasarana di madrasah sehingga sarana dan prasarana yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan guru, karyawan dan siswai dan hal ini akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka dalam mencapai mutu pembelajaran di madrasah. Misalnya, Setiap tahun ajaran baru biasanya sekolah melakukan pengadaan buku, media pembelajaran berupa CD dan alat-alat laboratorium untuk menunjang pembelajaran siswai di MTs Darul Muttaqien. Selain itu, jika dilihat dari kondisi Sarana dan Prasarana pada awal tahun ajaran baru semuanya tampak seperti baru karena dinding gedung sekolah, kamar mandi, dan meubeler dicat ulang sehingga lebih bersih, rapih, dan cerah. Bukan hanya itu, keramik yang pecah, pintu yang rusak, atap asramapun diganti dengan yang lebih bagus dan tahan lama. Secara psikologis, kondisi lingkungan fisik madrasah yang mendukung untuk belajar ini dapat meningkatkan semangat atau motivasi yang tinggi baik pada guru yang memberikan pelajaran maupun siswai yang menerima pelajaran di kelas untuk memperoleh prestasi yang tinggi dalam pelajaran sehingga berdampak pada hasil raport pada semester satu awal. Berdasarkan standar sarana dan prasarana yang berlaku, sarana dan prasarana di MTs Darul Muttaqien dapat dikatakan memenuhi standar karena memenuhi kriteria jumlah peserta didik dalam satu rombel yang tidak lebih dari 32 orang karena jumlah siswa di sekolah ini dalam satu rombelnya paling banyak hanya 30 orang. Selain itu, ruang kelas di MTs Darul Muttaqien memiliki rasio 8 x 9.5 m 2 dan dilengkapi oleh sarana dan prasarana sesuai dengan standar yang berlaku. Untuk ruang perpustakaan juga telah memenuhi standar karena rasionya sama dengan rasio kelas sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh Pemerintah. Analisis ini juga didukung oleh beberapa pendapat dari guru mata pelajaran yang memandang bahwa media pembelajaran yang memadai ini berpengaruh bagi motivasi atau semangat belajar siswai di kelas sehingga membuat suasana pembelajaran menjadi lebih variatif dan menyenangkan bagi mereka yang berdampak terhadap peningkatan hasil belajar siswaI di MTs Darul Muttaqien. Pengembangan sarana dan prasarana yang sesuai dengan kebutuhan madrasah berdampak cukup besar dalam meningkatkan mutu pembelajaran, akan tetapi itu bukanlah satu-satunya aspek yang mempengaruhi mutu pembelajaran masih ada beberapa aspek lainnya yang berpengaruh cukup besar agar mutu pembelajaran madrasah akan tercapai. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bapak Hudri kepala Madrasah mengenai dampak sarana dan prasarana terhadap mutu pembelajaran. Beliau mengatakan bahwa: “Peningkatan mutu pembelajaran salah satu aspek yang mempengaruhinya adalah ketersediaan sarpras yang optimal digunakan dan tepat sasaran. Dampak positif dari pengembangan sarpras pastilah kalau makin banyak fasilitas terpenuhi ditambah kreativitas guru atau skillkemampuan guru dalam menggunakan fasilitas tersebut maka pembelajaran akan lebih bermutu. Kalau dikatakan berpengaruh ya berpengaruh, besar atau tidak besar pengaruhnya tetapi apakah satu-satunya tentu saja tidak, masih ada aspek lain yang harus diperhatikan ”. 54 Lebih lanjut Beliau mengemukakan bahwa selain dampak positif tersebut adapun dampak negatif pengembangan sarana dan prasarana yaitu dari segi anggaran atau dana yang dibutuhkan cukup besar apalagi jika ada pengadaan dalam skala yang besar pasti akan berpengaruh terhadap anggaran kebutuhan yang lain tetapi untuk anggaran gaji guru tidak akan berpengaruh. Jadi sebesar apapun pengadaan yang akan dilaksanakan tidak akan mempengaruhi kesejahteraan guru karena gaji guru itu mutlak tidak bisa diganggu gugat. 55 Adanya Pengaruh dari pengembangan sarana dan prasarana ini juga diungkapkan oleh Bapak Ismuhu Tata Usaha bidang sarana dan prasarana. Beliau mengatakan: “Sarana dan prasarana ini sangat berpengaruh terutama untuk pelajaran yang memang sering menggunakan media, jika media tersebut rusak, pasti pembelajaran tidak dapat dilanjutkan atau terhambat. Selain itu, jika sarana dan prasarana kurang memadai, maka kinerja tata usaha pun akan menurun dikarenakan banyaknya pekerjaan yang terbengkalai. Karena untuk pelaporan atau pengadministrasian dibutuhkan sarana yang baik. Contoh: Komputer, printer, kertas, dll ”. 56 Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ibu Maria Ulfah guru IPSPKN mengenai pengaruh sarana dan prasarana terhadap mutu pembelajaran yaitu: “Pengaruhnya ketika media yang digunakan memadai akan memberikan motivasi belajar bagi siswa dan kemudahan dalam penyampaian materi bagi guru sehingga mutu pembelajaran dapat dicapai oleh Madrasah kami”. 57 54 Hasil Wawancara bersama Bapak Abdullah Hudri Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016. 55 Hasil Wawancara bersama Bapak Abdullah Hudri Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Minggu, 30 Oktober 2016. 56 Hasil Wawancara bersama Bapak Ismuhu TU bidang Sarana dan prasarana pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 57 Hasil Wawancara bersama Ibu Maria Ulfah Guru IPS pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. Senada dengan pendapat Ibu Siti Hajar guru IPA yang mengatakan bahwa: “Akan ada pengaruhnya kelengkapan media dengan mutu pembelajaran. Semakin lengkap media pembelajaran maka akan semakin baik proses pembelajaran sehingga akan mempengaruhi hasil dari pembelajaran tersebut. Selain itu, akan terlihat perbedaan baik motivasi maupun hasil belajar ketika dalam proses pembelajaran menggunakan media dan tidak menggunakan media ”. 58 Meskipun rata-rata guru mengatakan bahwa terdapat pengaruh ketersediaan sarana dan prasarana terhadap mutu pembelajaran. Adapun pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh Bapak Samuji guru olahraga mengenai pengaruh sarana dan prasarana terhadap mutu pembelajaran ini yaitu: “Ketersediaan sarana dan prasarana ini sangat penting untuk menunjang keberhasilan pendidikan baik bagi guru maupun siswa. Selain itu, dengan adanya sarana dan prasarana guru dan siswa mudah menyampaikan dan menyerap materi ajar yang disampaikan”. 59 Pendapat lain juga diungkapkan oleh Bapak Muhammad Maasur guru Baha sa Inggris bahwa “Pengaruhnya pasti besar karena tidak akan jadi monoton dalam pembelajaran, siswa juga melihat dengan cara yang berbeda dan lebih mudah memahami materinya karena baik guru dan siswa butuh sesuatu yang berbeda agar pembelajaran menjadi lebih dinamis ”. 60 SiswaI MTs Darul Muttaqien juga memberikan pendapatnya mengenai pengaruh sarana dan prasarana terhadap mutu pembelajaran. Salah satunya diungkapkan oleh Salman Harris Andryana Wakil Ketua Kelas VIII-C bahwa: “Lebih senang kalau pakai alat, karena kalau disuruh ngebayangin sesuatu kadang-kadang suka tidak dapat juga bayangannnya. Jadi lebih suka 58 Hasil Wawancara bersama Ibu Siti Hajar Guru IPA pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 59 Hasil Wawancara bersama Bapak Samuji guru Olahraga pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 60 Hasil Wawancara bersama Bapak Muhammad Maasur guru Bahasa Inggris pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. pake alat. Tetapi pelajaran yang paling sering pake media ya cuma TIK dan sudah pasti di lab belajarnya ”. 61 Senada dengan pendapat Yuliko Hana Zahiah Wakil Ketua Kelas IX- F yang mengungkapkan pendapatnya yaitu : “Lebih nyaman pakai alat peraga dan media kadang-kadang kalau menonton jadi lebih tahu kaya misalnya materi sejarah begitu nonton langsung sejarahnya jadi lebih masuk materinya. Kita juga jadi cepat paham kalau belajar ada materi juga tapi pakai media juga ngajarnya ”. 62 Meskipun beberapa siswai juga mengemukakan pendapat bahwa lebih mudah memahami pelajaran jika menggunakan media atau alat tetapi ada beberapa siswaI yang berpendapat sebaliknya. Salah satunya diungkapkan oleh M. Aufa Rafqi L Ketua Kelas VIII- C mengungkapkan bahwa: “Lebih suka belajar cara manual, ditulis saja begitu di papan tulis kalau gambar malah tidak paham dan lebih cepat tanggap kalo menghapal. Jadi kalau misalnya pakai alatmedia saya kurang cepat paham malah fokus ke gambarnya saja ”. 63 Sejalan dengan pendapat Juva Salma Chotika Ketua Kelas IX-I yang mengemukakan bahwa: “Kalau aku lebih suka buat nulis saja lebih cepat nanggapnya daripada pakai alat kalau melihat gambar tidak begitu paham. Terus juga kalau dicatatkan kalau kita lupa bisa lihat catatan buku kita kalau gambarkan tidak sekedar ingat sebentar dan nanti kalau lupa tidak bisa dilihat lagi ”. 64 Selain itu, bukan hanya dari hasil raport siswaI yang dapat dijadikan tolak ukur prestasi akademik, pada tahun 2016 ini siswaI dan guru mata pelajaran telah bersinergi untuk membantu mengembangkan kemampuan siswanya agar dapat berprestasi dalam olimpiade MIPA, IPS dan PAI yang diselenggarakan oleh Pesantren. Olimpiade ini dirancang menjadi lebih 61 Hasil Wawancara bersama Salman Harris Andryana Siswa Kelas VIII-C pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 62 Hasil Wawancara bersama Yuliko Hana Zahiah Siswi kelas IX-F pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 63 Hasil Wawancara bersama M. Aufa Rafqi L Siswa kelas VIII-C pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 64 Hasil Wawancara bersama Juva Salma Chotika Siswi kelas IX-I pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. menarik dengan konsep seperti acara rangking satu yang ditayangkan oleh salah satu televisi swasta. Olimpiade ini disambut antusias baik oleh guru maupun siswai yang ingin mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka mengenai mata pelajaran MIPA, IPS, dan PAI. Berikut adalah potret dari suasana ketika olimpiade MIPA, IPS, dan PAI yang diselenggarakan pada April tahun 2016 ini. Gambar 4.7 Suasana Olimpiade MIPA, IPS, dan PAI Putra dan Putri MTs Darul Muttaqien Tahun 2016. Jika dilihat dari pendapat dan data prestasi siswa secara akademik maupun non akademik bahwa pengembangan sarana dan prasarana memberikan pengaruh yang cukup signifikan bagi mutu pembelajaran. Hal ini bisa di lihat dari hasil rata-rata raport siswa yang meskipun mengalami penurunan pada semester 2 di dua tahun ajaran terakhir ini, tetapi rata-rata nilainya masih di atas 8,00 yang termasuk dalam kategori baik. Agar madrasah kedepannya menjadi lebih baik sebaiknya kepala madrasah dapat memberdayakan guru menjadi lebih kreatif dan inovatif baik dalam hal pengembangan, pemanfaatan, dan pemeliharaan sarana dan prasarana yang tersedia di Madrasah sehingga pembelajaran di kelas dapat lebih variatif, menyenangkan, dan semakin mudah dipahami oleh siswaI dan berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran yang semakin baik.

7. Strategi Peningkatan Mutu dilihat dari Aspek Sarana dan Prasarana di

MTs Darul Muttaqien Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, ada beberapa strategi yang telah diterapkan oleh kepala madrasah melalui aspek pengembangan sarana dan prasarana di MTs Darul Muttaqien. Bapak Abdullah Hudri mengatakan bahwa: Ada beberapa strategi yang diterapkan dalam meningkatkan mutu pembelajaran melalui sarana dan prasarana, yaitu: a. Menganalisa kebutuhan, merencanakan perbaikan dan pengadaan sesuai situasi dan kondisi madrasah dan menyesuaikan dengan visi, misi dan tujuan madrasah. b. Memberdayakan lab Multimedia difasilitasi dan dibuka administrasinya sehingga guru dapat kapan saja menggunakkan ruangan tersebut. c. Membuka peluang kepada guru jika mereka ingin mengajukan fasilitas atau media tertentu yang mereka butuhkan untuk menunjang pembelajaran dan kinerja mereka. Nanti dipertimbangkan dan pelajari apakah bisa dipenuhi atau tidak. Jika memang pada saat itu belum ada uangnya paling tidak tetap akan dipertimbangkan oleh pihak madrasah. d. Mengadakan pelatihan atau workshop penggunaan laboratorium bahasa walaupun hasilnya kurang maksimal karena pelatihan tersebut malah lebih ke pelatihan bahasanya bukan penggunaan lab bahasa. 65 e. Pengadaan buku referensi sebanyak 7-10 dari dana BOS sehingga diharapkan untuk ke depannya siswa tidak perlu membeli buku lagi karena kebutuhan buku siswa telah terpenuhi. f. Melakukan perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana dan mengganti sarana dan prasarana yang sudah rusak. g. Memberdayakan guru untuk menjadi penanggungjawab fasilitas pendukung yang terdapat di sekolah. h. Mengadakan rapat koordinasi terkait sarana dan prasarana. i. Melakukan kerjasama dengan pihak lain terkait pengadaan sarana dan prasarana di sekolah. 65 Hasil Wawancara bersama Bapak Abdullah Hudri Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Sabtu, 22 Oktober 2016. Lebih lanjut Bapak Abdullah Hudri mengatakan selain strategi yang sudah diterapkan oleh kepala MTs Darul Muttaqien di atas, Kepala Madrasah juga memiliki rencana jangka panjang dalam pengembangan sarana dan prasarana. Beliau mengatakan: “ Rencana paling jauh saya ingin semua aktivitas pembelajaran sudah berbasis IT. Saya inginnya setiap kelas sudah ada infocusnya, soundnya, bahkan ada PCKomputernya sudah permanen di kelas sehingga guru ke kelas hanya tinggal membawa flashdisk saja. Tetapi yang paling penting adalah adanya teralis karena lingkungannya kan masih kampung bukan kota dan masyarakat masih dapat bebas keluar masuk lingkungan pesantren. Sebenarnya jika hanya pengadaan komputer dan proyektor tiap kelasnya kita masih bisa dilakukan. Selain itu saya ingin akan ada pelatihan pemanfaatan IT agar guru semakin kreatif dalam menggunakan media pembelajaran”. 66 Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Bapak Darojat mengenai strategi pengembangan sarana dan prasarana. Beliau mengatakan bahwa: “ Menggunakan analisis SWOT Strength, Weakness, Opportunity, Threat. Jadi strategiupaya kepala sekolah dalam pengembangan sarana dan prasarana berdasarkan hasil analisis SWOT dan pendapat dari guru dan staf ”. Lebih lanjut beliau mengatakan mengenai Rencana jangka Panjang madrasah yaitu: “Salah satunya, ingin menyediakan 1 Proyektor untuk setiap kelas untuk memudahkan proses pembelajaran di kelas dan membuat pembelajaran menjadi lebih dinamis”. 67 Hal ini belum dapat terealisasi dengan baik karena beberapa kendala seperti yang dikatakan Bapak Abdullah Hudri antara lain: a. Untuk pemeliharaan dan penjagaannya yang membutuhkan dana yang cukup besar salah satunya adalah pemasangan teralis di setiap kelas untuk pengamanan alat-alat tersebut dan harus menambah daya listrik lagi yang biayanya pasti tidak sedikit dan setiap bulan pasti anggaran untuk bayar listrik akan semakin besar dan biaya perawatan agar barang elektronik tersebut tahan lama. 66 Hasil Wawancara bersama Bapak Abdullah Hudri Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Minggu, 30 Oktober 2016. 67 Hasil Wawancara bersama Bapak Darojat wakil madrasah bidang sarana dan prasarana pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. b. Kendala lainnya jika madrasah melaksanakan pembelajaran berbasis IT kemungkinan hanya dari sebatas gurunya saja sementara siswanya tetap manual. hal ini bertentangan dengan peraturan pesantren bahwa siswa tidak boleh membawa alat elektronik seperti laptop ataupun tablet sehingga pembelajaran berbasis IT tidak akan berjalan maksimal seperti yang dilakukan oleh sekolah lain. 68 Adapun beberapa harapan di bidang pengembangan sarana dan prasarana dikemukakan oleh salah satu guru bahasa inggris di MTs Darul Muttaqien yaitu Bapak Muhammad Maasur. Beliau mengemukakan bahwa: “Harapan saya untuk sarpras yaitu ditingkatkan lagi kualitas tempatnya dan media pembelajarannya diperbanyak. Selain itu saya inginnya untuk pembelajaran bahasa inggris ada kelas tersendiri jadi siswanya yang menghampiri kelas tersebut bukan guru mata pelajarannya. Selain itu, akan lebih baiknya di kelas tersebut sudah lengkap dengan fasilitas pembelajarannya seperti LCD, Proyektor, CD Pembelajaran dan lain-lain jadi pembelajaran menjadi lebih dinamis dan menyenangkan bagi siswa”. 69 Sementara pendapat beberapa guru lain rata-rata sama yaitu ingin madrasah memilki sarana dan prasarana yang lebih lengkap. Seperti yang dikemukakan oleh Bapak Darojat wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana yang juga guru mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi mengemukakan bahwa: “Khusus dibidang sarana dan prasarana, semoga Madrasah kami di masa yang akan datang memiliki sarpras yang lebih lengkap dan memadai, sehingga proses KBM dapat berjalan lancar dan dapat memenuhi Standar Nasional Pendidikan ”. 70 Pendapat lain juga diungkapkan oleh salah satu siswa MTs Darul Muttaqien Salman Harris Andyana Wakil Ketua Kelas VIII-C mengenai harapan mengenai pengembangan sarana dan prasana. Salman mengungkapkan bahwa: “Inginnya ada tambahan medianya jadi kalau ada pelajaran yang suruh ngebayangin jadi cepat tergambar karena ada medianya begitu. Apalagi kaya 68 Hasil Wawancara bersama Bapak Abdullah Hudri Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Minggu, 30 Oktober 2016. 69 Hasil Wawancara bersama Bapak Muhammad Maasur guru Bahasa Inggris pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 70 Hasil Wawancara bersama Bapak Darojat Wakil Bidang Sarana dan Prasarana pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. belajar IPA atau bahasa, kalau di IPA alatnya dibanyakin lagi misalnya gelas ukur dan kalau bahasa lebih dibanyakin prakteknya biar lebih cepat paham”. 71 Pendapat yang sangat berbeda diungkapkan oleh M. Aufa Rafqi L Ketua Kelas VIII- C yang mengatakan bahwa: “Alat-alat piketnya ditambahin karena suka ilang ilangan. Kalau di putra baru sehari dikasih biasanya suka langsung hilang dipakai main dikelas ”. 72 Harapan dari Kepala Madrasah, wakamad bidang sarana dan prasarana, guru mata pelajaran dan siswa memang sangat beragam akan tetapi semua yang mereka ungkapkan adalah harapan positif yang ingin mereka wujudkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di MTs Darul Muttaqien menjadi semakin baik dan baik lagi dari tahun ke tahun. Dari uraian di atas mengenai Strategi kepala sekolah dalam mengembangkan sarana dan prasarana unuk meningkatkan mutu pembelajaran telah terlaksana dengan baik dapat dilihat dari kepala madrasah yang selalu berusaha melibatkan secara aktif wakil kepala sekolah, Tata Usaha, Guru dalam menentukan sarana dan prasarana yang akan direncanakan, pengadaan harian sarana dan prasarana, pemeliharaan sarana dan prasarana ataupun sebagai penanggungjawab atau pengelola harian suatu ruangan baik ruangan lab, perpustakaan, asrama atau ruangan lain. Selain itu, kepala madrasah juga selalu terbuka bagi guru atau karyawan yang ingin memberikan pendapatnya untuk menyediakan suatu sarana dan prasarana untuk menunjang kinerja mereka dalam rangka meningkatkan mutu madrasah. Tetapi tidak dipungkiri bahwa kepala MTs Darul Muttaqien lebih banyak berperan dalam pengembangan sarana dan prasarana yang berhubungan langsung dengan pembelajaran. Sementara, untuk pengembangan sarana dan prasarana milik pesantren yang skalanya relatif besar dan membutuhkan dana yang cukup besar juga seperti gedung atau ruangan, tanggungjawab kepala 71 Hasil Wawancara bersama Salman Harris Andryana siswa kelas VIII-C pada hari Minggu, 16 Oktober 2016. 72 Hasil Wawancara bersama M. Aufa Rafqi L siswa kelas VIII-C pada hari Minggu, 16 Oktober 2016.

Dokumen yang terkait

Pengolaan saranan dan prasarana di Mts. Negeri Parung Bogor

4 59 93

Strategi rekrutmen tenaga pendidikan dan kependudukan pada sekolah dasar Islam terpadu (SDIT) Darul Muttaqien Parung Bogor

5 27 77

Kinerja Kepala Sekolah Dalam Pengelolaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan Di Mts Khazanah Kebajikan Pondok Cabe Ilir Pamulang

1 33 187

Penerapan program Qiraati di SDIT Pondok Pesantren Darul Muttaqien Parung Bogor

1 18 91

Implementasi Program Pendidikan Karakter (Studi Kasus di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Darul Muttaqien-Parung Bogor)

0 19 212

STRATEGI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN.

0 1 15

PERAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU DAN SARANA PRASARANA TERHADAP MUTU Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.

0 0 14

PENDAHULUAN Peran Supervisi Kepala Sekolah, Kompetensi Guru Dan Sarana Prasarana Terhadap Mutu Pembelajaran Sekolah Dasar Di Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang.

0 0 9

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sd Muhammadiyah 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 1 18

STRATEGI KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Strategi Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sd Muhammadiyah 16 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 2 28