keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
11
Pengertian lain mengenai Strategi menurut Argyris 1985, Mintzberg 1979, Steiner dan Miner 1977 yaitu respons secara terus
menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
12
Kesimpulan dari berbagai Konsep mengenai “strategi” di atas adalah suatu alat atau acuan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan
dan menciptakan keunggulan dalam bersaing yang dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan yang terdapat di lingkungan internal serta peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal suatu organisasiintansi.
Jadi, Strategi kepala sekolah merupakan suatu alat atau acuan yang diterapkan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin di suatu sekolah untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
5. Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari: Strengths kekuatan yang merupakan kondisi internal positif yang memberikan keuntungan. Weakness
kelemahan merupakan kondisi internal negatif yang dapat merendahkan penilaian terhadap organisasi. Opportunities peluang adalah kondisi
sekarang atau masa depan yang menguntungkan organisasi. Threats ancaman adalah kondisi eksternal organisasi baik sekarang maupun di
masa mendatang yang tidak menguntungkan organisasi.
13
Tools ini menyediakan kerangka kerja analisis suatu organisasi yang dapat
mengembangkan dan mengubah strateginya.
14
11
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014, Cet. 8, h. 3.
12
Ibid., h. 4.
13
. Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, Cet.1, h. 160.
14
. Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015, Cet.1, h. 78.
Analisis-analisis yang
menggunakan pendekatan
SWOT merupakan suatu bentuk lompatan pemikiran yang menawan dalam upaya
merumuskan strategi apa yang diperlukan, karena SWOT menganalisis keadaan organisasi sekarang dan sekaligus menghadirkan kemungkinan
penginventarisasian alternatif-alternatif strategis yang menawarkan jaminan terbaik bagi penciptaan suatu kreativitas nilai ke masa depan.
15
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa alat analisis ini juga memperoleh sejumlah kritik
sebagaimana disebutkan Wheelen dan Hunger sebagai berikut: a.
Analisis SWOT menghasilkan daftar peluang, ancaman, kekuatan, dan kelemahan yang sangat panjang.
b. Analisis SWOT sering kali menggunakan kata-kata atau frasa
yang mengandung arti ambigumendua. c.
Faktor yang sama dapat ditempatkan dalam dua kategori, misalnya kekuatan bisa juga sekaligus dianggap kelemahan
perusahaan. d.
Hasil analisis SWOT sering kali tidak memiliki keterkaitan secara logis dengan implementasi strategis.
16
Analisis SWOT dalam dunia pendidikan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan di dalam sekolah, sekaligus memantau
peluang dan tantangan yang dihadapi sekolah. Analisis SWOT adalah salah satu tahap dalam manajemen strategik yang merupakan pendekatan analisis
lingkungan. Analisis SWOT menyediakan informasi bagi para pengambil keputusan yang dapat dijadikan sebagai dasar dan pertimbangan dalam
mengambil suatu keputusan atau tindakan. Jika keputusan itu diterapkan secara efektif akan memungkinkan sekolah untuk mencapai tujuannya.
Organisasi sekolah juga harus mengambil manfaat dari kekuatannya secara optimal dan berusaha untuk mengatasi kelemahannya agar terhindar dari
kerugian baik waktu maupun anggaran.
15
. Faisal Afiff dan Ismeth Abdullah eds., Manajemen Strategik Keorganisasian Publik, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, Cet. 1, h. 148.
16
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, 2012, h, 164-165.
Analisis SWOT dalam penyelenggaraan sekolah dapat membantu pengalokasian sumber daya seperti anggaran, sarana dan prasarana, sumber
daya manusia, fasilitas sekolah, potensi lingkungan, dan sebagainya yang lebih efektif. Analisis SWOT dalam program sekolah dapat dilakukan
dengan membuat matriks SWOT.
17
Adapun contoh dari penggunaan strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT sebagai berikut:
a. Strategi Strength-Oppurtinity Strategi ini menggunakkan kekuatan pesantren untuk meraih
peluang-peluang yang ada di luar pesantren. Dengan demikian, jika pada hasil analisis ternyata diketahui bahwa pesantren memiliki
banyak kelemahan, maka pesantren harus segera mengatasinya agar menjadi kuat. Sedangkan, jika pesantren menghadapi banyak
ancaman, pesantren harus berusaha menghindarinya dan konsentrasi pada berbagai peluang yang ada.
b. Strategi Weakness-Oppurtinity Strategi ini bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan
pesantren dengan memanfaatkan peluang-peluang. Mungkin saja, pesantren kesulitan memanfaatkan peluang-peluang yang ada karena
banyaknya kelemahan internal pesantren. c. Strategi Strength-Threat
Melalui strategi ini, pesantren harus berupaya untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman.
d. Strategi Weakness-Threat Strategi ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara
mengurangi kelemahan serta mengurangi ancaman.
18
17
Kompri, Manajemen Pendidikan - Jilid 3, Bandung : Alfabeta, 2015, Cet. 1, h. 258.
18
Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, Cet. 1, h. 165.