terbaik, melainkan tergantung dari kondisi dan situasi yang dihadapi sekolah saat itu.
7
Setiap gaya kepemimpinan yang ada seperti gaya kepemimpinan otokratis, pseudo demokratis, demokratis, ataupun kharismatik mempunyai
kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam implementasinya di sekolah sehingga akan sulit untuk menentukan mana yang terbaik. oleh
karena itu kepemimpinan situasionallah yang dianggap paling sesuai bagi kepala sekolah untuk mengatasi berrbagai masalah dan pengambilan
keputusan dari berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi sekolah. Selain itu, adapun aspek kunci peran kepemimpinan dalam
pendidikan yaitu memberdayakan para guru untuk memberi mereka kesempatan secara maksimum guna mengembangkan belajar siswanya.
Stanley Spanbaeur dalam Sailis yang dikutip oleh Rohiat di dalam bukunya menyatakan pendapatnya mengenai kepemimpinan kepala sekolah.
Kesimpulan Spanbauer ialah: a.
Libatkan guru dan semua staff dalam aktivitas penyelesaian masalah.
b. Tanyakan kepada para guru bagaimana mereka berpikir
mengenai sesuatu dan bagaimana suatu proyek akan dilakukan bukan mengatakan apa yang akan terjadi.
c. Berbagilah informasi manajemen sebanyak mungkin untuk
membantu komitmen mereka. d.
Tanyakan kepada staff sistem dan prosedur mana yang menjadi penghambat dalam memberikan mutu kepada pelanggan
mereka. e.
Menerapkan komunikasi yang sistematis dan terus menerus antar setiap orang yag terlibat dalam sekolah.
f. Mengembangkan keahlian dalam penyelesaian konflik, masalah
dan negosiasi ketika menampilkan toleransi yang lebih besar bagi apresiasi konflik.
g. Menjadi model, dengan cara menampilkan karakteristik
personalitas yang diharapkan, menghabiskan waktu untuk berkeliling serta mendengarkan guru dan pelanggan lainnya.
h. Belajar untuk lebih menjadi pelatih daripada seorang BOS.
8
7
Mulyasa, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 3, h. 20.
8
Rohiat, Manajemen Sekolah, Bandung: PT. Refika Aditama, 2009, Cet. 2, h. 37-38.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa indikator kepemimpinan kepala sekolah efektif yang harus dimiliki dan dipahami oleh
seorang pemimpin di sekolah merupakan kunci dari keberhasilan sekolah. Karena keberhasilan sekolah tergantung bagaimana metode kepemimpinan
yang dilakukan kepala sekolah. Semakin baik kepemimpinan kepala sekolah maka akan semakin baik pula mutu sekolah tersebut. Selain itu, seperti yang
telah disimpulkan Spanbaeur bahwa kemampuan kepala sekolah dalam memberdayakan guru dan staffnya juga menjadi kunci atau poin penting
untuk mencapai keberhasilan dalam memimpin suatu sekolah.
4. Pengertian Strategi
Agar strategi yang telah direncanakan berjalan secara efektif dan sesuai dengan visi dan misi sekolah, maka kepala sekolah harus mengetahui,
menyadari, dan memahami tiga hal: a mengapa pendidikan yang bermutu dibutuhkan di sekolah, b apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan
mutu sekolah, c bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk mencapai prestasi yang tinggi. Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
inilah yang dijadikan tolak ukur standar kelayakan apakah seseorang dapat menjadi kepala sekolah yang efektif atau tidak.
9
Menurut Bracker Secara etimologis, pengertian strategi bersumber dari kata Yunani Klasik, yakni “strategos” jenderal yang pada dasarnya
diambil dari pilahan kata- kata Yunani untuk “pasukan” dan “memimpin.”.
Penggunaan kata kerja Yunani yang berhubungan dengan “strategos” ini dapat diartikan sebagai “perencanaan dan pemusnahan musuh-musuh
dengan menggunakan cara yang efektif berlandaskan sarana-sarana yang dimiliki”.
10
Sementara, Learned,
Christensen, Andrews,
dan Guth
mengemukakan bahwa Strategi merupakan alat untuk menciptakan
9
Mulyasa, Manajemen Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2013, Cet. 3, h. 22.
10
Faisal Afiff dan Ismeth Abdullah eds., Manajemen Strategi Keorganisasian Publik, Bandung: PT. Refika Aditama, 2010, Cet. 1, h. 53.
keunggulan bersaing. Dengan demikian salah satu fokus strategi adalah memutuskan apakah bisnis tersebut harus ada atau tidak ada.
11
Pengertian lain mengenai Strategi menurut Argyris 1985, Mintzberg 1979, Steiner dan Miner 1977 yaitu respons secara terus
menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi.
12
Kesimpulan dari berbagai Konsep mengenai “strategi” di atas adalah suatu alat atau acuan untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan
dan menciptakan keunggulan dalam bersaing yang dilakukan secara terus menerus dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kekuatan dan
kelemahan yang terdapat di lingkungan internal serta peluang dan ancaman yang terdapat di lingkungan eksternal suatu organisasiintansi.
Jadi, Strategi kepala sekolah merupakan suatu alat atau acuan yang diterapkan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin di suatu sekolah untuk
mencapai tujuan yang diharapkan dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki oleh sekolah tersebut.
5. Analisis SWOT
SWOT merupakan singkatan dari: Strengths kekuatan yang merupakan kondisi internal positif yang memberikan keuntungan. Weakness
kelemahan merupakan kondisi internal negatif yang dapat merendahkan penilaian terhadap organisasi. Opportunities peluang adalah kondisi
sekarang atau masa depan yang menguntungkan organisasi. Threats ancaman adalah kondisi eksternal organisasi baik sekarang maupun di
masa mendatang yang tidak menguntungkan organisasi.
13
Tools ini menyediakan kerangka kerja analisis suatu organisasi yang dapat
mengembangkan dan mengubah strateginya.
14
11
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2014, Cet. 8, h. 3.
12
Ibid., h. 4.
13
. Didin Kurniadin dan Imam Machali, Manajemen Pendidikan: Konsep Prinsip Pengelolaan Pendidikan, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2012, Cet.1, h. 160.
14
. Nanang Fattah, Manajemen Stratejik Berbasis Nilai, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2015, Cet.1, h. 78.