belajar  IPA  atau  bahasa,  kalau  di  IPA  alatnya  dibanyakin  lagi  misalnya  gelas ukur dan kalau bahasa lebih dibanyakin prakteknya biar lebih cepat paham”.
71
Pendapat  yang  sangat  berbeda  diungkapkan  oleh  M.  Aufa  Rafqi  L Ketua Kelas VIII-
C yang mengatakan bahwa:  “Alat-alat piketnya ditambahin karena  suka  ilang  ilangan.  Kalau  di  putra  baru  sehari  dikasih  biasanya  suka
langsung hilang dipakai main dikelas ”.
72
Harapan  dari  Kepala  Madrasah,  wakamad  bidang  sarana  dan prasarana, guru mata pelajaran dan siswa memang sangat beragam akan tetapi
semua  yang  mereka  ungkapkan  adalah  harapan  positif  yang  ingin  mereka wujudkan  untuk  meningkatkan  mutu  pembelajaran  di  MTs  Darul  Muttaqien
menjadi semakin baik dan baik lagi dari tahun ke tahun. Dari  uraian  di  atas  mengenai  Strategi  kepala  sekolah  dalam
mengembangkan sarana dan prasarana unuk meningkatkan mutu pembelajaran telah  terlaksana  dengan  baik  dapat  dilihat  dari  kepala  madrasah  yang  selalu
berusaha  melibatkan  secara  aktif  wakil  kepala  sekolah,  Tata  Usaha,  Guru dalam  menentukan  sarana  dan  prasarana  yang  akan  direncanakan,  pengadaan
harian  sarana  dan  prasarana,  pemeliharaan  sarana  dan  prasarana  ataupun sebagai  penanggungjawab  atau  pengelola  harian  suatu  ruangan  baik  ruangan
lab,  perpustakaan,  asrama  atau  ruangan  lain.  Selain  itu,  kepala  madrasah  juga selalu  terbuka  bagi  guru  atau  karyawan  yang  ingin  memberikan  pendapatnya
untuk  menyediakan  suatu  sarana  dan  prasarana  untuk  menunjang  kinerja mereka dalam rangka meningkatkan mutu madrasah.
Tetapi  tidak  dipungkiri  bahwa  kepala  MTs  Darul  Muttaqien  lebih banyak berperan dalam pengembangan sarana dan prasarana yang berhubungan
langsung  dengan  pembelajaran.  Sementara,  untuk  pengembangan  sarana  dan prasarana  milik  pesantren  yang  skalanya  relatif  besar  dan  membutuhkan  dana
yang  cukup  besar  juga  seperti  gedung  atau  ruangan,  tanggungjawab  kepala
71
Hasil    Wawancara    bersama    Salman  Harris  Andryana  siswa  kelas  VIII-C  pada  hari Minggu, 16  Oktober   2016.
72
Hasil    Wawancara    bersama    M.    Aufa    Rafqi    L    siswa  kelas    VIII-C      pada    hari Minggu, 16 Oktober   2016.
madrasah  hanya  sebatas  melaporkan  dan  jika  ada  yang  perlu  diperbaiki  atau mengajukan  proposal  pengadaan  jika  madrasah  menginginkan  penambahan
gedung atau ruangan baru dalam menunjang aktivitas dan kinerja di madrasah sehingga standar mutu madrasah dapat terpenuhi. Selain itu, untuk pengadaan
atau  pemeliharaan  sarana  dan  prasarana  yang  sifatnya  rutin  berjalan sebagaimana mestinya tanpa harus dirapatkan terlebih dahulu karena bawahan
dari  kepala  sekolah  ini  telah  memahami  tugas  dan  fungsinya  masing-masing terkait sarana dan prasarana di MTs Darul Muttaqien.
C. Temuan Hasil Penelitian
Dari hasil deskripsi dan analisis data di atas mengenai Strategi Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Sarana dan Prasarana untuk Meningkatkan Mutu
Pembelajaran  di  MTs  Ponpes  Darul  Muttaqien,  penulis  menemukan  beberapa hasil penelitian antara lain:
1. Tidak semua  guru mata  pelajaran terlibat aktif  dalam menyusun rencana
kebutuhan sarana dan prasarana. Sebab, dari hasil  data dokumen evaluasi madrasah  dibidang  sarana  dan  prasarana  pada  rapat  rutin  tahunan  yang
diselenggarakan sebelum tahun ajaran baru hanya beberapa guru yang ikut dan  berpartisipasi  dalam  rapat  tersebut.  Sehingga,  tidak  semua  aspirasi
guru terkait sarana dan prasarana dapat tersampaikan dengan baik kepada kepala  madrasah  padahal  merekalah  yang  paling  tahu  mengenai  sarana
atau  media  yang  dibutuhkan  untuk  menunjang  kegiatan  belajar  dan mengajar di kelas sehingga peningkatan mutu pembelajaran dapat tercapai.
2. Kurang  optimalnya  pemakaian  laboratorium  MIPA,  PAI,  Bahasa,  dan
ruang  multimedia  dalam  kegiatan  belajar  dan  mengajar  di  MTs  Darul Muttaqien.  Hal  ini  dikarenakan  guru  yang  kurang  kreatif  dalam
menggunakan media pembelajaran sehingga dari data laporan penggunaan laboratorium  hanya  beberapa  guru  yang  sering  menggunakan  lab  untuk
menunjang  KBM  di  MTs  Darul  Muttaqien.  Selain  itu,  ruangan laboratorium ini juga dipakai bersama oleh pihak MTs dan MA di yayasan
Darul  Muttaqien  sehingga  waktu  untuk  menggunakan  ruangan  tersebut
sangat  terbatas dan membuat guru merasa lebih  nyaman jika mengajar di ruang kelas walaupun dengan sarana prasarana yang terbatas.
3. Strategi  perencanaan  sarana  dan  prasarana  yang  kurang  tepat  dalam
pemberdayaan  ruang  laboratorium.  Sebab,  jika  ingin  menggunakan  ruang laboratorium  kecuali  laboratorium  komputer  guru  harus  membuat  surat
permohonan  izin  penggunaan  laboratorium  agar  tidak  bentrok  dengan kelas  lain  dan  jika  jadwal  yang  diminta  guru  telah  diisi  oleh  guru  lain
maka guru tersebut harus menunggu atau mengganti hari lain  yang masih kosong.  Hal  ini  yang  menyebabkan  beberapa  guru  lebih  memilih  untuk
belajar di kelas dibandingkan dengan di laboratorium. 4.
Terbatasnya  dana  atau  anggaran  yang  diberikan  oleh  yayasan  untuk pengembangan  sarana  dan  prasarana  sehingga  tidak  semua  permintaan
pihak  MTs  Darul  Muttaqien  dapat  dipenuhi  bahkan  terkadang  pihak madrasah  sendirilah  yang  harus  menutupi  kekurangan  dana  untuk
pengembangan sarana dan prasarana tersebut. Hal ini dikarenakan jenjang pendidikan  yang  berada  dibawah  naungan  Yayasan  Darul  Muttaqien
bukan  hanya  MTs  saja.  Sehingga,  hanya  permintaan  yang  sangat mendesak  menurut  pertimbangan  yayasan  dan  sesuai  dengan  anggaran
yang  dimiliki  oleh  yayasanlah  yang  dapat  disetujui  oleh  pihak  Yayasan Darul  Muttaqien.  Sementara,  permintaan  lainnya  yang  belum  disetujui
tidak tolak hanya saja ditangguhkan terlebih dahulu dan akan dipenuhi jika tidak ada kebutuhan yang mendesak dan tersedianya dana di yayasan.
104
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  penelitian  penulis  di  MTs  Darul  Muttaqien  maka dapat  disimpulkan  bahwa  Strategi  Kepala  MTs  Darul  Muttaqien  dalam
Mengembangkan  Sarana  dan  Prasarana  untuk  Meningkatkan  Mutu Pembelajaran sudah berjalan dengan baik,  hal ini terbukti dari:
1. Hasil  analisis  SWOT  yang  menunjukan  bahwa  kelemahan  yang  dimiliki
oleh MTs Ponpes Darul Muttaqien adalah terbatasnya danaanggaran dalam pengembangan  sarana  dan  prasarana,  kurangnya  kreativitas  guru  dalam
penmanfaatan  sarana  dan  prasarana,  lemahnya  SDM  yang  memahami pengembangan  sarana  dan  prasarana,  rendahnya  partisipasi  warga  sekolah
dalam  pengembangan  sarana  dan  prasarana  pendidikan  serta  terbatasnya sarana dan prasarana .
2. Strategi  kepala  sekolah  dalam  mengembangkan  sarana  dan  prasarana
berdasarkan  analisis  masalah  atau  SWOT  di  atas  antara  lain:  Melakukan kerjasama  dengan  pihak  komite  sekolah,  lembagainstansi  lain  dan  dunia
usahaindustri,  melaksanakan  workshoppelatihan  terhadap  guru  secara internal di sekolah, memberikan pelatihan terhadap staff atau guru mengenai
manajemen sarana dan prasarana di dalam sekolah ataupun di lembaga lain , meningkatkan  kesadaran  warga  sekolah  mengenai  pentingnya  keberadaan
sarana dan prasarana baik melalui bimbingan, penyuluhan, maupun kegiatan lainnya
,
melakukan  pengadaan  sarana  dan  prasarana  sesuai  dengan kebutuhan  sekolah  serta  melakukan  perbaikan  dan  perawatan  sarana  dan
prasarana milik sekolah. 3.
Pengembangan  sarana  dan  prasarana  ini  memberikan  dampak  yang  cukup signifikan  terhadap  mutu  pembelajaran  di  MTs  Darul  Muttaqien.  Hal  ini
dapat  dilihat  dari  kesesuaian  standar  sarana  dan  prasarana  dengan  kondisi sarana  dan  prasarana  di  MTs  Darul  Muttaqien  yang  menunjukan  bahwa
jumlah  siswa,  ruang  kelas,  perpustakaan,  laboratorium,  dan  lapangan  telah memenuhi  standar  kriteria  minimal  yang  telah  ditetapkan  oleh  Pemerintah.
Selain  itu,  hasil  raport  siswa  dalam  kurun  waktu  dua  tahun  terakhir  juga menunjukan hasil yang amat baik yaitu berada di atas 8,00.
B. Saran
Meskipun  strategi  kepala  sekolah  dalam  mengembangkan  sarana  dan prasarana  sudah  berjalan  baik  dalam  upaya  meningkatkan  mutu  pembelajaran
di MTs Darul Muttaqien, namun ada beberapa hal yang dapat disarankan oleh penulis,  antara lain:
1. Untuk Kepala Madrasah, Dalam menerapkan strategi pengembangan sarana
dan prasarana, Kepala Madrasah diharapkan bersikap lebih tegas agar semua guru  mata  pelajaran  ikut  dan  aktif  dalam  menyusun  rencana  kebutuhan
sarana  dan  prasarana  melalui  undangan  wajib  rapat  evaluasi  bidang  sarana dan prasarana sebelum tahun ajaran baru dimulai.  Selain itu,  dalam  rangka
pengoptimalan  ruang  laboratorium  MIPA,  PAI,  Bahasa,  dan  ruang multimedia  lebih  baik  dibuat  jadwal  penggunaannya  sebelum  tahun  ajaran
baru  dimulai  sehingga  penggunaan  laboratorium  tersebut  menjadi  lebih efektif dan efisien.
2. Untuk  Guru,  Dalam  penyusunan  rencana  kebutuhan  sebaiknya  guru
menyadari pentingnya partisipasi mereka dalam menentukan prioritas sarana dan  prasarana  yang  akan  direncanakan,  sehingga  mereka  bersedia  ikut  dan
aktif  dalam  menyampaikan  pendapat  mengenai  kebutuhannya  pada  rapat evaluasi sarana dan prasarana.
3. Untuk  Yayasan,  Terkait  dana  atau  anggaran  yayasan  yang  terbatas  untuk
pengembangan  sarana  dan  prasarana,  alangkah  lebih  baiknya  jika  pihak yayasan  melakukan  kerjasama  dengan  beberapa  donatur  baik  dari  Komite
Sekolah,  Pengusaha,  maupun  Pemerintah  Daerah  sehingga  sarana  dan prasarana  pendidikan  yang  dibutuhkan  oleh  semua  jenjang  pendidikan
dibawah naungan yayasan Darul Muttaqien dapat terpenuhi.