Strategi Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana MTs Darul
                                                                                ajaran baru, pengadaan gedung baru, pergantian keramik atau atap sekolah itu menjadi tanggungjawab pihak pesantren” .
30
Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan madrasah ini didukung dengan adanya data dokumen berupa Laporan Program Kerja Kepala
MTs Darul Muttaqien tahun 2016-2017 yang menunjukan pada bulan Agustus - September program pengadaan alat-alat tambahan ekskul, Menambah koleksi
buku  referensi  untuk  perpustakaan  madrasah,  dan  penambahan  fasilitas olahraga  telah  terealisasi  dengan  baik.  Untuk  lebih  jelasnya  dapat  dilihat  di
halaman lampiran.
31
Pernyataan  di  data  dokumen  tersebut  dibuktikan  dengan  adanya laporan  hasil  pengadaan  barang  inventaris  MTs  Darul  Muttaqien  pada  tahun
2016-2017  yang  menunjukkan  bahwa  pihak  madrasah  telah  melakukan pengadaan  sarana  dan  prasarana  berupa  peralatan  ATK,  peralatan  Olahraga,
CD  sebagai  media  pembelajaran,  dan  beberapa  peralatan  atau  faslitas  yang dibutuhkan di beberapa ruangan di MTs Darul Muttaqien.
32
Selain data dokumen di atas, Berikut ini penulis akan memperlihatkan beberapa  potret  Kondisi  Sarana  dan  Prasarana  di  MTs  Darul  Muttaqien.  Jika
ingin  mengetahui  Potret  kondisi  sarana  dan  prasarana  lebih  lengkap  dapat dilihat di halaman lampiran.
Gambar 4.1 Ruang Perpustakaan            Gambar 4.2 Lab. MIPA
30
Hasil  Wawancara  bersama  Bapak    Abdullah  Hudri    Kepala  MTs  Darul  Muttaqien pada hari Sabtu , 22 Oktober 2016.
31
Laporan Program Kerja Kepala MTs Darul Muttaqien tahun ajaran Kepala MTs Darul Muttaqien  2016-2017 dari bulan   Juli - September.
32
Laporan Hasil Pengadaan Barang  Inventaris MTs Darul Muttaqien tahun ajaran 2016- 2017.
Gambar 4.3 Lab Komputer Gambar 4.4 Lapangan Sepak Bola
Gambar  4.1  adalah  potret  ruang  perpustakaan  MTs  Darul  Muttaqien. ruangan tersebut dalam kondisi baik yang mampu menampung sebanyak ± 100
siswai  dan  dapat  digunakan  secara  kondisional  tergantung  terhadap  jadwal yang  telah  ditetapkan  dan  bukanya  mengikuti  jam  pelajaran  madrasah.
Sementara,  gambar  4.2  adalah  potret  ruang  lab  MIPA  MTs  Darul  Muttaqien yang juga dalam kondisi baik dengan daya tampung hanya 35 siswai atau satu
rombongan  belajar  saja.  Jika  ingin  menggunakan  fasilitas  lab  MIPA  ini,  guru harus  menulis  surat  permohonan  izin  penggunaan  lab  dan  jika  sudah
menggunakan  ruang  lab  tersebut,  guru  juga  harus  menulis  berita  acara  yang nantinya  diserahkan  kepada  penanggungjawab  lab.  Berikutnya,  gambar  4.3
adalah potret kondisi Ruang Komputer di MTs Darul Muttaqien yang baik dan mampu  menampung  sekitar  35  siswaI  dalam  satu  ruangan.  Jumlah  komputer
diruangan ini sesuai dengan jumlah siswaI dalam satu rombongan belajar dan jadwal  pemakaiannya  disesuaikan  dengan  KBM  dan  sudah  ditentukan
jadwalnya  pada  awal  tahun  ajaran  sehingga  guru  tidak  harus  membuat  surat permohonan  penggunaan  lab  sebelum  menggunakan  ruangan  tersebut.  Selain
itu,  pada  gambar  4.4  terdapat  potret  kondisi  lapangan  sepak  bola  MTs  Darul Muttaqien  yang  mampu  menampung  sekitar  ±  2500  siswaI  dengan  kondisi
baik  dan  layak  pakai.  Lapangan  ini  biasanya  digunakan  pada  sore  hari  untuk olahraga,  kegiatan  ekstrakurikuler  siswaI,  upacara,  dan  pagelaran  seni  untuk
perayaan hari-hari besar nasional dan islam di MTs Darul Muttaqien.
33
33
Hasil  Observasi Terstruktur  mengenai  kondisi  fisik  sarana dan  prasarana di  MTs Darul  Muttaqien  pada hari  Sabtu,  22  Oktober 2016.
Dari  uraian  di  atas,  dapat  diketahui  bahwa  perencanaan  pengadaan sarana  dan  prasarana  sudah  terkoordinasi  cukup  baik  antara  pihak  yayasan,
kepala madrasah, dan  guru-guru di  MTs  Darul Muttaqien. Akan tetapi,  masih terdapat kendala yang dihadapi oleh pihak madrasah salah satunya adalah dana
atau  anggaran  yang  diberikan  oleh  yayasan  untuk  pengembangan  sarana  dan prasarana  sangat  terbatas  bahkan  pihak  madrasah  sendirilah  yang  harus
menutupi kekurangan dana tersebut melalui dana BOS yang dikelola madrasah. Sumber dana untuk pengembangan sarana dan prasarana baik dari segi
pengadaan,  perbaikan,  penambahan  maupun  pemeliharaan  berasal  dari  dana bantuan Pemerintah berupa dana Badan Operaional Sekolah, bantuan Provinsi
yang bersifat satu paket misalnya pemberian buku-buku pelajaran, dan Komite sekolah melalui Uang Infaq Awal Tahun dan SPP bulanan siswaI MTs Darul
Muttaqien. Keuntungan pihak MTs Darul Muttaqien adalah dana BOS dikelola sendiri oleh madrasah tanpa campur tangan dari Yayasan. Sehingga madrasah
dapat  memenuhi  kebutuhannya  terkait  pembelajaran  tanpa  harus  bergantung pada  dana  dari  Yayasan.  Sementara,  uang  infaq  awal  tahun  dan  SPP  bulanan
siswai  MTs  Darul  Muttaqien  dikelola  langsung  oleh  pihak  Yayasan  Darul Muttaqien  sehingga  jika  ada  kerusakan  gedung  atau  fasilitas  lainnya  yang
bersifat  besar,  Madrasah  hanya  harus  melapor  ke  Yayasan  dan  selanjutnya Yayasanlah  yang  akan  mengurus  segala  kerusakan  gedung  atau  ruangan  di
MTs tersebut. Hal  ini  sejalan  dengan  yang  dikemukakan  oleh  Bapak  Hudri  kepala
MTs Darul Muttaqien bahwa: “Sumber  dana  pengadaan  sarpras  dari  orang  tua  siswa  melalui  SPP  dan
dana  bantuan  Pemerintah  melalui  BOS.  Dari  provinsi  juga  ada  tapi sifatnya  satu  paket  dan  waktunya  tidak  tentu  Bagusnya  di  Madrasah  ini
BOS  itu  dikelola  oleh  kepala  madrasah  jadi  kita  memiliki  kebebasan dalam  menggunakan  dana  tersebut  untuk  memenuhi  kebutuhan  madrasah
dalam  menunjang  pembelajaran  tanpa  tergantung  dari  dana  yayasan bahkan  jika  yayasan  hanya  mampu  memberikan  dana  sesuai  kemampuan
mereka  dan  ternyata  masih  kurang  untuk  pengembangan  sarpras  maka biasanya saya yang tangani atau saya tambah deng
an dana dari BOS” .
34
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Darojat wakil kepala bidang sarana dan prasarana MTs Darul Muttaqien, yaitu:
“Dana untuk sarana  dan  prasarana  di  MTs  kami  berasal  dari  Yayasan,  Komite  Madrasah,
dan dana BOS”.
35
Jadi,  dapat  diketahui  bahwa  sumber  dana  pengembangan  sarana  dan prasarana  hanya  berasal  dari  Dana  BOS,  SPP,  dan  uang  infaq  awal  tahun
siswai  baru  di  Mts  Darul  Muttaqien.  Pihak  Madrasah  tidak  mempunyai  unit usaha  yang  dikelola  oleh  pihak  MTs  sendiri,  dan  di  Pesantren  hanya  terdapat
usaha-usaha  yang  pengelolaannya  dibawah  naungan  pihak  yayasan  dan hasilnyapun tidak hanya digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana
secara  keseluruhan  tetapi  juga  untuk  kebutuhan  yang  lainnya.  Dana  untuk pengembangan sarana dan prasarana di MTs Darul Muttaqien ini sudah cukup
stabil tetapi alangkah lebih baiknya jika pihak yayasan mengadakan kerjasama dengan  beberapa  pihak  luar  seperti  pihak  penerbit  atau  pihak-pihak  lain  yang
dapat menambah atau mengurangi dana untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana  dan  alangkah  lebih  baiknya  jika  madrasah  mempunyai  unit  usaha
dalam pesantren yang dapat menambah pemasukan Yayasan Darul Muttaqien. Sementara,  untuk  menentukan  sarana  dan  prasarana  yang  terlebih
dahulu  dilakukan  pengadaannya  biasanya  pihak  madrasah  akan  melakukan rapat  dengan  wakamad  bidang  sarana  dan  prasarana  dan  para  guru  untuk
menentukan  mana  yang  lebih  diprioritaskan  untuk  didahulukan  dilihat  dari jangka waktu dibutuhkannya sarana dan prasarana tersebut.
Adanya  penentuan  skala  prioritas  ini  didukung  dengan  adanya  data dokumen  berupa  Rencana  Program  kerja  kepala  MTs  Darul  Muttaqien  yang
menyatakan  bahwa  rapat  kerja  madrasah  awal  tahun  termasuk  salah  satu program strategis kepala madrasah untuk tahun ajaran 2016-2017.  Untuk lebih
34
Hasil  Wawancara  bersama  Bapak    Abdullah  Hudri    Kepala  MTs  Darul  Muttaqien pada hari  Minggu, 30 Oktober  2016.
35
Hasil Wawancara bersama Bapak  Darojat  Wakil  Bidang Sarana dan  Prasarana pada hari  Minggu, 16  Oktober  2016.
jelasnya  mengenai  Rencana  Program  Kerja  Kepala  Madrasah  dapat  dilihat pada halaman lampiran.
36
Hal  ini  sejalan  dengan  yang  dikemukakan  oleh  Bapak  Hudri  kepala Madrasah bahwa “Kalau untuk menentukan skala prioritas itu dilakukan pada
saat akhir tahun untuk pengadaan yang skalanya cukup besar.  Saya tidak dapat memutuskan skala prioritas ini sendiri sehingga harus diagendakan dalam rapat
mengenai  pengadaan  apa  yang sifatnya urgent  dan mendesak  yang  harus ada dalam waktu dekat… ”.
37
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Bapak Darojat wakil kepala  bidang  sarana  dan  prasarana  MTs  Darul  Muttaqien,  yaitu:  “Ya,  kami
menentukan  skala  prioritas  mengenai  sarpras  yang  akan  didahulukan pengadaannya di Madrasah ini setiap awal tahun ajaran baru”.
38
Selain  itu,  pernyataan  diatas  juga  dibuktikan  dengan  adanya  data dokumen  berupa  Laporan  Program  Kerja  Kepala  MTs  Darul  Muttaqien  pada
tahun  2016-2017  yang  menunjukkan  bahwa  rapat  kerja  madrasah  awal  tahun yang  salah  satu  agendanya  membahas  mengenai  pengadaan  sarana  dan
prasarana  yang  mendesak  untuk  diprioritaskan  pengadaannya  telah terealisasikan pada bulan Juli tahun 2016 ini.
39
Adapun  pihak-pihak  yang  ditunjuk  oleh  Kepala  Madrasah  sebagai penanggungjawab  dalam  pengadaan  sarana  dan  prasarana  yaitu  wakamad
bidang  sarana  dan  prasarana,  bendahara  madrasah,  dan  guru-guru  yang  telah ditunjuk untuk operasional pengadaan sarana dan prasarana.
Hal  ini  sejalan  dengan  yang  dikemukakan  oleh  Bapak  Hudri  kepala Madrasah  bahwa
:  “Penanggungjawab  seluruhnya  tentu  Kamad,  pelaksananya
36
Rencana Program Kerja Kepala MTs Darul Muttaqien tahun ajaran 2016-2017.
37
Hasil Wawancara bersama Bapak  Abdullah Hudri  Kepala MTs Darul Muttaqien pada hari Sabtu , 22 Oktober 2016.
38
Hasil Wawancara bersama Bapak Darojat  Wakil Bidang  Sarana dan Prasarana  pada hari  Minggu, 16  Oktober 2016.
39
Laporan  Program  Kerja  Kepala  MTs  Darul  Muttaqien  tahun  ajaran  2016-2017  dari bulan Juli - September.
adalah  wakamad  bidang  sarpras  atau  TU  bidang  sarpras.  selain  itu,  saya  juga sering  melibatkan  guru-guru  dalam  operasional  pengadaan  sarpras  tetapi  itu
hanya tugas tambahan dan di luar jam mengajar mereka”.
40
Sedikit  berbeda  dengan  pendapat  yang  dikemukakan  oleh  Bapak Darojat wakil kepala bidang sarana dan prasarana MTs Darul Muttaqien, yaitu:
“yang bertanggungjawab mengadakan sarpras adalah Wakamad Bidang Sarana dan  Prasarana  karena  itu  memang  sudah  menjadi  tugasnya  sebagai  wakamad
bidang sarana dan prasarana ”.
41
Pernyataan Bapak Darojat ini didukung dengan adanya data dokumen berupa  Pedoman  kerja  wakil  bidang  sarana  dan  prasarana  MTs  Darul
Muttaqien  yang  menyatakan  bahwa  tugas  seorang  wakil  bidang  sarana  dan prasarana adalah Melaksanakan inventaris barang  alat per unit kerja.
42
Dari  uraian  di  atas  dapat  diketahui  bahwa  perencanaan  pengadaan sarana  dan  prasarana  telah  berjalan  dengan  cukup  baik  namun  alangkah  lebih
baiknya  jika  semua  warga  sekolah  dapat  berperan  aktif  dalam  mendukung program pengembangan sarana dan prasarana yang terdapat di madrasah.
                