32
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah:
H
1
: Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H
2
: Maturity perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H
3
: Financial leverage perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi.
H
4
: Profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H
5
: Likuiditas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H
6
: Ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas, dan likuiditas perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap peringkat obligasi.
33
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih Rochaety dan Latief, 2009: 17. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas ukuran perusahaan, maturity, financial
leverage, profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel terikat yaitu peringkat obligasi perusahaan manufaktur tahun 2010-2013.
3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
3.2.1 Variabel Dependen Terikat
Menurut Sugiyono 2010:4 variabel dependen merupakan “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen
bebas”. Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi bonds rating. Peringkat obligasi yang diterbitkan oleh PT. PEFINDO
berbentuk huruf yang sifatnya kualitatif, sementara rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam bentuk angka, maka supaya dapat digunakan dalam pemodelan
dan diolah, maka peringkat obligasi harus dikonversi ke dalam bentuk angka yaitu dengan memberi nilai pada masing-masing peringkat obligasi. Sistem konversi ini
dilakukan dengan memberi nilai tertinggi untuk perusahaan dengan peringkat terbaik dan nilai yang terendah untuk perusahaan dengan peringkat lebih rendah
dengan asumsi jarak antar peringkat sama. Model konversi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model konversi yang digunakan oleh Manurung, et al.
34
2008 dalam penelitiannya dengan beberapa penyesuaian menurut jenis peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT PEFINDO. Hasil konversi peringkat untuk
perusahaan manufaktur yang diterbitkan peringkatnya oleh PEFINDO ke dalam bentuk nilai terangkum pada tabel berikut ini:
Tabel 3.1 Konversi Peringkat Obligasi
Peringkat AAA AA+ AA
AA- A+
A A-
BBB+ BBB Nilai
18 17
16 15
14 13
12 11
10 Peringkat
BBB- BB+ BB
BB- B+
B B-
CCC D
Nilai 9
8 7
6 5
4 3
2 1
Sumber: www.pefindo.com
dan diolah dari Manurung, et al. 2008
3.2.2 Variabel independen Bebas
Menurut Sugiyono 2010:4 variabel independen merupakan “variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen terikat”. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini antara lain :
3.2.2.1 Ukuran Perusahaan X
1
Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan dan ekuitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Proksi size yang
digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada total aset perusahaan karena lebih mencerminkan kekayaan perusahaan secara menyeluruh. Pengukuran
variabel ukuran perusahaan size ini menggunakan logaritma natural dari total aset karena nilainya yang besar dan untuk menyesuaikan dengan nilai variabel
yang lain. Rumus untuk menghitung ukuran perusahaan sebagai berikut: Ukuran perusahaan = Ln Total Aset
35
3.2.2.2 Maturity X
2
Variabel umur obligasi diukur dengan mengidentifikasi berapa lama waktu jatuh tempo suatu obligasi. Didalam penelitian ini, umur obligasi menggunakan
variabel dummy yaitu nilai 1 untuk obligasi yang umurnya antara 1 sampai 5 tahun dan nilai 0 untuk obligasi yang umurnya diatas 5 tahun.
Tabel 3.2 Varibael
Dummy Umur Obligasi
Umur Obligasi Variabel Dummy
1-5 tahun 1
5 tahun Sumber: Diolah Peneliti 2014
3.2.2.3 Financial Leverage X
3
Financial leverage atau pada umumnya disebut debt ratio digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Penelitian ini
menggunakan Debt to Equity Ratio DER sebagai proksi financial leverage, yang dihitung dengan membandingkan antara total kewajiban dengan total ekuitas.
Rumus yang digunakan untuk menghitung financial leverage adalah: DER =
Total Kewajiban Total Ekuitas
3.2.2.4 Profitabilitas X
4
Profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga dapat memberikan laba bagi perusahaan. Penelitian ini
menggunakan Return on Asset ROA sebagai proksi profitabilitas, yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Rumus yang digunakan untuk
menghitung profitabilitas adalah: ROA =
Laba Bersih Total Aset
36
3.2.2.5 Likuiditas X
5
Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian ini menggunakan quick ratio
QR sebagai proksi profitabilitas, yaitu dengan membandingkan aset lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Rumus yang digunakan untuk
menghitung profitabilitas adalah: QR=
Aset Lancar−Persediaan Kewajiban Lancar
Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Nama Variabel
Definisi Operasional
Proksi Indikator
Skala Pengukuran
Peringkat Obligasi
Y Peringkat obligasi
merupakan indikator dari
tingkat keamanan obligasi dan
kemampuan perusahaan dalam
membayar kupon dan pokok
obligasi Peringkat
dari AAA sampai D
Nilai tertinggi untuk peringkat AAA
dimulai dari angka 18 sampai angka 1
untuk peringkat D Interval
Ukuran Perusahaan
X
1
Ukuran perusahaan
menunjukkan besar kecilnya
suatu perusahaan. Diukur
dengan besarnya
total aset perusahaan
Ln Total Aset Rasio
Maturity X
2
Maturity menunjukkan
kapan pemegang obligasi akan
mendapatkan pembayaran
kembali pokok atau nilai nominal
obligasi yang dimilikinya.
Variabel dummy
1 untuk umur obligasi satu hingga
5 tahun dan 0 untuk umur obligasi 5
tahun Nominal
37
Financial Leverage
X
3
Financial Leverage
menunjukkan seberapa jauh
perusahaan dibiayai oleh
hutangnya. Debt to
Equity Ratio
DER Total Kewajiban
Total Ekuitas Rasio
Profitabilitas X
4
Profitabilitas menunjukkan
seberapa efektif perusahaan
beroperasi sehingga dapat
memberikan laba bagi perusahaan.
Return on Asset
ROA Laba Bersih
Total Aktiva Rasio
Likuiditas X
5
Likuiditas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka
pendeknya Quick Ratio
QR Aset Lancar
− Persed Kewajiban Lancar
Rasio
Sumber: Diolah Peneliti 2014
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2010: 61 “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010-2013.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian menurut Sugiyono 2010: 62 adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Penentuan sampel dalam
penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yakni metode
38
pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu berdasarkan pertimbangan judgement atau kuota tertentu. Adapun kriteria penentuan pengambilan sampel
didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan
tidak keluar delisted sepanjang tahun 2010-2013. 2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan
yang telah diaudit secara lengkap per 31 Desember selama periode 2010- 2013.
3. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang obligasinya diperingkat oleh Lembaga Pemeringkat Indonesia PT.PEFINDO selama periode 2010-2013.
4. Perusahaan manufaktur tidak mengalami kerugian selama periode 2010-2013.
Tabel 3.4 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Pengambilan Sampel
Keterangan Jumlah
• Total perusahaan manufaktur yang listed di BEI dan tidak keluar delisted sepanjang tahun 2010-2013.
• Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit secara lengkap
per 31 Desember selama periode 2010-2013. • Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di PT.
PEFINDO sepanjang tahun 2011-2013 • Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian
Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian Tahun pengamatan
146
9
85 42
10 4
39
Total sampel selama periode penelitian 40
Sumber: Diolah Peneliti 2014 Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel
penelitian sebanyak 10 perusahaan yang diperlihatkan dalam tabel 3.2 berikut ini:
Tabel 3.5 Nama-nama Perusahaan Sampel Penelitian
No Kode
Emiten Nama Emiten
1. ADHI Adhi Karya Persero Tbk.
2. BWPT BW Plantation Tbk.
3. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
4. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.
5. LTLS Lautan Luas Tbk.
6. MAIN Malindo Feedmill Tbk.
7. MYOR Mayora Indah Tbk.
8. PPKT Pupuk Kalimantan Timur Tbk.
9. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk.
10. SMSM Selamat Sempurna Tbk.
Sumber: Diolah peneliti 2014
3.4 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media
perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur untuk periode 2010-2013 yang
diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan data peringkat obligasi perusahaan periode 2010-2013 yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO
www.pefindo.com.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana peneliti melakukan studi kepustakaan
40
yang dilakukan dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai macam literatur, buku-buku dan jurnal-jurnal yang menunjang penelitian yang dilakukan.
Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang sifatnya teoritis dan digunakan sebagai perbandingan dalam pembahasan. Pada tahap
kedua, peneliti melakukan dokumentasi pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mengunduh melalui situs www.idx.co.id
untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan dari situs www.pefindo.com untuk memperoleh data mengenai peringkat
obligasi. 3.6
Metode Analisis Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda.
3.6.1 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data yang dapat dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi
standard deviation, dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar
deviasi digunakan untuk mengukur rata-rata penyimpangan masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkan. Maksimum-minimum digunakan untuk
melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan untuk melihat karakteristik keseluruhan dari
sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian.
41
3.6.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang merupakan syarat untuk analisis regresi. Pengujian
asumsi klasik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.
3.6.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistibusi normal. Penelitian ini dilakukan
karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis
grafik histogram normal P-Plot dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov. Adapun kriteria dari analisis grafik histogramnormal P-Plot dan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov yaitu: 1. Histogram, pengujian dilakukan dengan membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2. Normal P-Plot, membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data
residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
3. Uji Kolmogrov-Smirnov K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
42
H : Data residual berdistribusi normal
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Jika sig
0 ,05 dengan α = 5 , berarti distribusi data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data
tidak normal Ha diterima.
3.6.2.2 Uji Multikolonieritas
Menurut Ghozali 2013: 105 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
independen. Multikolonieritas dapat diukur melalui tolerance value dan variance inflation factor VIF. Tolerance value mengukur variabilitas variabel
independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah tolerance
value ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Jika VIF ≥ 10 dan tolerance value
≤ 0,10, maka tejadi multikolonieritas tinggi antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya.
3.6.2.3 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi biasa sering ditemukan pada data runtut
waktu time series akibat gangguan pada individu kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu kelompok yang sama pada periode
berikutnya Ghozali, 2013: 110 . Model regresi yang baik adalah regresi yang
43
bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Uji durbin-watson hanya digunakan
untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag
diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H
: tidak ada autokorelasi r = 0 Ha : ada autokorelasi r
≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat melalui
tabel 3.6 berikut ini:
Tabel 3.6 Kriteria Autokorelasi
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif.
Tolak 0 d dl
Tidak ada autokorelasi positif.
No desicison dl
≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi
Negatif. Tolak
4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi
Negatif. No desicison
4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif.
Tidak ditolak du d 4 - du
Sumber: Ghozali 2013:111
3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas
Ghozali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas
44
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas sebagai berikut:
1. Metode grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Kriteria untuk melihat ada
tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana
sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized.
a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji statistik yaitu uji Glejser, dimana dilakukan peregresan nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: |Ut| =
� + �Xt + vt dengan kriteria jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih besar dari 5 0,05 maka
tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6.3 Model Penelitian
Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh
variabel bebas yakni ukuran perusahaan, maturity, financial leverage,
45
profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel terikat yakni peringkat obligasi. Rumus dari analisis regresi linier berganda yaitu:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Keterangan: Y = Peringkat Obligasi
a = Koefisien konstanta �
1 −5
= Koefisien regresi variabel independen X
1
= Ukuran Perusahaan X
2
= Maturity X
3
= Financial Leverage X
4
= Profitabilitas X
5
= Likuiditas e = error
3.6.4 Pengujian Goodness of Fit
Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai
koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.
3.6.4.1 Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali,
2013:97. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu 0 R
2
1. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas dan nilai yang mendekati
46
satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali,
2013: 98. Hipotesis yang akan diuji adalah: H
: b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
= 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh
terhadap peringkat obligasi. H
a
: b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
≠ 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap
peringkat obligasi. Dalam penelitian ini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan
tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka
keputusannya adalah H diterima, Ha ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05
maka keputusannya H ditolak dan Ha diterima. Uji ini dilakukan dengan
menbandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria sebagai berikut: H
diterima jika -t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
dan -t
hitung
-t
tabel
3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen terikat Ghozali, 2013:98. Hipotesis yang akan diuji adalah:
47
H : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= b
5
= 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak
berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ b
5
≠ 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh
terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan
tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka
keputusannya adalah H diterima, H
a
ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya H
ditolak dan H
a
diterima. Kriteria penilaian hipotesis statistik F adalah sebagai berikut :
H diterima jika F
hitung
≤ F
tabel
H
a
diterima jika F
hitung
F
tabel
48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2013
yang berjumlah 146 perusahaan. Perusahaan yang terpilih sebagai sampel yang mewakili populasi berdasarkan teknik pengambilan sampel secara purposive
sampling adalah sebanyak 10 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang
menggunakan persamaan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data peringkat obligasi yang dirilis oleh PT. PEFINDO selama tahun 2010-2013 dan data laporan
keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan setelah diaudit oleh auditor independen pada tahun 2010-2013. Data peringkat obligasi diperoleh dari situs
PT. PEFINDO www.pefindo.com sedangkan data laporan keuangan diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan yang bersangkutan.
Data laporan keuangan ini digunakan untuk melakukan penghitungan dan analisis variabel-variabel yang diperlukan, yaitu ukuran perusahaan, maturity, financial
leverage, profitabilitas dan likuiditas.
49
4.2 Hasil Analisis Data Penelitian