Hipotesis Penelitian Jenis Penelitian Jenis Data dan Sumber Data Gambaran Umum Objek Penelitian

32

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini adalah: H 1 : Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H 2 : Maturity perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H 3 : Financial leverage perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H 4 : Profitabilitas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H 5 : Likuiditas perusahaan berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. H 6 : Ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas, dan likuiditas perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap peringkat obligasi. 33 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Rochaety dan Latief, 2009: 17. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel terikat yaitu peringkat obligasi perusahaan manufaktur tahun 2010-2013.

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

3.2.1 Variabel Dependen Terikat

Menurut Sugiyono 2010:4 variabel dependen merupakan “variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen bebas”. Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah peringkat obligasi bonds rating. Peringkat obligasi yang diterbitkan oleh PT. PEFINDO berbentuk huruf yang sifatnya kualitatif, sementara rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam bentuk angka, maka supaya dapat digunakan dalam pemodelan dan diolah, maka peringkat obligasi harus dikonversi ke dalam bentuk angka yaitu dengan memberi nilai pada masing-masing peringkat obligasi. Sistem konversi ini dilakukan dengan memberi nilai tertinggi untuk perusahaan dengan peringkat terbaik dan nilai yang terendah untuk perusahaan dengan peringkat lebih rendah dengan asumsi jarak antar peringkat sama. Model konversi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model konversi yang digunakan oleh Manurung, et al. 34 2008 dalam penelitiannya dengan beberapa penyesuaian menurut jenis peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh PT PEFINDO. Hasil konversi peringkat untuk perusahaan manufaktur yang diterbitkan peringkatnya oleh PEFINDO ke dalam bentuk nilai terangkum pada tabel berikut ini: Tabel 3.1 Konversi Peringkat Obligasi Peringkat AAA AA+ AA AA- A+ A A- BBB+ BBB Nilai 18 17 16 15 14 13 12 11 10 Peringkat BBB- BB+ BB BB- B+ B B- CCC D Nilai 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Sumber: www.pefindo.com dan diolah dari Manurung, et al. 2008

3.2.2 Variabel independen Bebas

Menurut Sugiyono 2010:4 variabel independen merupakan “variabel yang memengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikat”. Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini antara lain :

3.2.2.1 Ukuran Perusahaan X

1 Ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan total aset, penjualan dan ekuitas yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Proksi size yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan pada total aset perusahaan karena lebih mencerminkan kekayaan perusahaan secara menyeluruh. Pengukuran variabel ukuran perusahaan size ini menggunakan logaritma natural dari total aset karena nilainya yang besar dan untuk menyesuaikan dengan nilai variabel yang lain. Rumus untuk menghitung ukuran perusahaan sebagai berikut: Ukuran perusahaan = Ln Total Aset 35

3.2.2.2 Maturity X

2 Variabel umur obligasi diukur dengan mengidentifikasi berapa lama waktu jatuh tempo suatu obligasi. Didalam penelitian ini, umur obligasi menggunakan variabel dummy yaitu nilai 1 untuk obligasi yang umurnya antara 1 sampai 5 tahun dan nilai 0 untuk obligasi yang umurnya diatas 5 tahun. Tabel 3.2 Varibael Dummy Umur Obligasi Umur Obligasi Variabel Dummy 1-5 tahun 1 5 tahun Sumber: Diolah Peneliti 2014

3.2.2.3 Financial Leverage X

3 Financial leverage atau pada umumnya disebut debt ratio digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Penelitian ini menggunakan Debt to Equity Ratio DER sebagai proksi financial leverage, yang dihitung dengan membandingkan antara total kewajiban dengan total ekuitas. Rumus yang digunakan untuk menghitung financial leverage adalah: DER = Total Kewajiban Total Ekuitas

3.2.2.4 Profitabilitas X

4 Profitabilitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga dapat memberikan laba bagi perusahaan. Penelitian ini menggunakan Return on Asset ROA sebagai proksi profitabilitas, yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Rumus yang digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah: ROA = Laba Bersih Total Aset 36

3.2.2.5 Likuiditas X

5 Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Penelitian ini menggunakan quick ratio QR sebagai proksi profitabilitas, yaitu dengan membandingkan aset lancar dikurangi persediaan dengan kewajiban lancar. Rumus yang digunakan untuk menghitung profitabilitas adalah: QR= Aset Lancar−Persediaan Kewajiban Lancar Tabel 3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Nama Variabel Definisi Operasional Proksi Indikator Skala Pengukuran Peringkat Obligasi Y Peringkat obligasi merupakan indikator dari tingkat keamanan obligasi dan kemampuan perusahaan dalam membayar kupon dan pokok obligasi Peringkat dari AAA sampai D Nilai tertinggi untuk peringkat AAA dimulai dari angka 18 sampai angka 1 untuk peringkat D Interval Ukuran Perusahaan X 1 Ukuran perusahaan menunjukkan besar kecilnya suatu perusahaan. Diukur dengan besarnya total aset perusahaan Ln Total Aset Rasio Maturity X 2 Maturity menunjukkan kapan pemegang obligasi akan mendapatkan pembayaran kembali pokok atau nilai nominal obligasi yang dimilikinya. Variabel dummy 1 untuk umur obligasi satu hingga 5 tahun dan 0 untuk umur obligasi 5 tahun Nominal 37 Financial Leverage X 3 Financial Leverage menunjukkan seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Debt to Equity Ratio DER Total Kewajiban Total Ekuitas Rasio Profitabilitas X 4 Profitabilitas menunjukkan seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga dapat memberikan laba bagi perusahaan. Return on Asset ROA Laba Bersih Total Aktiva Rasio Likuiditas X 5 Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya Quick Ratio QR Aset Lancar − Persed Kewajiban Lancar Rasio Sumber: Diolah Peneliti 2014

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sugiyono 2010: 61 “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2010-2013.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian menurut Sugiyono 2010: 62 adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yakni metode 38 pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu berdasarkan pertimbangan judgement atau kuota tertentu. Adapun kriteria penentuan pengambilan sampel didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI dan tidak keluar delisted sepanjang tahun 2010-2013. 2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit secara lengkap per 31 Desember selama periode 2010- 2013. 3. Perusahaan-perusahaan manufaktur yang obligasinya diperingkat oleh Lembaga Pemeringkat Indonesia PT.PEFINDO selama periode 2010-2013. 4. Perusahaan manufaktur tidak mengalami kerugian selama periode 2010-2013. Tabel 3.4 Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Pengambilan Sampel Keterangan Jumlah • Total perusahaan manufaktur yang listed di BEI dan tidak keluar delisted sepanjang tahun 2010-2013. • Perusahaan manufaktur yang tidak mempublikasikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit secara lengkap per 31 Desember selama periode 2010-2013. • Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di PT. PEFINDO sepanjang tahun 2011-2013 • Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel penelitian Tahun pengamatan 146 9 85 42 10 4 39 Total sampel selama periode penelitian 40 Sumber: Diolah Peneliti 2014 Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka diperoleh sampel penelitian sebanyak 10 perusahaan yang diperlihatkan dalam tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.5 Nama-nama Perusahaan Sampel Penelitian No Kode Emiten Nama Emiten 1. ADHI Adhi Karya Persero Tbk. 2. BWPT BW Plantation Tbk. 3. INDF Indofood Sukses Makmur Tbk. 4. JPFA JAPFA Comfeed Indonesia Tbk. 5. LTLS Lautan Luas Tbk. 6. MAIN Malindo Feedmill Tbk. 7. MYOR Mayora Indah Tbk. 8. PPKT Pupuk Kalimantan Timur Tbk. 9. SIMP Salim Ivomas Pratama Tbk. 10. SMSM Selamat Sempurna Tbk. Sumber: Diolah peneliti 2014

3.4 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur untuk periode 2010-2013 yang diperoleh melalui situs Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan data peringkat obligasi perusahaan periode 2010-2013 yang dikeluarkan oleh PT. PEFINDO www.pefindo.com.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap. Tahap pertama merupakan tahap dimana peneliti melakukan studi kepustakaan 40 yang dilakukan dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai macam literatur, buku-buku dan jurnal-jurnal yang menunjang penelitian yang dilakukan. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang sifatnya teoritis dan digunakan sebagai perbandingan dalam pembahasan. Pada tahap kedua, peneliti melakukan dokumentasi pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mengunduh melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan dari situs www.pefindo.com untuk memperoleh data mengenai peringkat obligasi. 3.6 Metode Analisis Data Penelitian Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data yang dapat dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk mengukur rata-rata penyimpangan masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkan. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan untuk melihat karakteristik keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. 41

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang merupakan syarat untuk analisis regresi. Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistibusi normal. Penelitian ini dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik histogram normal P-Plot dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov. Adapun kriteria dari analisis grafik histogramnormal P-Plot dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov yaitu: 1. Histogram, pengujian dilakukan dengan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2. Normal P-Plot, membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3. Uji Kolmogrov-Smirnov K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: 42 H : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Jika sig 0 ,05 dengan α = 5 , berarti distribusi data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data tidak normal Ha diterima.

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali 2013: 105 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolonieritas dapat diukur melalui tolerance value dan variance inflation factor VIF. Tolerance value mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah tolerance value ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Jika VIF ≥ 10 dan tolerance value ≤ 0,10, maka tejadi multikolonieritas tinggi antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya.

3.6.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi biasa sering ditemukan pada data runtut waktu time series akibat gangguan pada individu kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya Ghozali, 2013: 110 . Model regresi yang baik adalah regresi yang 43 bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Uji durbin-watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : tidak ada autokorelasi r = 0 Ha : ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat melalui tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Kriteria Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif. Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif. No desicison dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi Negatif. Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi Negatif. No desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif. Tidak ditolak du d 4 - du Sumber: Ghozali 2013:111

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas 44 atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas sebagai berikut: 1. Metode grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Kriteria untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji statistik yaitu uji Glejser, dimana dilakukan peregresan nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: |Ut| = � + �Xt + vt dengan kriteria jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih besar dari 5 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6.3 Model Penelitian Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yakni ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, 45 profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel terikat yakni peringkat obligasi. Rumus dari analisis regresi linier berganda yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Y = Peringkat Obligasi a = Koefisien konstanta � 1 −5 = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Ukuran Perusahaan X 2 = Maturity X 3 = Financial Leverage X 4 = Profitabilitas X 5 = Likuiditas e = error

3.6.4 Pengujian Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

3.6.4.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu 0 R 2 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas dan nilai yang mendekati 46 satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013: 98. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 = 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H a : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 ≠ 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah H diterima, Ha ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya H ditolak dan Ha diterima. Uji ini dilakukan dengan menbandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria sebagai berikut: H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H 1 diterima jika t hitung t tabel dan -t hitung -t tabel

3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat Ghozali, 2013:98. Hipotesis yang akan diuji adalah: 47 H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah H diterima, H a ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya H ditolak dan H a diterima. Kriteria penilaian hipotesis statistik F adalah sebagai berikut : H diterima jika F hitung ≤ F tabel H a diterima jika F hitung F tabel 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2013 yang berjumlah 146 perusahaan. Perusahaan yang terpilih sebagai sampel yang mewakili populasi berdasarkan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling adalah sebanyak 10 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data peringkat obligasi yang dirilis oleh PT. PEFINDO selama tahun 2010-2013 dan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan setelah diaudit oleh auditor independen pada tahun 2010-2013. Data peringkat obligasi diperoleh dari situs PT. PEFINDO www.pefindo.com sedangkan data laporan keuangan diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan yang bersangkutan. Data laporan keuangan ini digunakan untuk melakukan penghitungan dan analisis variabel-variabel yang diperlukan, yaitu ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas. 49

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 38 25

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 4 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.

0 5 11

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, Dan Maturity Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia.

3 2 22

PENGARUH PERINGKAT OBLIGASI , MATURITY, LIKUIDITAS DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 105

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13