70
dengan penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Winardi 2013 dan Irma, dkk. 2013.
4.3.3 Pengaruh Financial Leverage Terhadap Peringkat Obligasi
Hipotesis 3 dalam penelitian ini menyatakan bahwa financial leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil pengujian pada
hipotesis ketiga menunjukkan bahwa financial leverage memiliki nilai -t
hitung
lebih kecil dari -t
tabel
-3,205 -2,030 dan nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu 0,003. Rasio leverage memiliki nilai negatif yaitu -3,205 yang berarti bahwa
meningkatnya leverage akan berpengaruh terhadap semakin rendahnya peringkat obligasi, dan sebaliknya semakin kecil leverage akan berpengaruh pada semakin
tingginya peringkat obligasi. Sehingga H
3
diterima dengan pengertian bahwa financial leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi bond
rating. Financial leverage dalam penelitian ini diproksi dengan Debt to Equity
Ratio DER yaitu dengan membandingkan total kewajiban dengan total ekuitas. Rasio financial leverage digunakan untuk mengukur sejauh mana perusahaan
dibiayai oleh hutangnya. Jika rasio ini cukup tinggi, maka hal tersebut menunjukkan tingginya penggunaan hutang, sehingga hal ini dapat membuat
perusahaan mengalami kesulitan keuangan, dan biasanya memiliki resiko kebangkrutan yang cukup besar. Hasil penelitian Adams, et al. 2000, Adrian
2011 dan Pertiwi 2013 menyatakan bahwa financial leverage berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil penelitian ini juga mendukung hasil
penelitian sebelumnya.
71
Perusahaan-perusahaan dengan rasio financial leverage tinggi pada umumnya diberi peringkat obligasi yang rendah, seperti PT BW Plantation
dengan rasio leverage 1,84 hanya diberi peringkat
id
BBB+ sedangkan PT Salim Ivomas Pratama dengan rasio leverage 0,74 diberi peringkat
id
AA. Rasio leverage mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh
hutangnya, sehingga hal ini menjadi pertimbangan bagi perusahaan pemeringkat dalam memberikan peringkat obligasi. Investor perlu mengetahui kesehatan
perusahaan dengan mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Jika perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang untuk
membiayai perusahaannya maka perusahaan tersebut sehat dan tidak mudah bangkrut. Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar risiko
kegagalan perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam
memenuhi kewajibannya. Dengan demikian semakin rendah leverage perusahaan maka semakin baik peringkat obligasi perusahaan tersebut.
4.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi