Statistik Deskriptif Analisis Statistik Deskriptif

40 yang dilakukan dengan cara membaca, mendalami dan menelaah berbagai macam literatur, buku-buku dan jurnal-jurnal yang menunjang penelitian yang dilakukan. Studi kepustakaan ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang sifatnya teoritis dan digunakan sebagai perbandingan dalam pembahasan. Pada tahap kedua, peneliti melakukan dokumentasi pengumpulan data sekunder yang diperoleh dari media internet dengan mengunduh melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang telah dipublikasikan dan dari situs www.pefindo.com untuk memperoleh data mengenai peringkat obligasi. 3.6 Metode Analisis Data Penelitian Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis regresi berganda.

3.6.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang menggambarkan fenomena atau karakteristik data yang dapat dilihat dari rata-rata mean, standar deviasi standard deviation, dan maksimum-minimum. Mean digunakan untuk memperkirakan besar rata-rata populasi yang diperkirakan dari sampel. Standar deviasi digunakan untuk mengukur rata-rata penyimpangan masing-masing item data terhadap nilai yang diharapkan. Maksimum-minimum digunakan untuk melihat nilai minimum dan maksimum dari populasi. Dalam suatu penelitian, analisis deskriptif perlu dilakukan untuk melihat karakteristik keseluruhan dari sampel yang berhasil dikumpulkan dan memenuhi syarat untuk dijadikan sampel penelitian. 41

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik yang merupakan syarat untuk analisis regresi. Pengujian asumsi klasik yang akan dilakukan antara lain uji normalitas, uji multikolonieritas, uji autokorelasi dan uji heterokedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual berdistibusi normal. Penelitian ini dilakukan karena untuk melakukan uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik histogram normal P-Plot dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov. Adapun kriteria dari analisis grafik histogramnormal P-Plot dan uji statistik Kolmogrov-Smirnov yaitu: 1. Histogram, pengujian dilakukan dengan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. 2. Normal P-Plot, membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. 3. Uji Kolmogrov-Smirnov K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: 42 H : Data residual berdistribusi normal Ha : Data residual tidak berdistribusi normal Jika sig 0 ,05 dengan α = 5 , berarti distribusi data normal Ho diterima, sebaliknya bila sig 0,05 dengan α = 5, berarti distribusi data tidak normal Ha diterima.

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali 2013: 105 uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Multikolonieritas dapat diukur melalui tolerance value dan variance inflation factor VIF. Tolerance value mengukur variabilitas variabel independen terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah tolerance value ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Jika VIF ≥ 10 dan tolerance value ≤ 0,10, maka tejadi multikolonieritas tinggi antar variabel bebas dengan variabel bebas lainnya.

3.6.2.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi biasa sering ditemukan pada data runtut waktu time series akibat gangguan pada individu kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu kelompok yang sama pada periode berikutnya Ghozali, 2013: 110 . Model regresi yang baik adalah regresi yang 43 bebas dari autokorelasi. Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi menggunakan uji Durbin-Watson DW test. Uji durbin-watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lag diantara variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : tidak ada autokorelasi r = 0 Ha : ada autokorelasi r ≠ 0 Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat melalui tabel 3.6 berikut ini: Tabel 3.6 Kriteria Autokorelasi Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif. Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif. No desicison dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi Negatif. Tolak 4 – dl d 4 Tidak ada autokorelasi Negatif. No desicison 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif. Tidak ditolak du d 4 - du Sumber: Ghozali 2013:111

3.6.2.4 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamat ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas Ghozali, 2013: 139. Model regresi yang baik adalah yang homoskesdatisitas 44 atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas sebagai berikut: 1. Metode grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Kriteria untuk melihat ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di-studentized. a. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, mengindikasikan terjadinya heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. 2. Uji statistik yaitu uji Glejser, dimana dilakukan peregresan nilai absolut residual terhadap variabel independen dengan persamaan regresi: |Ut| = � + �Xt + vt dengan kriteria jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolute residual lebih besar dari 5 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas. 3.6.3 Model Penelitian Model penelitian dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Analisis regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yakni ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, 45 profitabilitas dan likuiditas terhadap variabel terikat yakni peringkat obligasi. Rumus dari analisis regresi linier berganda yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + b 5 X 5 + e Keterangan: Y = Peringkat Obligasi a = Koefisien konstanta � 1 −5 = Koefisien regresi variabel independen X 1 = Ukuran Perusahaan X 2 = Maturity X 3 = Financial Leverage X 4 = Profitabilitas X 5 = Likuiditas e = error

3.6.4 Pengujian Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari Goodness of fit-nya. Secara statistik, setidaknya ini dapat diukur dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

3.6.4.1 Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:97. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu 0 R 2 1. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas dan nilai yang mendekati 46 satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

3.6.4.2 Uji Signifikansi Parsial Uji t

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel penjelas independen secara parsial dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013: 98. Hipotesis yang akan diuji adalah: H : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 = 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H a : b 1 , b 2 , b 3 , b 4 , b 5 ≠ 0 secara parsial ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini t hitung akan dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah H diterima, Ha ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya H ditolak dan Ha diterima. Uji ini dilakukan dengan menbandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel dengan kriteria sebagai berikut: H diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H 1 diterima jika t hitung t tabel dan -t hitung -t tabel

3.6.4.3 Uji Signifikansi Simultan Uji F

Uji F menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen terikat Ghozali, 2013:98. Hipotesis yang akan diuji adalah: 47 H : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = b 5 = 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. H a : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ b 4 ≠ b 5 ≠ 0 secara simultan ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini F hitung akan dibandingkan dengan F tabel dengan tingkat signifikansi � = 5 0,05. Apabila nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah H diterima, H a ditolak dan jika nilai signifikansi 0,05 maka keputusannya H ditolak dan H a diterima. Kriteria penilaian hipotesis statistik F adalah sebagai berikut : H diterima jika F hitung ≤ F tabel H a diterima jika F hitung F tabel 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI pada tahun 2010-2013 yang berjumlah 146 perusahaan. Perusahaan yang terpilih sebagai sampel yang mewakili populasi berdasarkan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling adalah sebanyak 10 perusahaan manufaktur. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 20. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data peringkat obligasi yang dirilis oleh PT. PEFINDO selama tahun 2010-2013 dan data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan setelah diaudit oleh auditor independen pada tahun 2010-2013. Data peringkat obligasi diperoleh dari situs PT. PEFINDO www.pefindo.com sedangkan data laporan keuangan diperoleh dari situs BEI www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan yang bersangkutan. Data laporan keuangan ini digunakan untuk melakukan penghitungan dan analisis variabel-variabel yang diperlukan, yaitu ukuran perusahaan, maturity, financial leverage, profitabilitas dan likuiditas. 49

4.2 Hasil Analisis Data Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran umum atau deskripsi suatu data yang dijadikan sampel penelitian. Analisis statistik deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi. Statistik deskriptif dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Ukuran Perusahaan 40 27,5968 31,9889 29,574993 1,1501056 Umur Obligasi 40 1 ,90 ,304 Financial Leverage 40 ,6514 5,6661 1,809873 1,3339301 Profitabilitas 40 ,0365 ,8282 ,339964 ,2124613 Likuiditas 40 ,2232 2,1016 1,110412 ,4467308 Peringkat Obligasi 40 11 17 14,17 1,893 Valid N listwise 40 Sumber: Diolah dengan SPSS 2015 Tabel 4.1 tersebut menunjukkan nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata mean dan standar deviasi simpangan baku dari variabel ukuran perusahaan sebagai X 1 , maturity sebagai X 2, financial leverage sebagai X 3, profitabilitas sebagai X 4 , likuiditas sebagai X 5 dan peringkat obligasi sebagai Y dengan rincian sebagai berikut: 1. Variabel ukuran perusahaan size dalam penelitian ini diukur dengan logaritma natural dari total aset. Hasil analisis dengan statistik deskriptif 50 terhadap ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai minimum adalah sebesar 27,5968 dan nilai maksimum adalah sebesar 31,9889. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa jarak antara nilai maksimum dan minimum tidak besar, yaitu 4,3921. Nilai 4,3921 tersebut dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang besar pada sampel yang digunakan untuk variabel ukuran perusahaan. Mean atau rata-rata dari ukuran perusahaan yang dijadikan sampel adalah 29,574993. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 1,1501056. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari ukuran perusahaan sebesar 1,1501056. 2. Variabel umur obligasi maturity memiliki nilai minimum yaitu 0 dan nilai maksimum yaitu 1, dengan nilai rata-rata mean senilai 0,9. Variabel ini menunjukkan bahwa data berbentuk variabel dummy. Nilai rata-rata sebesar 0,9 mengindikasikan bahwa banyak sampel perusahaan memiliki umur obligasi antara 1 sampai 5 tahun. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 0,304. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari umur obligasi sebesar 0,304. 3. Variabel financial leverage dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio DER, yakni total hutang dibagi total ekuitas. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil analisis statistik deskriptif untuk financial leverage menunjukkan bahwa nilai minimum adalah sebesar 0,6514 dan nilai maksimum adalah sebesar 5,6661. Berdasarkan nilai tersebut dapat dilihat bahwa jarak antara nilai maksimum dan minimum tidak besar, yaitu 5,0147. Nilai 5,0147 tersebut dapat diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan yang 51 besar pada sampel yang digunakan untuk variabel financial leverage. Untuk nilai rata-rata dari financial leverage yang dijadikan sampel adalah 1,809873. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 1,3339301. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari financial leverage sebesar 1,3339301. 4. Variabel profitabilitas dengan proksi Return on Asset ROA, yakni laba bersih dibagi total aset. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil analisis statistik deskriptif untuk profitabilitas menunjukkan bahwa nilai minimum adalah sebesar 0,0365 dan nilai maksimum adalah sebesar 0,8282, dengan nilai rata-rata mean sebesar 0,339964. Hal ini menunjukkan bahwa nilai dari laba bersih dan total aset yang digunakan sebagai proksi dalam rasio produktivitas perusahaan sampel cukup baik dan tidak bernilai negatif. Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa semua sampel penelitian memiliki tingkat kemampuan dan kinerja untuk menghasilkan produk dengan baik. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 0,2124613. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari profitabilitas sebesar 0,2124613. 5. Variabel likuiditas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Quick Ratio QR, yakni aset lancar dikurangi persediaan dibagi kewajiban lancar. Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa hasil analisis statistik deskriptif untuk financial leverage menunjukkan bahwa nilai minimum adalah sebesar 0,2232 dan nilai maksimum adalah sebesar 2,1016, dengan nilai rata-rata mean sebesar 1,110412. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada satupun perusahaan 52 yang dijadikan sampel penelitian memiliki nilai aset lancar, persediaan dan kewajiban lancar yang bernilai negatif. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 0,4467308. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari likuiditas sebesar 0,4467308. 6. Variabel peringkat obligasi bond rating memiliki nilai minimum yaitu 11 dan nilai maksimum yaitu 17, dengan nilai rata-rata mean senilai 14,17. Variabel ini menunjukkan bahwa peringkat obligasi tertinggi untuk sampel penelitian adalah peringkat AA+ dengan nilai 17 dan peringkat terendah untuk sampel penelitian yaitu BBB+ dengan nilai 11. Hal ini menunjukkan bahwa nilai peringkat obligasi yang dijadikan sampel penelitian dikatakan cukup baik dan termasuk dalam investment grade. Standard deviation dari variabel ini menunjukkan nilai sebesar 1,893. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat variasi data dari peringkat obligasi sebesar 1,893.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Dokumen yang terkait

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 38 25

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 4 15

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR OBLIGASI DAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 2 16

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Leverage, Umur Obligasi dan Reputasi KAP Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015.

0 5 11

Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan, Likuiditas, Dan Maturity Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Di Bursa Efek Indonesia.

3 2 22

PENGARUH PERINGKAT OBLIGASI , MATURITY, LIKUIDITAS DAN SUKU BUNGA SBI TERHADAP YIELD TO MATURITY OBLIGASI PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 4 105

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN NON FINANCIAL YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 11

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 4 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Maturity, Financial Leverage, Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 13