71
Perusahaan-perusahaan dengan rasio financial leverage tinggi pada umumnya diberi peringkat obligasi yang rendah, seperti PT BW Plantation
dengan rasio leverage 1,84 hanya diberi peringkat
id
BBB+ sedangkan PT Salim Ivomas Pratama dengan rasio leverage 0,74 diberi peringkat
id
AA. Rasio leverage mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh
hutangnya, sehingga hal ini menjadi pertimbangan bagi perusahaan pemeringkat dalam memberikan peringkat obligasi. Investor perlu mengetahui kesehatan
perusahaan dengan mengukur sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutangnya. Jika perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri daripada hutang untuk
membiayai perusahaannya maka perusahaan tersebut sehat dan tidak mudah bangkrut. Semakin besar rasio leverage perusahaan, semakin besar risiko
kegagalan perusahaan. Hal ini mengindikasikan perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memiliki kemampuan yang rendah dalam
memenuhi kewajibannya. Dengan demikian semakin rendah leverage perusahaan maka semakin baik peringkat obligasi perusahaan tersebut.
4.3.4 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Peringkat Obligasi
Hipotesis 4 dalam penelitian ini menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi. Hasil pengujian pada
hipotesis ke-empat menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki nilai t
hitung
lebih kecil dari t
tabel
0,495 2,030 dan nilai signifikansi diatas 0,05 yaitu 0,624. Sehingga H
4
ditolak dengan pengertian bahwa profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi bond rating.
72
Profitabilitas mengukur efektivitas perusahaan yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan investasi perusahaan. Dalam penelitian ini
profitabilitas diproksi dengan rasio Return On Asset ROA yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset. Para investor obligasi
memerhatikan rasio ini untuk menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba. Beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa profitabilitas
berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Magreta dan Nurmayanti 2009, Linandarini 2010, Adrian
2011. Namun hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian tersebut karena tidak menemukan signifikansi pengaruh profitabilitas terhadap peringkat
obligasi. Berdasarkan data perusahaan sampel, obligasi yang diterbitkan oleh PT
Lautan Luas memiliki peringkat yang sama dengan obligasi yang diterbitkan oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia yaitu
id
A- meskipun kedua perusahaan tersebut memiliki rasio profitabilitas yang relatif berbeda jauh. PT Lautan Luas memiliki
rasio profitabilitas 0,05 sedangkan PT JAPFA Comfeed Indonesia memiliki rasio profitabilitas sebesar 0,5.
Rasio profitabilitas dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, namun tidak secara signifikan mempengaruhi peringkat
obligasi. Penyebab hasil ini tidak signifikan mungkin disebabkan oleh walaupun perusahaan memperoleh laba yang tinggi tetapi laba tersebut digunakan
perusahaan untuk berinvestasi maupun membayar kewajiban jangka pendek atau jangka panjangnya, sehingga laba yang ada pada data sekunder tidak
73
mencerminkan laba yang sebenarnya dan laba tersebut tidak digunakan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang terkait dengan obligasi. Hasil penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Winardi 2013.
4.3.5 Pengaruh Likuiditas Perusahaan Terhadap Peringkat Obligasi