BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah Penangkaran
Penangkaran musang luwak CV Kopi Luwak Indonesia berdiri pada tahun 2009. Penangkaran ini bermula dari keinginan pengelola dalam memproduksi
kopi luwak yang sebelumnya dari tahun 2004 hanya memproduksi kopi reguler. Pada awalnya musang luwak yang ditangkarkan berjumlah tiga ekor. Kandang
yang digunakan masih menggunakan kandang nonpermanen. Seiring berjalannya waktu penangkaran ini mengalami perkembangan dan menjalin kerjasama dengan
PT Ryowa Internasional. Tahun 2011 mulai dibuat kandang permanen bagi musang luwak. Musang luwak yang ditangkarkan juga lebih banyak yaitu
berjumlah dua puluh ekor. CV Kopi luwak Indonesia bekerjasama dan berhubungan langsung dengan
para petani kopi di lapangan. Perusahaan ini mengerjakan sendiri kegiatan produksi mulai dari mengumpulkan, menyeleksi dan memproses sesuai dengan
Standart Operating Prosedur. Perusahaan ini telah memiliki Sertifikasi khusus dan telah lolos uji standar mutu keaslian Kopi Luwak dari Sucofindo Certificate
Laboratory No.153722Tahun 2011 serta Sertifikat Badan Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia No.05XIIPP2009 di Jember, Izin Dinas Kesehatan Nomor :
6013273010210 Tahun 2011 dan Sertifikat Halal Lembaga MUI No : 0117300170907 Tahun 2011.
4.2 Organisasi Penangkaran
CV Kopi Luwak Indonesia dikembangkan dengan sistem atau pola inti rakyat yang terdiri dari penangkaran inti dan plasma. Penangkaran inti merupakan
penangkaran yang langsung dikelola oleh kepala penangkaran sedangkan plasma adalah penangkaran yang dikelola oleh masyarakat namun tetap dibawah naungan
kepala penangkaran. Struktur organisasi penangkaran CV Kopi Luwak Indonesia dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Bagan pengelolaan penangkaran musang luwak di CV Kopi Luwak Indonesia.
Kepala penangkaran memiliki tugas dalam mengelola penangkaran. Petugas harian berperan dalam proses pengelolaan penangkaran seperti pemberian
pakan, pemeliharaan kebersihan, pemanenan kopi sampai pengawasan terhadap gangguan yang dapat menimpa musang luwak di penangkaran. Petugas harian
yang ada di penangkaran berjumlah dua orang. Usia kedua petugas harian adalah 21- 27 tahun. Latar belakang pendidikan petugas harian adalah tamatan Sekolah
Menengah Atas. Petugas harian tidak diberikan pelatihan khusus penangkaran, namun pembelajaran manajemen penangkaran diperoleh secara otodidak
berdasarkan pengalaman dan informasi dari pengelola. Proses pengolaan produksi kopi luwak biasanya berhubungan dengan
produksi kopi reguler oleh karena itu petani kopi sangat berperan dalam proses produksi. Petani kopi luwak bertugas dalam proses penjemuran, pengupasan kulit
tanduk dan sortasi biji. Petani kopi berjumlah dua puluh orang dengan rentang usia 18-40 tahun. Tenaga medis yang ada di penangkaran adalah dokter hewan
yang bertugas untuk pemerikasaan kesehatan musang luwak serta pemberian vaksin.
Kepala penangkaran
Penangkaran inti
Petugas harian
Petani kopi
Tenaga medis Penangkaran sistem
plasma
Masyarakat
4.3 Kondisi Fisik 4.3.1 Luas dan lokasi