Jenis, ukuran dan konstruksi kandang

biasanya kurang nafsu makan. Komposisi campuran nasi, madu dan telur untuk satu individu musang luwak adalah nasi sebanyak 200 g, madu sebanyak 150 ml dan telur 1 butir. Campuran tersebut ditempatkan pada tempat pakan musang luwak dan diberikan satu kali sehari. Fungsi nasi dalam campuran tersebut adalah sebagai sumber energi bagi tubuh karena mengandung kandungan karbohidrat Shafwati 2012. Telur ayam memiliki kandungan protein dan lemak yang berfungsi mengganti sel- sel yang rusak. Madu memiliki kandungan gizi yang tinggi dan sebagai antioksidan. Madu juga mengandung bahan penggumpal yang biasanya ada dalam bentuk suspensi dan cenderung merupakan perangsang proses fermentasi Utomo 2008. Keelen dan Jensen 2009 menyatakan bahwa kurangnya nafsu makan merupakan salah satu tanda stres dengan lingkungan yang baru.Stres yang dialami oleh musang dapat berakibat buruk terhadap saluran pencernaan sehingga menurunkan kopi yang dikonsumsi. Oleh karena itu bibit musang luwak yang baru hanya diberi kopi dalam porsi sedikit sehingga tidak merugikan produksi kopi luwak.

5.1.2 Perkandangan

5.1.2.1 Jenis, ukuran dan konstruksi kandang

Kandang yang terdapat di dalam penangkaran musang luwak di CV Kopi Luwak Indonesia terdiri dari dua jenis kandang yaitu kandang utama kandang display dan kandang karantina. Gambaran kandang utama dan kandang karantina dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Ukuran, fungsi dan enrichment kandang utama dan kandang karantina di penangkaran CV Kopi Luwak Indonesia Jenis kandang Ukuran p x l x t Fungsi Jumlah individu per kandang Jumlah kandang Enrichment Kandang utama 1,5x1x2 m Sebagai tempat tinggal musang luwak dewasa 1 individu 20 buah Replika pohon, tempat tidur, tempat minum, Kandang karantina 1x0,8x0,8 m Sebagai tempat musang luwak yang sakit 1 individu 1 buah Tempat minum, tempat memanjat, tempat tidur 1. Kandang Utama Kandang utama berfungsi untuk tempat tinggal musang luwak dewasa yang digunakan dalam produksi kopi luwak. Kandang utama terletak agak jauh dengan pemukiman atau sekitar 100 m dan berada di dekat pabrik kopi yang dimiliki oleh perusahaan. Satu buah kandang berisikan satu individu musang luwak. Konstruksi kandang utama dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Konstruksi kandang utama musang luwak di penangkaran No Struktur kandang Material Ukuran 1 Pintu Besi dan kawat Ukuran lubang petak kawat 4x4 cm 2 Dinding depan Kawat Ukuran lubang petak kawat 4x4 cm 3 Atap Besi tipis 4 Dinding pemisah Kawat Ukuran lubang petak kawat 2x2 cm 5 Lantai Semen Ukuran dinding di sekeliling lantai 10 cm 6 Tempat tidur Papan kayu 90x60x35 cm 7 Replika pohon Kayu 1,5 m Fasilitas yang disediakan pengelola di dalam kandang musang luwak adalah tempat tidur, tempat air minum, replika pohon dengan tinggi 1,5 m Gambar 7. Gambar 7 Kandang utama dan fasilitas kandang a Kandang utama b Tempat tidur musang luwak c Tempat air minum d Replika pohon. Tempat tidur memiliki sisi-sisi tertutup yang berfungsi sebagai tempat istirahat dari musang luwak ketika tidak melakukan aktivitas. Lantai kandang dibuat lebih tinggi di sekeliling sisinya dengan lebar 10 cm yang bertujuan a b c c memudahkan pergerakan bagi musang luwak. Tujuan pemberian fasilitas tersebut adalah untuk mendukung kenyamanan musang luwak di dalam kandang. Ilustrasi dari kandang display yang terdapat di penangkaran dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 Ilustasi kandang musang luwak di penangkaran: a Tempat tidur 90x60x35 cm, b tempat minum, c replika pohon 1,5 m. Kandang di penangkaran CV Kopi Luwak Indonesia memiliki syarat a lokasi kandang tidak jauh dari sumber pakan dan air b lokasi kandang berada jauh dari sumber kebisingan atau keramaian dan lebih baik tidak jauh dari pabrik kopi agar mudah dalam proses pemanenan. Lokasi kandang tersebut sudah dianggap baik dalam penangkaran karena selain memberikan kenyamanan kepada musang luwak juga memberikan kemudahan dalam melakukan pengelolaan penangkaran terkait pemberian pakan dan pemanenan kopi luwak. Hasil pengukuran suhu rata- rata di kandang penangkaran menunjukkan kondisi suhu rata-rata di kandang pada pagi hari adalah 22 C, siang hari 24 C, sore hari 22 C dan malam hari 20 C. Kelembaban relatif rata-rata yang ada di kandang pada pagi hari sekitar 84, siang hari 76 , sore hari 85 dan malam hari 83 Gambar 9. 10 cm c b a 1,5 m 1 m 2 m Gambar 9 Suhu dan kelembaban rata-rata di penangkaran. Suhu dan kelembaban yang berada di penangkaran sudah sesuai dengan kehidupan musang luwak. Small Carnivore Taxon Advisory Group SCTAG 2010 menyatakan bahwa musang luwak dapat hidup di berbagai ketinggian tempat sehingga dapat hidup berbagai suhu dan kelembaban. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi suhu di dalam kandang diantaranya: a radiasi sinar matahari yang masuk ke dalam kandang, b produksi panas oleh tubuh satwa, c kondisi konstruksi kandang mencakup tinggi, luas lantai, dan bukaan atap kandang Yani et al. 2007. Musang luwak merupakan satwa yang soliter yaitu satwa yang hidupnya tidak memiliki kelompok SCTAG 2010. Sifat soliter tersebut merupakan dasar pertimbangan untuk hanya menempatkan satu individu musang luwak ke dalam satu kandang. Menurut pengelola apabila jumlah musang luwak yang diletakkan lebih dari satu maka kemungkinan dapat saling menyerang dan melukai. Ukuran ideal bagi kandang musang luwak belum diketahui, namun musang luwak termasuk ke dalam famili Viverridae yang secara umum famili viverridae tinggal berpasangan di tempat yang memiliki luas sepuluh kali panjang tubuhnya SCTAG 2010. Patou et al. 2010 menyatakan bahwa musang luwak dewasa memiliki panjang rata- rata 0,9 m sehingga membutuhkan ruang seluas 9 m 2 . Pada penangkaran ini ruang yang diberikan memiliki luas kurang dari 9 m 2 sehingga kurang sesuai dengan karakteristik musang luwak. Penyediaan ruang yang luas merupakan pertimbangan dalam penangkaran ini karena disesuaikan 18 19 20 21 22 23 24 25 07.00 WIB 13.00 WIB 16.00 WIB 20.00 WIB suhu C waktu 70 72 74 76 78 80 82 84 86 07.00 WIB 13.00 WIB 16.00 WIB 20.00 WIB k e le m ba ba n waktu dengan biaya yang dikeluarkan. Semakin luas kandang yang dibuat maka biaya yang dikeluarkan akan semakin besar sehingga luas kandang hanya dibuat sebesar 1,5 m. Fasilitas yang berada di dalam kandang bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi musang luwak. Musang luwak merupakan satwa arboreal sehingga membutuhkan tempat tinggi untuk dipanjat Schreiber et al. 1989, atas dasar tersebut maka pengelola meletakkan replika pohon di dalam kandang. Su dan Sale 2007 juga menyatakan bahwa di habitat alaminya musang luwak pada umumnya istirahat pada kanopi pohon yang memiliki tinggi sekitar 10 m namun tidak jarang beristirahat di dahan pohon setinggi 2-3 m dari permukaan tanah. Ketinggian replika pohon yang berada di dalam kandang lebih baik dibuat menjadi 2 m sehingga dapat sesuai dengan karakteristik musang luwak di habitat aslinya. Secara keseluruhan kandang musang luwak di penangkaran CV kopi luwak Indonesia sudah sesuai dengan kehidupan musang luwak. Kandang musang luwak tersebut dianggap sudah memiliki syarat kandang yang baik menurut Garsetiasih dan Takandjandji 2007 yaitu kandang memiliki fasilitas kandang, lokasi kandang yang sesuai serta suhu dan sirkulasi udara yang cukup bagi kehidupan satwa. 2. Kandang karantina Kandang karantina berfungsi sebagai tempat musang luwak yang sakit dan tempat pemisahan anak dari induknya setelah dilahirkan Gambar 10. Jumlah kandang karantina di penangkaran CV Kopi Luwak Indonesia hanya satu buah. Satu kandang karantina ditempati oleh satu ekor musang luwak dewasa. Gambar 10 Kandang karantina musang luwak di penangkaran. Letak kandang karantina tidak satu lokasi dengan kandang utama. Jarak kandang karantina dari kandang utama sekitar 1 km. Kandang ini berjarak sekitar 50 m di belakang pemukiman warga. Walaupun letaknya berbeda lokasi dari kandang utama namun dalam pengelolaannya tetap ditangani oleh petugas harian penangkaran. Kandang karantina memiliki ukuran lebih kecil dari kandang utama yaitu panjang 1 m, tinggi 0,8 m, dan lebar 0,8 m. Kandang ini berbentuk kotak dengan material utama kayu. Konstruksi kandang karantinadisajikan dalam Tabel 8. Tabel 8 Konstruksi kandang karantina musang luwak di penangkaran No Struktur kandang Material Ukuran 1 Pintu Besi dan kawat Ukuran petak kawat 4x4 cm 2 Dinding depan Kawat Ukuran petak kawat 4x4 cm 3 Atap Besi tipis 4 Lantai Kayu dilapisi kawat Ukuran petak kawat 4x4 cm 5 Tempat tidur Kayu 90x60x35 cm 6 Tempat memanjat Kayu 50 cm Fasilitas yang ada di dalam kandang ini meliputi tempat tidur, tempat memanjat dan tempat air minum. Fasilitas yang berada di kandang karantina sedikit berbeda dengan kandang utama. Kandang karantina tidak memiliki replika pohon, namun diganti dengan tempat memanjat yang terbuat dari kayu. Hasil wawancara dari pengelola menunjukkan musang luwak yang berada di kandang karantina biasanya musang luwak yang sakit sehingga kurang aktif dalam pergerakannya. Kandang ini juga disesuaikan dengan biaya yang dikeluarkan sehingga pembuatannya tidak seluas maksimal ruang yang dibutuhkan musang luwak yaitu 9 m 2 SCTAG 2010. 5.1.2.2 Pembersihan kandang Kandang musang luwak dibersihkan setiap hari setelah proses pemanenan kopi luwak yaitu sekitar pukul 08.00 WIB. Pembersihan kandang dilakukan untuk menghilangkan sisa- sisa kotoran musang luwak dan kulit kopi yang tidak termakan. Pembersihan kandang dilakukan dengan menggunakan air mengalir dan alat-alat kebersihan seperti sapu dan alat pengepel lantai. Petugas kebersihan biasanya dilakukan bergantian antar petugas harian.

5.1.3 Pakan