Observasi lapangan Metode Pengumpulan Data

4. Data pemanfaatan musang luwak Data mengenai pemanfaatan musang luwak merupakan data yang berisikan pemanfaatan hasil dari musang luwak tersebut mulai dari produk yang dihasilkan sampai proses pemanenan dan pengelolaannya Tabel 4. Tabel 4 Jenis data pemanfaatan musang luwak No Jenis data yang diambil Variabel 1 Hasil panen a. Jenis produk yang dihasilkan b. Bagian dari satwa yang dimanfaatkan c. Pemasaran produk 2 Teknis pemanenan a. Kriteria produk yang bisa dipanen b. Cara pemanenan c. Analisis biaya penangkaran 3 Manfaat sosial a. Jumlah pekerja b. Struktur organisasi penangkaran

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder yang dikumpulkan meliputi: 1. Kondisi umum penangkaran yaitu letak dan luas penangkaran, dan batas wilayah penangkaran. 2. Peta lokasi penangkaran.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian meliputi :

3.4.1 Observasi lapangan

Observasi lapangan dilakukan guna mendapatkan data yang akurat dan spesifik di lapangan mengenai teknis penangkaran. Kegiatan observasi lapang yang dilakukan meliputi pengamatan secara langsung dan pengukuran. Kegiatan observasi lapang diuraikan sebagai berikut: 1. Data perkandangan diperoleh dengan melakukan pengukuran kandang musang luwak yaitu panjang, tinggi, dan lebarnya. Selain itu mengidentifikasi material penyusun kandang dan fasilitas yang berada di dalam kandang. 2. Pengukuran suhu dan kelembaban kandang dilakukan pada pagi hari pukul 07.00 WIB, siang hari pukul 13.00 WIB, sore hari pukul 16.00 WIB dan malam hari pukul 20.00 WIB selama 30 hari. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan termometer dry-wet yang diletakkan di pintu kandang musang luwak. 3. Data konsumsi kopi arabika diperoleh dengan menghitung selisih antara berat kopi arabika yang diberikan dengan berat kopi arabika yang tersisa setiap hari. Pengukuran konsumsi dilakukan selama tujuh hari dengan takaran 2000 gindividuhari. Musang luwak yang diamati berjumlah enam individu dengan komposisi tiga individu jantan dan tiga individu betina. 4. Palatabilitas diperoleh dari kopi arabika yang dikonsumsi oleh musang luwak. Butir kopi arabika yang dibandingkan diklasifikasikan menjadi dua kategori yaitu: i. Warna, terdiri dari dua warna yaitu merah dan merah marun. ii. Ukuran panjang buah kopi, terdiri dari dua ukuran yaitu besar 1,5 cm dan kecil 1-1,5 cm. Total keseluruhan berat kopi arabika yang diberikan disesuaikan dengan pemberian kopi yang ada di penangkaran yaitu 2000 gindividuhari. Berikut formulasi pemberian kopi arabika pada musang luwak berdasarkan klasifikasi warna dan ukuran Tabel 5. Tabel 5 Formulasi pemberian kopi arabika pada musang luwak di penangkaran Ukuran Warna Jumlah g Merah marun MM Merah M Besar B MMB 500 MB 500 1000 Kecil K MMK 500 MK 500 1000 Jumlah 1000 1000 2000 Keterangan : MM = merah marun, M = merah, B = besar 1,5 cm, K = kecil 1-1,5 cm, MMB = merah marun besar, MB = merah besar, MMK = merah marun kecil, MK = merah kecil. Masing- masing berat yang disajikan sebesar 500 g dengan menggunakan tempat yang terpisah. Pemberian kopi dilakukan pada sore hari 16.00 WIB selama tujuh hari. Musang luwak yang diberikan kopi arabika berjumlah enam individu dengan komposisi tiga jantan dan tiga betina. 5. Data mengenai bibit, immobilisasi dan reproduksi dilakukan dengan pengamatan secara langsung guna mendapatkan data yang akurat dan spesifik. 6. Data aktivitas harian berisikan data tentang pola aktivitas yang dilakukan musang luwak setiap hari. Metode yang digunakan adalah Focal animal sampling. Focal animal sampling merupakan metode pengambilan data pengamatan perilaku yang menggunakan satu individu satwa sebagai obyek pengamatan dan menggunakan teknik pencatatan perilaku satwa tersebut pada interval waktu tertentu Altman 1974. Lama dari pengamatan aktivitas harian adalah 12 jam dimulai pada pukul 16.00 WIB sampai 04.00 WIB dengan interval waktu 5 menit. Data yang diambil meliputi aktivitas yang dilakukan serta waktu aktivitas. Waktu pengamatan disesuaikan dengan waktu aktivitas musang luwak yang bersifat nokturnal yang pada umumnya aktif pada malam hari dengan asumsi pada pukul 04.00-16.00 WIB musang luwak tidur.

3.4.2 Wawancara