5.1.3 Pakan
5.1.3.1 Jenis dan sumber pakan
Jenis pakan yang diberikan kepada musang luwak selain pisang, ceker dan kepala ayam, kopi arabika dan campuran wortel Gambar 11, terdapat juga
pepaya, belut, lele, dan ikan mas.
a. b
c d Gambar 11 Beberapa contoh pakan yang diberikan kepada musang luwak di
penangkaran: a ceker dan kepala ayam, b pisang susu, c kopi arabika, d campuran wortel.
Takaran pakan yang diberikan kepada musang luwak di penangkaran tersaji dalam Tabel 9.
Tabel 9 Takaran pakan yang diberikan kepada musang luwak gindividu
Jenis pakan Takaranindividu g
Pisang 200
Pepaya 200
Belut 100
Lele 100
Ayam kepala dan ceker 100
Ikan mas 100
Campuran wortel 200
Kopi arabika 2000
Komposisi campuran wortel untuk dua puluh individu musang luwak yang berada di penangkaran yaitu wortel sebanyak 5 kg, susu sebanyak 0,25 kg,
telur 4 butir dan madu 100 ml. Campuran wortel, telur, susu dan madu dibuat dengan menggunakan mesin penggiling pakan atau secara manual agar memiliki
bentuk yang lunak sehingga mudah dicerna oleh musang luwak Gambar 12. Campuran pakan tersebut diberikan dengan tujuan menambah daya tahan tubuh
serta nafsu makan satwa tersebut.
Gambar 12 Mesin penggiling pakan musang luwak. Musang luwak tidak diberi pakan tambahan khusus namun jika ingin
menambah nafsu makan musang luwak biasanya pengelola memberi campuran nasi, madu dan telur ayam sebagai pakan tambahan musang luwak. Nasi dan
madu mengandung karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi bagi musang luwak dalam beraktivitas. Komposisi campuran nasi, madu dan telur
untuk satu individu musang luwak adalah nasi sebanyak 200 g, madu sebanyak 150 ml dan telur 1 butir. Telur ayam memiliki peranan dalam memberikan
tambahan energi dan menjaga daya tahan tubuh. Campuran pakan ini biasanya digunakan untuk musang luwak yang baru ditangkarkan karena pada umumnya
musang luwak yang baru kurang nafsu makan. Pakan utama musang luwak seperti sumber daging, sayuran dan buah-
buahan selama ini diperoleh di pasar terdekat di daerah Pangalengan. Biaya pakan yang dikeluarkan untuk dua puluh individu musang luwak di penangkaran adalah
Rp 22.000 per hari. Pisang yang diberikan biasanya dibeli harga Rp 3.000 per kg. Satu kilogram pisang dapat diberikan kepada lima individu musang luwak
sehingga pengeluaran pakan untuk dua puluh individu musang luwak di penangkaran dapat mencapai Rp 12.000 per hari. Harga ayam kepala dan ceker
adalah Rp 5.000 per kg. Satu kilogram ceker dan kepala ayam dapat diberikan kepada sepuluh individu musang luwak sehingga biaya pakan ayam yang harus
dikeluarkan adalah Rp 10.000 per hari. Pakan berupa kopi arabika diperoleh dari kebun kopi arabika yang berada
tidak jauh dari lokasi penangkaran. Kebun kopi arabika tersebut merupakan milik dari pengelola penangkaran dengan luas 12 ha. Apabila kopi yang berasal dari
kebun tidak mencukupi pakan musang luwak maka pengelola membeli kopi dari petani dengan harga Rp 10.000 per kg.
Pemberian pakan seperti pisang, ayam dan kopi arabika sudah sesuai dengan karakteristik pakan musang luwak. Pada habitat alaminya musang luwak
biasa mengkonsumsi buah pisang Musa spp., pepaya Carica papaya, mangga Mangifera indica, dan buah berbiji Jotish 2011. Su dan Sale 2007 juga
menyatakan bahwa musang luwak mengkonsumsi buah berbiji dan protein hewani dan ketika musang luwak tersebut berada di dekat pemukiman manusia maka
pakan yang dikonsumsi juga hampir sama dengan manusia. Pemberian pisang ditujukan sebagai sumber energi karena pisang
mengandung karbohidrat, vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin C Endra 2006. Karbohidrat memiliki fungsi sebagai sumber energi sedangkan vitamin dapat
membantu dalam pembentukan dan pemeliharaan sel- sel tubuh Tilman et al. 1998. Pemberian ayam ditujukan dalam pemenuhan protein pada musang luwak.
Kandungan protein yang dimiliki oleh ayam ras adalah sebesar 21,86 Triyantini et al. 1997. Protein sangat dibutuhkan dalam tubuh, baik untuk
menghasilkan tenaga maupun untuk pertumbuhan Tilman et al. 1998. Jenis kopi yang diberikan kepada musang luwak adalah kopi arabika
Coffea arabica karena memiliki kadar air lebih tinggi dan rasa yang lebih manis dibanding kopi robusta. Kopi arabika juga memiliki daging yang cukup tebal
sehingga mudah untuk dicerna oleh musang luwak dan memberikan hasil yang baik sebab musang luwak tidak menelan kulit luar dari kopi tersebut Braham
Bressani 1979. Kopi arabika biasanya tumbuh di daerah dataran tinggi dan memiliki kandungan kafein tidak lebih dari 1,5 Alnopri et al.2009.
5.1.3.2 Cara dan jadwal pemberian pakan