2.3.4 Penyakit dan perawatan kesehatan
Kesehatan satwa selama penangkaran harus diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap produksi dari penangkaran tersebut. Pemeliharaan
kesehatan merupakan bagian dari pengelolaan penangkaran yang meliputi kegiatan pembersihan dan sanitasi kandang. Kegiatan sanitasi bertujuan untuk
menjaga kebersihan kandang musang luwak sehingga musang luwak terhindar dari ektoparasit. Parasit pada hewan terbagi menjadi dua yakni endoparasit di
dalam tubuh inang seperti cacing di saluran pencernaan dan ektoparasit di luar tubuh inang seperti di kulit dan rambutbulu Aroon et al. 2009.
Pakan yang digunakan sebaiknya tidak mengandung pestisida karena dapat bersifat racun terhadap kesehatan musang luwak McDonald 2000. Pemerikasaan
kesehatan luwak dapat dilakukan dengan melihat kotorannya. Kotoran tersebut dapat menunjukkan endoparasit atau parasit yang terdapat di dalam tubuh musang
luwak Aroon et al. 2009.
2.3.5 Pengaturan reproduksi
Indikator kunci keberhasilan penangkaran satwa adalah apabila penangkaran tersebut berhasil mengembangbiakan satwa yang ditangkarkan. Ada
beberapa hal yang terkait dengan manajemen pengembangbiakan satwa, yakni pengenalan tentang karakteristik bioreproduksi usia dewasa kelamin, musim
kawin, lama kebuntingan, jumlah anak per kelahiran, determinasi sex dan teknik pengembangbiakan Masy’ud et al. 2011.
2.4 Status Konservasi
Convention on International of Trade Endangered Species 2011 menyebutkan bahwa musang luwak tergolong dalam appendix III, artinya
statusnya dilindungi di daerah asal dan kawasan penyebarannya. Spesies tidak terancam punah dan semua negara anggota CITES hanya boleh melakukan
perdagangan dengan izin ekspor yang sesuai. Status konservasi musang luwak menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Reserves
2011 adalah Risiko Rendah Least Concern. Musang luwak tidak termasuk hewan dilindungi di Indonesia berdasarkan PP No 7 Tahun 1999 dan masuk
kedalam list jenis satwa buru pada Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 461Kpts-Ii1999 tentang Penetapan Musim Berburu Jenis- Jenis Satwa Buru di Taman Buru dan Areal Buru.
2.5 Prinsip Kesejahteraan Satwa
Farm Animal Welfare Council 2001 menyatakan bahwa prinsip kesejahteraan satwa merupakan hal- hal yang harus dipenuhi karena berkaitan
dengan keberlangsungan hidup satwa. Prinsip kesejahteraan satwa meliputi : 1.
Freedom from hunger and thirst yaitu kebebasan dari kelaparan dan kehausan. Penanggulangannya dapat memberikan makanan dan minuman
yang cukup untuk menjamin kesehatan satwa. 2.
Freedom from discomfort yaitu kebebasan dari ketidaksenangan. Penanggulangannya dapat dengan memberikan kondisi lingkungan yang
sesuai dan menyenangkan bagi satwa. 3.
Freedom from pain, injury and disease yaitu kebebasan dari rasa sakit, luka- luka dan penyakit. Upayakan satwa tidak jatuh sakit atau menderita luka-
luka, namun jika satwa masih jatuh sakit atau menderita luka-luka maka harus dilakukan tindakan oleh dokter hewan atau tenaga ahli.
4. Freedom to behave normally yaitu kebebasan satwa untuk bertindak alami.
Perlakukan yang dapat dilakukan adalah memberikan lingkungan yang luas, yang memungkinkan satwa melakukan gerakan alami dan bergaul dengan
satwa lain yang berjenis sama. 5.
Freedom from fear and distress yaitu kebebasan dari ketakutan dan stres. Kondisi penangkaran harus terjamin dengan baik supaya menghindari satwa
dari ancaman kebosanan, stres, ketakutan dan kesusahan.
2.6 Pemanfaatan Hasil