Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Berbagai Lapisan Petani

205

8.3. Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Berbagai Lapisan Petani

Dengan menggunakan data yang dikumpulkan dari rumahtangga petani res- ponden, dapat diketahui bahwa penerimaan dan pengeluaran per kapita rumah- tangga petani menurun sejalan dengan tingkat kesejahteraan mereka Tabel 8.4. dan Gambar 8.5.. Kemudian, mengacu pada hasil uji beda nyata LSD dengan tingkat kepercayaan 20 dapat diidentifikasi bahwa perbedaan penerimaan per kapita yang signifikan terjadi antara “lapisan kaya” dengan “lapisan sedang” dan antara “lapisan kaya” dengan “lapisan miskin”, sedangkan perbedaan yang terjadi antara “lapisan sedang” dengan “lapisan miskin” tidak signifikan. Sementara itu, dalam hal pengeluaran per kapita, perbedaan yang signifikan terjadi pada semua lapisan, yaitu antara “lapisan kaya” dengan “lapisan sedang”, antara “lapisan kaya” dengan “lapisan miskin”, dan antara “lapisan sedang” dengan “lapisan miskin” Lampiran 8.1.. Tabel 8.4. Rata-Rata Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Petani pada Berbagai Lapisan Kesejahteraan, 2007. Tingkat Kesejahteraan Penerimaan KapitaTahun Rp. Juta Pengeluaran KapitaTahun Rp. Juta • Kaya 19,402 5,670 • Sedang 3,839 2,980 • Miskin 1,835 1,666 Sumber Data : Rumahtangga Petani Responden Sebagaimana terjadi pada pelapisan petani berdasarkan tingkat kesejah- teraan, pada pelapisan petani berdasarkan status dalam penguasaan sumberdaya agraria pun penerimaan dan pengeluaran per kapita rumahtangga petani menurun dari satu lapisan ke lapisan lainnya. Penurunan penerimaan dan pengeluaran pada pelapisan ini sejalan dengan semakin kecilnya akses petani dalam penguasaan sumberdaya agraria Tabel 8.5. dan Gambar 8.6.. Dalam hal ini penggarap dan buruh tani secara berturut-turut merupakan dua lapisan dengan tingkat penerimaan dan pengeluaran paling rendah. 206 - 2.000 4.000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 16.000 18.000 20.000 Kaya Sedang Miskin Y Capita C Capita Keterangan : Y = penerimaan, C = pengeluaran Gambar 8.5. Rata-Rata Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Petani Pada Berbagai Lapisan Kesejahteraan per kapita dalam juta, 2007 Sumber Data : Rumahtangga Petani Responden Kemudian, mengacu pada hasil uji beda nyata LSD dengan tingkat keper- cayaan 20 menunjukkan bahwa perbedaan penerimaan per kapita yang sig- nifikan terjadi antara lapisan “pemilik” dengan lapisan “Pemilik + Buruh Tani” dan antara lapisan “Pemilik” dengan lapisan “Buruh Tani”. Sementara itu, perbe- daan pengeluaran per kapita yang signifikan terjadi antara lapisan “Pemilik” de- ngan lapisan “Pemilik + Penggarap”, “Pemilik + Penggarap + BT”, “Pemilik + BT”, “Penggarap”, dan “Buruh Tani” serta antara lapisan “Buruh Tani” dengan lapisan “Pemilik + Penggarap”, “Pemilik + Penggarap + Buruh Tani”, dan “Pemilik + Buruh Tani “ Lampiran 8.2.. 207 Tabel 8.5. Rata-Rata Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Petani pada Berbagai Lapisan Penguasaan Sumberdaya Agraria, 2007 Lapisan Petani Penerimaan KapitaTahun Rp. Juta Pengeluaran KapitaTahun Rp. Juta • Pemilik 6,747 3,431 • Pemilik+Penggarap 3,324 2,559 • Pemilik+Penggarap+BT 2,807 2,345 • Pemilik+BT 2,816 2,182 • Penggarap 2,230 1,544 • BT 1,467 1,424 Sumber Data : Rumahtangga Petani Responden - 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000 7.000 Rp J u ta Pemil ik Pemil ik+Pe nggar ap Pemil ik+Pe nggar ap+BT Pemilik +BT Pengg arap BT Y Capita C Capita Keterangan : Y = penerimaan, C = pengeluaran Gambar 8.6. Rata-Rata Penerimaan dan Pengeluaran Rumahtangga Petani pada Berbagai Lapisan Penguasaan Sumberdaya Agraria Rp Juta, 2007. Sumber Data : Rumahtangga Petani Responden 208 Bila penerimaan petani kapitatahun antar komunitas petani kasus diban- dingkan nampak bahwa para petani di Desa Jono Oge mempunyai tingkat pene- rimaan paling tinggi. Walaupun beada di propinsi dan keadaan ekologis yang sama, keadaan tersebut sangat kontras dengan penerimaan rumahtangga petani di Desa Tondo. Bahkan penerimaan rumahtangga di desa Tondao bearada pada ting- kat penerimaan paling rendah di antara empat desa kasus. Sementara itu, tingkat penerimaan rumahtangga petani di kedua komunitas petani kasus di NAD relatif sama, meskipun keadaan ekologisnya berbeda. Sejalan dengan itu, hasil uji beda nyata LSD, dengan tingkat kepercayaan 80 menunjukkan bahwa penerimaan rumah tangga petani yang berbeda hanya terjadi antara rumahtangga petani di Desa Jono Oge dengan rumahtangga petani di Desa Tondo.

2.89 2.40