41 68.3 20 TRANSFORMASI STRUKTUR AGRARIA DAN

126 berlangsung relatif merata di tiga komunitas petani kasus, yaitu di komunitas petani Desa Tondo 38,4 , Ule Gunong 35,0 dan Cot Baroh Tunong 26 . Sementara itu, akuisisi sumberdaya agraria melalui mekanisme ”jual-beli ganti rugi” sangat menonjol dilakukan oleh para petani di Desa Jono Oge, yaitu mencapai 72,3 . Bahkan untuk memperoleh sumberdaya agraria kosong pun para petani di Desa Jono Oge lebih memilih membelimengganti rugi dari pada harus membuka hutan sendiri. Awal kemunculan mekanisme jual beli sumber- daya agraria berlangsung sejak para petani mengusahakan tanaman “ko-mersial” perkebunan. Tabel 6.1. Pola Akuisisi Sumberdaya Agraria di Empat Komunitas Petani Kasus, 2007 Pola Akuisisi Tondo Jono Oge Ulee Gunong Cot Baroh Tunong N N N N

A. Buka Baru 27

37.0 12 12.8 19 31.7 47 51.6 1. Buka Sendiri 19 26.0 11 11.7 17 28.3 39 42.9 2. Berbagi 8 11.0 1 1.1 2 3.3 8 8.8

B. Transfer 46

63.0 82

87.2 41 68.3

44 48.4 1. Ganti Rugi 18 24.7 68

72.3 20

33.3 20 22.0 2. Pewarisan 28 38.4 14 14.9 21 35.0 24 26.4 Jumlah 73 100.0 94 100.0 60 100.0 91 100.0 Sumber data : Wawancara dengan Petani Responden Bila proses akuisisi sumberdaya agraria dibandingkan di antara berbagai jenis pengusahaannya Tabel 6.2 dan Gambar 6.6., ternyata proses transfer sumberdaya agraria melalui mekanisme jual beliganti rugi lahan sangat menonjol pada sumber-daya agraria yang digunakan untuk usahatani padi sawah 59,5 , kemudian disusul pada usahatani kelapa 56,3 dan terakhir pada usahatani cengkeh 51,9 . Bahkan untuk ketiga usahatani tersebut sudah lama tidak 127 terjadi pembukaan areal baru. Hal ini terjadi karena ketersediaan sumberdaya agraria yang cocok untuk melakukan pencetakan sawah baru sudah tidak ada lagi terutama tidak mempunyai kecukupan air. Sementara itu, tanaman kelapa dan cengkeh mulai ditinggalkan petani karena petani lebih memilih menanam kakao. Sementara itu, akuisisi sumberdaya agraria melalui mekanisme pewarisan relatif merata pada semua jenis tanaman, keculai pada tanah kosong hanya sebesar 11 . Adapun proses akuisisi sumberdaya agraria melalui mekanisme buka baru masih relatif besar pada sumberdaya agraria untuk menjalankan usahatani tanaman kakao, kopi, dan tanaman campuran. Hal ini terjadi karena secara ekologis ketersediaan sumberdaya agraria untuk ketiga usahatani dimaksud relatif lebih tersedia, yaitu lahan baru yang terletak dekat danatau di dalam wilayah hutan. Tabel 6.2. Pola Akuisisi Sumberdaya Agraria Berdasarkan Jenis Tanaman yang Diusakan, 2007. Pola Akuisisi Kakao Kopi Cengkeh Kelapa Padi Campur Kosong N N N N N N N A. Buka Baru 34 45 5 36 5 19 3 19 9 11 27 34 16 59 1. Buka Sendiri 29 38 5 36 2 7 2 13 1 1 25 32 16 59 2. Berbagi 5 7 0 - 3 11 1 6 8 10 2 3 0 -

B. Transfer Lahan 42

55 9 64 22 81 13 81 70 89 52 66 11 41 1. Ganti Rugi 22 29 5 36 14 52 9 56 47 59 21 27 8 30 2.Pewarisan 20 26 4 29 8 30 4 25 23 29 31 39 3 11 Jumlah 76 100 14 100 27 100 16 100 79 100 79 100 27 100 Sumber data : Wawancara dengan Petani Responden 128 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Kakao Kopi Cengkeh Kelapa Padi Campur Kosong Pew arisan Ganti Rugi Berbagi Buka Sendiri Gambar 6.6. Pola Akuisisi Sumberdaya Agraria Berdasarkan Jenis Tanaman, 2007 Sumber data : Wawancara dengan Petani Responden Lebih lanjut, bila penelusuran proses akuisisi sumberdaya agraria diantara petani dikaitkan dengan tingkat kesejahteraan mereka ternyata nampak adanya perbedaan. Para petani kaya umumnya melakukan akuisisi sumberdaya agraria melalui mekanisme jual beliganti rugi, bahkan mekanisme tersebut mencapai 61,8 Gambar 6.7. dan Tabel 6.3.. Kemudian, akuisisi sumberdaya agraria yang dilakukan para petani yang mempunyai status kesejahteraan sedang dan status kesejahteraan miskin relatif sama, yaitu dilakukan melalui tiga mekanisme berikut : buka sendiri, warisan, dan jual beliganti rugi. Sementara itu, mekanisme “bagi kebun” hampir merata dilakukan oleh semua lapisan petan kaya, sedang, miskin. Akan tetapi, proporsi penerapan mekanisme bagi kebun sangat rendah dan cenderung terus menurun. 129 Tabel 6.3. Pola Akuisisi Sumberdaya Agraria Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan Petani, 2007 Pola Akuisisi Miskin Sedang Kaya N N N

A. Buka Baru

28 41.2 63 32.3 14 25.5 1. Buka Sendiri 23 33.8 52 26.7 11 20.0 2. Berbagi 5 7.4 11 5.6 3 5.5

B. Transfer Lahan 40

58.8 132