Kebijakan dan Sasaran Mutu BTN Proses Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah BTN

Bank Tabungan Negara Cabang Jakarta Harmoni dalam mengembangkan bisnis dan usahanya di bidang jasa perbankan didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 79 karyawan yang dipimpin oleh kepala Cabang dan mengepalai 3 bagain utama yaitu Debitur Branch Manager Retail DBM Retail, Debitur Branch Manager-Junior Operation dan Bookeeping and control. Untuk kelancaran pembagian tugasnya, BTN Cabang Jakarta Harmoni memiliki struktur organisasi yang jelas seperti yang terdapat pada Lampiran 4.

4.1.4. Kebijakan dan Sasaran Mutu BTN

Menganut keseuaian dengan ISO 9001 – 2001, kebijakan dan sasaran mutu proses KPR dan KPA Komersial adalah : Kebijakan mutu : Penyaluran KPRKPA komersial berorientasi pada pelayanan berkualitas yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan dalam rangka mencapai target kredit. Sasaran mutu : 1. Melaksanakan proses KPRKPA komersial dari aplikasi sampai dengan pencairan sesuai dengan standar layanan. 2. Kepuasan Nasabah Standar layanan yang dimaksud adalah : 1. Satu hari kerja pemberian persetujuan prinsip apabila berkas memadai. 2. Lima hari kerja keputusan kreditpenerbitan SP3K sejak seluruh data dinyatakan lengkap. 3. Satu hari kerja pencairan kredit setelah penandatanganan kredit.

4.1.5. Kegiatan Usaha BTN

Sebagai Bank Umum dan Bank devisa Bank Tabungan Negara dalam kegiatan usahanya, mengklasifikasikan produk usahanya kedalam tiga macam produk, yaitu Produk Dana, Produk Jasa, dan Produk Kredit.

1. Produk Dana

a. Tabungan : Jenis tabungan pada BTN adalah : 1 Tabungan Batara : Tabungan Multiguna yang aman untuk digunakan dengan berbagai kemudahan yang terus meningkat . 2 Tabungan e-Batarapos : Tabungan e-Batarapos merupakan produk Tabungan BTN yang diselenggarakan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia Persero melalui seluruh loket Kantor Pos yang telah On-line diseluruh Indonesia. 3 Tabungan Haji Nawaitu : Tabungan yang diperuntukkan bagi calon jamaah haji dalam rangka persiapan Biaya Perjalanan Ibadah Haji. 4 Tabungan Batara Prima : Tabungan yang memberikan bunga yang lebih besar dengan setoran awal yang lebih besar pula. b. Simpanan Berjangka, terdiri dari : 1 Deposito : Simpanan berjangka yang dapat ditarik atau dicairkan setelah jatuh tempo dalam mata uang rupiah maupun dolar. 2 Sertifikat Deposito : Simpanan dalam bentuk deposito berjangka yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat dipindahtangankan. c. Giro, giro digunakan untuk menunjang aktivitas usaha dalam pembayaran dan penerimaan dan untuk memudahkan aktivitas kebutuhan keluargapribadiusaha. Giro yang terdapat di BTN dapat berupa Giro Rupiah dan Giro Dolar.

2. Produk Jasa

Produk-produk jasa yang ditawarkan BTN bertujuan untuk memberikan kemudahan kepada nasabahnya, jenis-jenis produk jasa yang ditawarkan BTN terdiri dari: Atm Batara, Kiriman Uang, Inkaso, Inkaso Luar Negeri, Safe Deposit Box, Money Changer, Penerimaan Biaya Perjalanan Ibadah Haji BPIH, Bank garansi, Payment Point, Real Time Gross Settlement RTGS, SMS Batara, Payroll, SPP Perguruan Tinggi dan Westren Union. 3. Produk Kredit a. Kredit Griya Utama fasilitas kredit yang diberikan untuk pembelian rumah apartemen rusun berikut tanah dengan standar bangunan minimal sama dengan standar teknis rumah bersubsidi. b. Kredit Griya Multi, fasilitas kredit yang diberikan untuk berbagai keperluan seperti renovasi rumah dan modal kerja. c. Kredit Swa Griya, Kredit yang diberikan untuk membiayai pembangunan rumah diatas tanah yang telah dimiliki oleh pemohon. d. Kredit Swadana, diberikan kepada debitur yang memerlukan dana segera dengan jaminan tabungan atau deposito yang ditempatkan di BTN. e. Kredit Kepemilikan Ruko, Kredit yang diberikan oleh Bank untuk membeli Rumah Toko guna dihuni dan digunakan sebagai toko. f. Kredit Perumahan Perusahaan, fasilitas kredit yang diberikan kepada perusahaan untuk penyediaaan fasilitas perumahan dinas perusahaan ataupun fasilitas pemilikan rumah pegawai yang didasarkan pada kerjasama antara BTN dengan perusahaan dalam mendukung program perumahan, g. Real Cash, adalah fasilitas pinjaman yang dapat dicairkan sewaktu-waktu bila dibutuhkan stand-by loan. h. Kredit Ringan Batara KRB, fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan perusahaan pengguna jasa batara payroll dengan agunan gaji karyawan. i. Kredit Usaha Mikro Kecil KUMK, untuk meningkatkan akses Usaha Mikro dan Kecil terhadap dana pinjaman yang berasal dari Surat Utang Pemerintah SUP untuk pembiayaan Investasi dan Modal Kerja. j. Kredit Yasa Griya, fasilitas kredit yang diberikan oleh bank untuk membantu modal kerja dalam rangka pembiayaan pembangunan proyek perumahan. k. Kredit Pendukung Perumahan, fasilitas kredit yang diberikan untuk pembiayaan kebutuhan modal kerja dan atau sektor industri yang terkait dengan perumahan, termasuk usaha- usaha penunjangnya. l. Kredit Modal Kerja Kontraktor, fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu menyelesaikan pekerjaan borongnan sesuai dengan kontrak kerja. m. Kredit Investasi KI, fasilitas kredit yang diberikan untuk membantu pembiayaan investasi, baik investasi baru, perluasan, modernisasi atau rehabilitasi khususnya bagi sektor-sektor industri yang terkait dengan perumahan dan atau usaha-usaha yang dapat menunjang sektor-sektor dimaksud. n. Kredit bersubsidi, fasilitas pembiayaan BTN dengan bunga ringan yang diberikan kepada masyarakat menengah kebawah dalam membantu program perumahan pemerintah.

4.1.6. Proses Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah BTN

Proses penyaluran KPR di BTN terdiri dari beberapa tahap, yaitu: 1. Pengajuan kredit Tahap pengajuan kredit ini biasanya didahului oleh adanya layanan informasi kredit mengenai ketentuan dan persyaratan pengajuan KPR yang dilakukan melalui telepon, surat maupun calon debitur yang datang langsung. Apabila tertarik pada kredit yang ditawarkan, maka calon debitur mengajukan permohonan kredit dengan mengisi formulir permohonan kredit KPR dan melengkapi semua ketentuan serta persyaratan kredit KPR. Persyaratan dan formulir kredit dapat dilihat pada lampiran 5 dan 6. 2. Analisis Kredit Pihak bank kemudian melakukan analisa kredit baik dari kelengkapan, kebenaran dan legalitasnya untuk mengetahui layak tidaknya calon debitur mendapatkan kredit. Proses penilaian kredit pada Bank Tabungan Negara Cabang Jakarta Harmoni menggunakan pendekatan 5C Character, Capacity, Capital , Colateral, dan Condition of economy yang diterapkan dalam Credit Scoring Model CSM yaitu suatu model program komputer yang membobotkan nilai pada masing-masing aspek penilaian kelayakan pemberian kredit data pekerjaan, data penghasilan, tingkat konsumtif calon debitur, dll. Dalam prakteknya, CSM Bank BTN digunakan sebagai second opinion dalam menilai kelayakan debitur untuk mendapatkan fasilitas KPR sehingga hasil CSM belum tentu yang menentukan layak atau tidaknya debitur tersebut diberikan kredit. Namun dengan adanya CSM ini proses analsis kredit dapat berjalan dengan cepat dan akurat. Analisa berkas kredit ini meliputi analisis data calon debitur identitas, data pekerjaan, data penghasilan, tingkat konsumtif calon debitur dan itikad untuk memenuhi kewajiban kreditnya. Proses verifikasi datanya dilakukan melalui wawancara, telepon, biro informasi kredit BI checking dan sumber lainnya. Jika diperlukan, verifikasi data juga dapat dilakukan melalui On The Spot OTS yaitu dengan melakukan kunjungan langsung. 3. Keputusan Kredit Setelah dilakukan analisis terhadap kelayakan kredit calon debitur, maka tahap selanjutnya adalah memutuskan apakah permohonan kredit calon debitur dapat direalisasikan atau tidak. Analis tersebut kemudian melaporkan hasil analisisnya untuk dapat diperiksa kembali oleh Supervisor, Branch Manager, Debitur Branch Manager Junior Debitur Branch Manager dan Kepala Seksi. Setelah itu baru dapat diputuskan apakah kredit calon debitur tersebut dapat disetujui, diturunkan nilai kreditnya, ditangguhkan atau ditolak kreditnya. Persetujuan kredit tersebut harus segera diberitahukan kepada calon debitur melalui Surat Pemberitahuan Pelaksanaan Pemberian Kredit SP3K. 4. Akad Kredit Akad kredit adalah perjanjian antara pihak bank dan calon debitur apabila kreditnya disetujui. Di dalam akad kredit ini, calon debitur harus bersedia memenuhi hak dan kewajiban debitur apabila kredit telah diberikan oleh pihak bank dengan melakukan penandatanganan perjanjian kredit. Akad kredit ini dihadiri oleh calon debitur, notaris dan juga pihak bank. Serta dicatatkan dan didaftarkan oleh notaris publik pada pengadilan negeri yang sesuai dengan domisili dari bank pemberi kredit sehingga memiliki kekuatan hukum yang mengikat semua pihak. Selain itu pada saat akad juga dilakukan pembukaan rekening tabungan untuk pembayaran angsurannya. 5. Realisasi Kredit Tahap realisasi kredit adalah proses pencairan dana kredit yang diajukan. Proses realisasinya untuk pembangunan rumah baru, jumlah dana yang dicairkan adalah sebesar 100 dari jumlah kredit yang disetujui dipotong dengan biaya-biaya administrasi seperti biaya sertifikat, Izin Mendirikan Bangunan IMB, listrik dan bestek jalanan, lingkungan, saluran. Sedangkan untuk KPR yang sifatnya renovasi rumah lama, dana yang dicairkan adalah sebesar 100 dari total pinjaman, karena rumah lama sudah memiliki sertifikat. IMB dan lain-lainnya. 6. Pembayaran Angsuran Proses pembayaran angsurannya dilakukan dengan mendebet otomatis saldo di rekening tabungan debitur paling cepat tanggal 7 dan selambat-lambatnya lambat tanggal 24 setiap bulannya sampai jangka waktu kredit berakhir. Apabila pada saat jatuh tempo, saldo direkening tabungan debitur tidak mencukupi untuk didebet, maka akan dikenakan denda yang besarnya adalah seribu rupiah perhari. Selain melalui rekening tabungan debitur, pembayaran angsuran juga dapat dilakukan melalui penyetoran secara kolektif. Tidak Ya Gambar 10. Proses penyaluran KPR BTN

4.1.7. Perkembangan BTN Cabang Jakarta Harmoni