cepat tanggal 7 dan selambat-lambatnya lambat tanggal 24 setiap bulannya sampai jangka waktu kredit berakhir. Apabila
pada saat jatuh tempo, saldo direkening tabungan debitur tidak mencukupi untuk didebet, maka akan dikenakan denda yang
besarnya adalah seribu rupiah perhari. Selain melalui rekening tabungan debitur, pembayaran angsuran juga dapat dilakukan
melalui penyetoran secara kolektif.
Tidak
Ya
Gambar 10. Proses penyaluran KPR BTN
4.1.7. Perkembangan BTN Cabang Jakarta Harmoni
Perkembangan usaha BTN Cabang Jakarta Harmoni selama tiga tahun terakhir ini, mengalami peningkatan usaha dalam hal
penyaluran KPR. Peningkatan ini terlihat dari peningkatan besarnya jumlah kredit yang disalurkan kepada debitur tiap tahunnya. Jumlah
KPR yang disalurkan BTN Cabang Harmoni pada tahun 2006-2008 terdapat pada Tabel 1.
Analisis Kredit
Keputusan Kredit
Akad Kredit
Realisasi Kredit
Pembayaran Angsuran
Kredit ditolak
Pengajuan Kredit
Tabel 1. Perkembangan penyaluran KPR BTN Jakarta Harmoni
2006-2008
Tahun Total Penyaluran
KPR Retail Rupiah
Total Penyaluran KPR Umum
Rupiah Total Penyaluran
KPR komersial Rupiah
2006 255.096.640.000
149.311.000.000 404.407.640,000
2007 398.781.616.000
309.397.500.000 708.179.116,000
2008 766.606.606.044
408.261.300.000 1.174.867.906.044
Pada tahun 2008 jumlah kredit yang disalurkan adalah sejumlah
Rp. 1.174.867.906.044
yang terdiri
dari Rp.
766.606.606.044 penyaluran kredit KPR perorangan dan Rp. 408.261.300.000 penyaluran kredit KPR Umum. Kredit pada tahun
2008 ini meningkat 65,90 dari jumlah kredit yang disalurkan pada tahun sebelumnya, yaitu tahun 2007 sebesar Rp. 708.179.116.000.
Peningkatan jumlah kredit yang disalurkan ini terjadi karena BTN Cabang Jakarta Harmoni memiliki debitur yang cukup loyal dan
percaya terhadap kredibilitas BTN sebagai bank perumahan dimana bunga yang dibebankan relatif lebih rendah bila dibandingkan
dengan bank pesaingnya. Saat ini, bunga yang diberikan BTN adalah sebesar 14. Selain itu jangka waktu pengembalian kreditnya pun
relatif lebih lama yaitu 15 tahun. Hal inilah yang membuat debitur tidak beralih pada bank lain dalam hal kredit perumahan.
Jumlah total debitur KPR BTN Cabang Jakarta Harmoni juga mengalami peningkatan tiap tahunnya. Pada tahun 2008 adalah
sebesar 10. 559 debitur. Yang terdiri dari 10.489 debitur untuk KPR- Retail perorangan dan 70 debitur untuk KPR Umum. Debitur KPR
Perorangan adalah debitur yang mengajukan kredit atas nama perorangan sedangkan debitur KPR umum adalah perusahaan-
perusahan besar yang secara kolektif pegawainya pengambil KPR BTN untuk rumah dinas atau developer pembangun rumah. Jumlah
debitur KPR dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 . Perkembangan debitur KPR BTN Jakarta Harmoni 2006-
2008
Tahun Total Debitur
KPR Retail orang
Total Debitur KPR Umum
orang Total Debitur
KPR orang
2006 6.366
70 6.436
2007 8.800
116 8.916
2008 10.489
70 10.559
Peningkatan jumlah debitur tidak selalu mengakibatkan peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Apabila kita lihat jumlah
kredit yang disalurkan tiap bulannya pada tahun 2008, kredit yang disalurkan sangat fluktuatif dan besarnya tidak tergantung pada
jumlah debitur, tetapi bergantung pada besarnya jumlah kredit yang diambil debitur.
Tabel 3. Perbandingan jumlah debitur dan jumlah kredit KPR
Perorangan yang disalurkan BTN Jakarta Harmoni Januari – Desember 2008
Bulan Jumlah Nasabah
Jumlah Rp Januari
96 28.890.700.000
Februari 532
29.838.466.000 Maret
384 24.811.942.044
April 922
51.658.283.000 Mei
955 61.076.296.000
Juni 907
67.580.460.000 Juli
1.120 89.692.541.000
Agustus 1.245
97.693.722.000 Septemeber
1.371 108.593.186.000
Oktober 794
73.874.800.000 November
1.068 65.080.090.000
Desember 1.095
67.816.120.000
Total 10.559
766.606.606.044 Sumber : BTN Cabang Jakarta Harmoni diambil pada tanggal 27
April 2009 Kredit
yang disalurkan
ini berfluktuasi
mengalami peningkatan dan penurunan. Kredit yang paling besar adalah pada
bulan september 2008 yaitu sebesar Rp 108.593.186.000 yang disalurkan kepada 1.371 debitur. Kredit yang paling paling rendah
terdapat pada bulan Januari yaitu sebesar Rp. 28.890.700.000 yang disalurkan kepada 96 debitur.
Dana yang diperoleh untuk menyalurkan kredit ini sebagian besar berasal dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga. Dana
pihak ketiga ini meliputi Tabungan, Deposito, dan Giro. Pada Bank BTN Cabang Jakarta Harmoni jumlah deposito nya lebih banyak bila
dibandingkan dengan jumlah tabungan atau gironya. Hal ini sesuai dengan prinsip pembiayaan bahwa pembiayaan jangka panjang
paling sesuai apabila didanai pendanaan jangka panjang. Maksudnya adalah dana yang digunakan untuk kegiatan penyaluran KPR yang
jangka waktu pengembalianya jangka panjang sesuai jika didanai dengan pendanaan deposito yang jatuh temponya juga jangka
panjang. Untuk mengantisipasi terjadinya Rush dan kecukupan likuiditasnya BTN Cabang Jakarta Harmoni mendapatkan dana
tunainya dari angsuran KPR yang diterima tiap bulannya. Jumlah peningkatan debitur dan kredit yang disalurkan
ternyata juga mengakibatkan nilai Non Performing Loan NPL BTN Cabang Jakarta Harmoni berfluktuatif tiap bulannya. Namun hal ini
masih dibawah standar NPL maksimal yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. NPL BTN Cabang Jakarta Harmoni dari bulan Januari –
Desember 2008 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 . NPL gross KPR BTN Cabang Jakarta Harmoni Januari -
Desember 2008
Bulan NPL KPR
Persen Perubahan
Persen
Januari 4,58
- Februari
4,74 3,493
Maret 4,79
1,055 April
4,51 -5,846
Mei 4,36
- 3,326 Juni
4,51 3,440
Juli 4,58
1,552 Agustus
5,56 21,397
September -
- Oktober
5,42 -
November 4,63
-14,576 Desember
3,91 -15,551
NPL BTN Cabang Jakarta Harmoni berfluktuatif setiap bulannya, NPL tertinggi adalah pada bulan Agustus yaitu sebesar
5,56 persen. Namun pada akhir tahun 2008 NPL BTN Cabang Jakarta Harmoni turun menjadi posisi NPL terendah pada tahun 2008
dengan nilainya sebesar 3,91 persen atau turun 15,55 persen dari bulan November yaitu sebesar 4,63 persen. Karena NPL yang terus
berfluktuatif ini maka diperlukan suatu sistem manajemen risiko yang baik sebagai faktor penting dalam mengambil keputusan oleh
manajemen agar segmen kredit dapat memberikan trade off timbal balik
yang optimum
antara risk
risiko dan
return pengembaliannya.
4.2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Risiko KPR BTN
Manajemen risiko dimulai dengan identifikasi risiko kredit dan faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi dilakukan terhadap semua
aktivitas fungsional yang mengandung risiko kredit. Pelaksanaan identifikasi risiko kredit dilakukan dengan baik oleh satuan kerja
operasional maupun satuan kerja manajemen risiko, dikantor pusat Division Risk Control Officer
maupun dikantor cabang Branch Risk Control Officer
. Satuan kerja manajemen risiko juga melakukan dokumentasi atas parameter risiko kredit untuk dikembangkan dalam pengelolaan risiko
kredit. Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak bank penyebab risiko
KPR juga dipengaruhi oleh risiko-risiko lainnya seperti risiko operasional, risiko pasar, risiko hukum, risiko kepatuhan, dan risiko reputasi.
Berdasarkan faktor pengaruh yang datang dari dalam dan luar perusahaan, faktor-faktor yang mempengaruhi risiko kredit terdiri dari faktor internal
bank dan faktor eksternal bank. Faktor Internal bank adalah hal-hal yang mempengaruhi risiko kredit yang sifatnya berasal dari dalam bank. Faktor-
faktor internal yang mempengaruhi risiko kredit terdiri dari sumber daya manusia, kebijakan dan prosedur, teknologi informasi serta internal control.
Sedangkan Faktor-faktor eksternal bank adalah hal-hal yang mempengaruhi risiko kredit yang sifatnya berasal dari luar bank. Faktor-faktor eksternal