Penggunaan Segmen Usaha Character Capacity

properti rumah, mobil, dan berbagai macam barang konsumsi lainnya. c. Kredit Produktif. Yaitu kredit yang diberikan oleh bank dalam rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat memperlancar produksi misalnya pembelian bahan baku, pembayaran upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan sebagainnya.

4. Penggunaan

Kredit. Penggolongan kredit menurut penggunaanya terdiri atas : a. Kredit modal kerja. Yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk menambah modal kerja debitur. b. Kredit Investasi. Yaitu kredit yang diberikan bank kepada perusahaan untuk digunakan melakukan investasi dengan membeli barang-barang modal.

5. Segmen Usaha

Sektor industri yang dibiayai oleh bank biasanya dubagi lagi menjadi segmen-segmen usaha misalnya: perdagangan, otomotif, pharmasi, tekstil, makanan, konstruksi dan sebagainya. 2.1.3. Prinsip-Prinsip Perkreditan Prinsip perkreditan ini disebut pula konsep 5C character, capacity, capital ,collateral dan condition of economic. Pada dasarnya konsep 5C ini dapat memberikan informasi mengenai itikad baik willingness to pay dan kemampuan membayar ability to pay debitur untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan tersebut adalah sebagai berikut Siamat, 2004 :

1. Character

Penilaian character debitur merupakan masalah yang cukup kompleks karena berkaitan dengan watak dan prilaku seseorang baik secara individual maupun dalam komunitas atau lingkungan usahannya. Pejabat analisis dalam melakukan penilaian karakter debitur perlu memperhatikan terutama sifat-sifat sebagai berikut : kejujuran, ketulusan, kecerdasan, kesehatan, kebiasaan- kebiasaan, temperamental, kaku, membanggakan diri secara berlebihan dan sebagainya. Informasi lain yang juga sangat krusial untuk diketahui adalah apakah calon debitur tersebut masuk dalam Daftar Orang Tercela DOT atau daftar hitam. Pada prinsipnya penilaian karakter debitur ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana itikad baik dan kemauan debitur untuk melunasi kewajibannya willingness to pay sesuai dengan yang disepakati dalam perjanjian kredit.

2. Capacity

Capicity berkaitan dengan kemampuan peminjam mengelola usahanya secara sehat untuk kemudian memperoleh laba sesuai yang diperkirakan. Penilaian kemampuan tersebut perlu untuk mengetahui sejauh mana hasil usaha debitur dapat membayar semua kewajibannya tepat pada waktunya sesuai dengan perjanjian kredit. Selanjutnya untuk mengukur capacity debitur harus dilakukan penelitian terhadap kemampuannya di bidang manajemen, bidang keuangan, pemasaran, dan kemampuan di bidang teknis. Dengan demikian penilaian kemampuan ini pada dasarnya berkaitan dengan kemampuan debitur mengelola usahanya sehingga dapat berkembang dengan memanfaatkan kredit bank.

3. Capital