Faktor yang Mempengaruhi Persembuhan Luka Sediaan Gel

12 Neovaskularisasi adalah pembentukan pembuluh darah baru ke dalam luka yang terjadi bersamaan dengan fibroplasia. Rangkaian proses neovaskularisasi meliputi vasodilatasi dan kongesti dari vascular bed, elongasi dari pembul uh yang berhubungan dengan perkembangan varikosa, sinus, atau perubahan struktur pilihan serta disolusi membran basal pembuluh darah. Neovaskularisasi juga meliputi pertunasan atau pertumbuhan endotel ke dalam jaringan sekitarnya, migrasi distal dari endotel menghadap sumber angiogenik dengan mitosis proksimal, proliferasi sel endotel, pembentukan lumen kanalisasi, anastomosis dengan tunas endotel lainnya dan pembentukan simpul, perkembangan sirkulasi serta maturasi dan evolusi saluran-saluran dengan segmen-segmen arteri dan vena Kalangi, 2004. Fase pematangan ditandai dengan berkurangnya jumlah fibroblas secara berkala dan penurunan jumlah pembuluh-pembuluh kapiler. Serabut kolagen mengalami pertambahan jumlah dan menyusun diri sepanjang garis lebar luka. Secara berangsur- angsur luka meningkatkan kekuatan integritasnya terhadap tekanan. Pada fase pematangan ini matriks ekstraseluler sementara yang telah terbentuk pada fase sebelumnya digantikan oleh matriks kolagen dermis Anonim, 2003. Tahap akhir dari persembuhan luka ini merupakan tahap yang hampir bersamaan waktunya dengan tahap granulasi. Komposisi dan struktur matriks ektraseluler yang terbentuk pada masa jaringan granulasi akan terus menerus berubah. Perubahan ini akan bergantung pada waktu setelah terjadi perlukaan dan jarak tepi luka Putriyanda, 2006.

2.6 Faktor yang Mempengaruhi Persembuhan Luka

Faktor yang dapat mempengaruhi persembuhan luka yaitu faktor endogen, dimana gangguan datang dari dalam tubuh sendiri dan faktor eksogen yang datang dari luar tubuh. Gangguan endogen biasanya berupa gangguan koagulasi, gizi dan gangguan sistem imun atau kekebalan tubuh. Gangguan eksogen dapat diakibatkan oleh penyinaran pasca radiasi, obat-obatan, pengaruh lingkungan, luka gigitan dan luka artifisisal Sjamsuhidajat dan de Jong, 1997. Cedera pada individu muda akan lebih cepat mengalami persembuhan dibandingkan dengan yang lebih tua, hal ini terkait dengan kelancaran sirkulasi darah. Proses perbaikan jaringan akan terhambat pada keadaan yang terlalu panas dan terlalu 13 dingin karena keduanya akan menyebabkan kerusakan jaringan vaskular yang menyebabkan trombosis. Ukuran dan jumlah jaringan yang rusak merupakan faktor yang penting karena massa jaringan yang hilang akan mempengaruhi faktor pertumbuhan. Adanya benda asing di dalam luka akan menghambat proses persembuhan disebabkan bertahannya iritan dan infeksi dalam jaringan granulasi. Semakin besar kerusakan, semakin lama pula proses persembuhan sebab jaringan parut yang terbentuk akan semakin banyak Aliambar,1996.

2.7 Sediaan Gel

Gel merupakan suatu sistem setengah padat yang terdiri dari suatu dispersi yang tersusun baik dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan saling diresapi cairan Ansel, 1989. Gel terdiri dari satu atau dua fase padat dan sebuah fase cair gel liofil atau terdiri dari sebuah fase padat dan fase berbentuk gas gel serofil Voight 1994. Gel merupakan koloid yang setengah kaku yaitu antara padat dengan cair. Selai, agar-agar, lem kanji, gelatin dan gel sabun adalah contoh dari gel yang beredar di pasaran. Gel dapat terbentuk dari suatu solid yang zat terdispersinya mengadsorpsi medium dispersinya sehingga terjadi koloid yang agak padat Oktaviyanti, 2004. Sediaan semi solid ini me miliki banyak keuntungan dibandingkan dengan sediaan semi solid lainnya karena praktis, mudah digunakan, tahan lama dan mudah diaplikasikan. Proses ekstraksi gel biasanya diikuti dengan proses stabilisasi Morsy, 1991. Uji stabilisasi gel dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada tujuan yang ingin dicapai, antara lain bertujuan untuk inaktivasi enzim, membunuh sel vegetatif dan mikroba pathogen atau spora mikroba pembusuk, khususnya yang anaerobik Muchtadi, 1997. Proses stabilisasi gel dapat dilakukan dengan penambahan bahan-bahan kimia misalnya zat pengawet, zat pengental, antioksidan dan sebagainya, penggunaan panas proses termal, atau dengan kombinasi dari kedua cara tersebut Morsy, 1991. 14

2.8 Uji stabilitas