Neutrofil Hasil Pengamatan Histopatologi

39

4.10.3 Neutrofil

Sel neutrofil merupakan sel pertahanan pertama terhadap kontaminasi mikroba pada peradangan. Kehadiran sel neutrofil dipengaruhi oleh adanya produk-produk yang dilepaskan oleh bakteri dan sel-sel yang rusak atau mati. Sel neutrofil berfungsi untuk membunuh dan memfagosit partikel-partikel asing yang terdapat pada daerah luka dengan cara fagositosis Low, et al. 2001. Hasil pengujian statistik menunjukkan bahwa pola rataan jumlah neutrofil pada ketiga kelompok perlakuan relatif sama, yaitu angka yang tinggi pada hari awal dan kemudian angka menurun pada hari-hari berikutnya. Data pada tabel 20 menunjukkan bahwa pada hari ke-3 kelompok ekstrak batang pohon pisang Ambon memiliki jumlah neutrofil sebanyak 237.50 ± 7.78 menunjukkan perbedaan yang nyata P0,05 dengan kelompok kontrol positif yaitu 220.50 ± 13.44 dan dengan kelompok kontrol negatif yaitu 219.00 ± 12.73. Perbedaan ini juga ditunjukkan pada tabel 5 bahwa di hari ke-5 ketiga kelompok menunjukkan perbedaan yang nyata P0,05, dimana pada kelompok gel ekstrak batang pohon pisang Ambon memiliki jumlah sel neutrofil sebanyak 271.00 ± 4.24 dan pada kelompok kontrol positif sebanyak 311.50 ± 10.61 sedangkan pada kelompok kontrol negatif memiliki jumlah neutrofil sebanyak 232.00 ± 5.66, hal ini dikarenakan sel neutrofil merupakan pertahanan seluler pertama maka jumlah neutrofil pada hari awal perlukaan memiliki jumlah yang cukup tinggi Vegad, 1995. Berdasarkan teori tersebut membuktikan bahwa pada kelompok perlakuan ekstrak batang pohon pisang Ambon dan kontrol positif, sel neutrofil lebih cepat melakukan proses fagositosis dan jaringan nekrotik. Semua kelompok mengalami penurunan jumlah sel neutrofil dari hari ke-7 sampai dengan hari ke-21, ini menunjukkan bahwa sel neutrofil melakukan tugasnya sebagai sel pertahanan hanya pada awal pasca perlukaan karena tugasnya akan digantikan oleh sel makrofag sebagai sel pertahanan seluler yang kedua . Menurut Guyton dan Hall 1997, keberadaan sel makrofag dan sel neutrofil saling berhubungan dalam proses persembuhan luka. Sel neutrofil merupakan pertahanan seluler pertama yang jumlahnya akan meningkat pada awal pasca perlukaan dimana sel neutrofil akan memakan memfagositosis benda-benda asing. Benda-benda 40 asing dan sisa sel mati jaringan nekrotik yang tidak terfagositosis oleh sel neutrofil akan diteruskan oleh sel makrofag sebagai sel pertahanan seluler kedua. Tabel 18 Perbandingan jumlah sel neutrofil pada ketiga kelompok perlakuan Hari ke- Kelompok Kontrol Negatif Kontrol Positif Gel Ekstrak 3 219.00 ± 12.73 D 220.50 ± 13.44 CD 237.50 ± 7.78 C 5 232.00 ± 5.66 CD 311.50 ± 10.61 A 271.00 ± 4.24 B 7 143.00 ± 8.49 E 148.00 ± 4.24 E 144.50 ± 7.78 E 14 74.00 ± 9.90 F 73.00 ± 7.07 F 68.50 ± 6.36 F 21 36.00 ± 1.41 G 35.00 ± 1.41 G 33.00 ± 5.66 G Keterangan: Huruf superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukan ada perbedaan yang nyata P0,05.

4.10.4 Makrofag