Manfaat Pohon Pisang TINJAUAN PUSTAKA

6 tunas inilah yang akan tumbuh ke atas membentuk batang semu. Tunas-tunas ini yang sering disebut sebagai anakan Ernawati et al., 1994.

2.3 Manfaat Pohon Pisang

Getah pohon pisang bermanfaat dalam mempercepat proses persembuhan luka dan memberikan efek estetika dengan memperbaiki struktur kulit yang rusak tanpa meninggalkan jaringan bekas luka atau jaringan parut. Getah tersebut juga mempercepat re-epitelisasi jaringan epidermis, pembentukan pembuluh darah baru neokapilerisasi, pembentukan jaringan ikat fibroblas dan infiltrasi sel-sel radang di daerah luka Maiwahyudi, 1999. Getah batang pohon pisang sudah lama dipercaya sebagai obat persembuhan luka. Air yang keluar dari pangkal batang dapat digunakan untuk mengobati penyakit raja singa melalui penyuntikan saluran kemih, serta pengobatan disentri dan diare. Getah yang keluar dari bagian akar pohon pisang bersifat anti demam dan memiliki daya pemulihan kembali Venheij, 1987. Kandungan gizi buah pisang Ambon antara lain kaya akan mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi, dan kalsium. Pisang Ambon juga mengandung vitamin yaitu, B6, B kompleks, vitamin C, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran fungsi otak Sunarjono, 2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak batang pohon pisang Ambon mengandung tannin, saponin dan flavonoid. Saponin merupakan glikosida yang terdistribusi secara luas pada tumbuhan dan biasanya bersifat sangat iritan terhadap mukosa tubuh. Saponin mempunyai aktivitas antisepti k dan pembersih serta meningkatkan kekebalan tubuh Anonim, 2005. Flavonoid merupakan senyawa polifenol yaitu satu golongan fenol alam yang terbesar dan bersifat polar sehingga mudah larut dalam pelarut polar seperti air, etanol, metanol, butanol, dan aseton. Flavonoid umumnya ditemukan dalam bentuk glikosida yang larut air. Flavonoid mempunyai kemampuan bereaksi dengan komponen lainnya seperti allergen, virus dan karsinogen sehingga flavonioid dapat berfungsi sebagai anti alergi, antikanker dan anti inflamasi Markham, 1988, sedangkan tannin adalah senyawa 7 polifenol dari kelompok flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan kuat, antikanker dan anti peradangan. Tannin juga dikenal sebagai zat samak untuk pengawetan kulit, dimana efek tannin yang utama yaitu sebagai astringensia yang banyak digunakan sebagai pengencang kulit dalam kosmetik atau estetika Olivia et al., 2004.

2.4 Kulit