20 ekstrak hasil pengujian pendahuluan dosis efektif yang memiliki hasil yang lebih baik
Radini, 2003.
3.3.4 Uji pendahuluan dosis efektif
Konsentrasi ekstrak A, B, dan C diuji aktivitasnya terhadap persembuhan luka mencit diamati 3,5, dan 7 hari. Pengamatan dilakukan secara makroskopik terhadap
merapatnya kulit, keringnya luka dan keberadaan keropeng luka. Konsentrasi ekstrak tidak disebutkan dalam angka dikarenakan peneliti akan mengajukan hak paten
3.3.5 Evaluasi Sediaan Gel
Sediaan gel ekstrak batang pisang Ambon diperiksa kestabilannya pada suhu 15
C, 27 C, 37
C, dan 45 C. Pengamatan terhadap kestabilan suhu dan homogenitas
dilakukan pada hari ke-1, 3, 7 selama 1 minggu awal dan setiap minggu ke-1 sampai minggu ke-8. Evaluasi akhir dilakukan terhada adanya pemisahan .
Untuk mengetahui kekentalan sediaan gel sebanyak 200 ml dimasukkan ke dalam wadah sampai tanda batas pada alat Viscometer Brookfield menggunakan spindle
no.4 dengan kecepatan 6 rpm. Pengukuran dilakukan tiga kali setiap formula pada hari ke 1,3,7, dan selanjutnya setiap minggu selama 8 minggu penyimpanan. Voight, 1994
3.3.6 Pengujian iritasi kulit
Pengujian iritasi kulit dilakukan menurut metode 21 day Cumulative Study Block, 1990 terhadap 11 orang sukarelawan pria atau wanita.yang berumur 23-30
tahun. Gel dioleskan pada punggung tangan dan dibiarkan selama 5 menit, kemudian diamati reaksi yang mungkin terjadi yaitu kemerahan, bengkak dan diberi skor.
Pengujian dilakukan selama tiga hari berturut-turut setelah pembuatan dan pada hari
terakhir setelah penyimpanan selama 8 minggu.
3.4 Perlakuan pada Mencit
Mencit yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 ekor yang dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol negatif diberi gel placebo,
kontrol positif diberi gel komersial, dan terakhir adalah kelompok gel ekstrak batang
21 pisang Ambon. Ketiga kelompok tersebut masing-masing dibagi lagi menjadi 5
kelompok kecil yang satu kelompoknya berjumlah 3 ekor. Pembagian kelompok kecil ditentukan berdasarkan dari waktu pengamatan histopatologi dan pengambilan sempel
kulit yaitu pada hari ke-3, 5, 7, 14 dan 21.
Sebelum perlukaan seluruh mencit diadaptasikan di kandang yang telah disiapkan. Mencit yang dikelompokkan ke dalam bagian kelompok kontrol positif
diberi gel komersial pada bagian yang luka kemudian kelompok mencit kontrol negatif diberi gel placebo dan kelompok mencit terakhir diberi gel ekstrak batang pohon pisang
Ambon. Seluruh mencit yang digunakan, disayat sepanjang 1-1,5 cm pada bagian punggungnya secara aseptis menggunakan skalpel. Sebelum penyayatan mencit
dianestesi menggunakan eter dan rambut di sekitar daerah sayatan dicukur dan kemudian dibersihkan dengan alkohol.
Pemberian gel dilakukan secara topikal dengan cara mengoleskannya di bagian luka pada mencit perlakuan menggunakan kapas steril setiap hari, dari hari ke-1 sampai
hari ke 21 setelah perlukaan sebanyak 2 kali sehari. Pada hari ke-3, 5, 7, 14 dan 21 mencit dieuthanasia dan dilakukan pengambilan
sampel untuk pembuatan sediaan histopatologi.
3.5 Pengamatan Patologi Anatomi PA
Pengamatan patologi anatomi dilakukan setiap hari mulai hari ke-1 hingga hari ke-21 setelah perlukaan pada seluruh mencit perlakuan pada hari ke-3, 5, 7, 14 dan 21
dan dilakukan pengambilan sampel kulit. Pengamatan dilakukan dengan cara melihat langsung pada bagian luka. Pada hari ke-3, 5, 7, 14 dan 21 dilakukan pemotretan pada
luka dengan menggunakan kamera digital. Parameter yang diamati adalah adanya pembekuan darah, terbentuknya
keropeng, penutupan luka, dan ukuran luka dan tidak dilakukan pengukuran pada persembuhan lukanya.
3.6 Pengambilan Kulit