13
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode yang akan digunakan dalam pengumpulan data di lapangan adalah sebagai berikut:
1. Metode observasi, peneliti melakukan pengamatan secara langsung di
lapangan. 2.
Metode wawancara, peneliti melakukan wawancara secara langsung ataupun menggunakan kuisioner kepada responden.
3. Studi pustaka, yaitu dengan mengumpulkan data berdasarkan buku dan bahan
rujukan lain.
3.5. Metode Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random proporsional berlapis stratified proportionate random sampling dengan
intensitas sampling 25 . Pengambilan sampel dengan menggunakan metode ini karena pada setiap perusahaan terdapat leveltingkat pekerjaan tertentu sehingga
menimbulkan tingkat keragaman. Oleh karena itu, metode random proporsional berlapis stratified proposional random sampling lebih tepat digunakan.
3.6. Analisis Data
3.6.1. Struktur Organisasi dan Sruktur Kegiatan Pengelolaan Hutan
Analisis data yang digunakan untuk menganalisis struktur organisasi dan struktur kegiatan adalah studi pustaka.
3.6.2. Kondisi Sumber Daya Manusia di IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili
Karakteristik sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan pemegang IUPHHK terdiri atas umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, asal daerah, status
perkawinan, pengalaman kerja, status dan lama kerja di CV. Pangkar Begili serta jumlah tanggungan keluarga. Data yang diperoleh di lapangan kemudian
dianalisis menggunakan metode tabulasi frekuensi.
3.6.3. Kesesuaian Jumlah, Kecukupan, dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia
Kesesuaian, kecukupan, dan kualifikasi sumber daya manusia yang bekerja di perusahaan pemegang IUPHHK dilakukan analisis dengan membandingkan
data yang diperoleh dilapangan dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina produksi Kehutanan Nomor: P.8VI-SET2009 tentang petunjuk pelaksanaan kewajiban
14 pemegang ijin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu IUPHHK untuk
mempekerjakan sarjana kehutanan dan tenaga teknis pengelolaan hutan produksi lestari dan Laporan Penelitian Standar Tenaga Teknis Kehutanan di Bidang
Pengusahaan Hutan.
3.7. Batasan Penelitian
1. Responden adalah pegawaikaryawan yang bekerja di CV. Pangkar Begili.
2. Pendidikan dan latihan yang pernah diikuti adalah pendidikan dan pelatihan
selama bekerja di CV. Pangkar Begili. 3.
Jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan pegawaikaryawan CV. Pangkar Begili.
4. Pendapatan tambahan adalah pendapatan selain dari gaji yang diterima dari
CV. Pangkar Begili.
BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili
Secara administratif pemerintah, areal kerja IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili dibagi menjadi dua blok, yaitu di kelompok Hutan Sungai Serawai dan
Sungai Melawi yang berlokasi di Kecamatan Serawai, Kabupaten Sintang dan Kecamatan Menukung, Kabupaten Melawi, Provinsi Kalimantan Barat. Secara
geografis wilayah areal kerja IUPHHK-HA ini yang dibagi menjadi dua, yaitu: 1.
Blok I : 112° 11’ 35” - 112° 31’ 21” bujur timur dan 0° 11’ 25” - 0° 19’ 22” lintang selatan.
2. Blok II ; 112° 21’ 54” - 112° 35’ 32” bujur timur dan 0° 33’ 30” lintang
selatan. Adapun batas-batas wilayah adalah sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan hutan lindung
2. Sebelah timur berbatasan dengan hutan lindung
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Taman Nasional Bukit Baka
4. Sebelah barat berbatasan dengan areal produksi lestari dan HPT CV. Pangkar
Begili 2011. Keseluruhan informasi tentang batas administratif dan batas wilayah dapat
dilihat pada Lampiran 2.
4.2 Tanah dan Geologi
Berdasarkan peta geologi Indonesia Provinsi Kalimantan Barat skala 1: 300.000 tahun 1993, formasi geologi yang terdapat di areal IUPHHK-HA CV.
Pangkar Begili adalah batuan pasir alat, tonalit sepauk, formasi payak, formasi tebidah, rombakan lereng dan batuan terobosan Sintang CV. Pangkar Begili
2011. Informasi lengkap mengenai formasi geologi di areal IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili disajikan pada Tabel 1.